Komentar

Komentar (900)

24
November

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengizinkan kepala daerah dan kantor wilayah Kementerian Agama untuk menentukan sendiri pembelajaran tatap muka di wilayahnya. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 atau mulai Januari 2021. Oleh sebab itu dia meminta sekolah-sekolah mempersiapkan hal itu dengan baik. Demikian dikatakan oleh Menteri Nadiem Makarim dalam Pengumuman Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, Jumat (20/11). Dia juga mengatakan, pemberian izin ini bisa saja secara serentak ataupun bertahap tergantung pada kesiapan masing-masing daerah. Pengumuman tersebut didasarkan pada keputusan bersama 4 menteri, yakni Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri.

Pengumuman Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mungkin saja melegakan bagi siswa dan orang-tua siswa, terutama yang tinggal di daerah-daerah terpencil. Belajar secara daring selama pembatasan karena Pandemi Covid-19 merupakan tantangan tersendiri bagi mereka. Sinyal internet yang kurang baik, ketidakmampuan untuk membeli gawai sebagai alat utama belajar dari rumah dan kurangnya kemampuan orang-tua siswa untuk mendampingi putra-putri mereka saat belajar menjadi kendala. Disamping itu, anak-anak sudah mulai bosan di rumah.

Kendala dirasakan pula oleh para guru. Walaupun guru dan siswa mendapat bantuan pulsa dan wifi gratis dari pemerintah untuk belajar jarak jauh, namun tanpa gawai yang relatif masih mahal harganya, sulit bagi guru untuk menjangkau siswa. Sering diberitakan di media ada guru-guru yang rela berjalan jauh menghampiri siswanya yang kurang mampu agar bisa belajar dengan tatap muka, karena siswa tak punya gawai.

Di sisi lain pengumuman dimulainya pembelajaran dengan tatap muka juga disambut dengan kekhawatiran di kalangan pendidik, ahli epidemiologi dan orang-tua siswa. Pasalnya, pandemi masih berlangsung di Indonesia dan belum ada tanda-tanda angka penularan menurun.

Pemerintah menetapkan pembelajaran tatap muka mulai 2021 pastilah didasari pertimbangan dengan memperhatikan fakta di lapangan. Kini tinggal bagaimana tindakan pemerintah untuk mendukung keputusan tersebut. Pemerintah pusat dapat membantu pemerintah daerah untuk memastikan infrastruktur yang memadai dalam menjalankan protokol kesehatan di sekolah. Sebelum sekolah dibuka harus dipastikan lingkungannya bersih, tersedia sarana air mengalir dan sabun untuk sering mencuci tangan. Pengawasan yang ketat dalam hal pemakaian masker dan menjaga jarak juga harus dilakukan.

Mengingat 2021 tidak lama lagi, sementara pandemi belum menunjukkan penurunan, maka pembelajaran tatap muka belum tentu dapat dilakukan seratus persen. Pemerintah daerah dapat mempertimbangkan untuk menyelenggarakan pembelajaran separuh tatap muka dan separuh secara daring. Yang penting pendidikan anak tidak tertinggal dan protokol kesehatan tetap dapat dijalankan.

23
November

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada Kamis lalu (19/11) memutuskan menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%, kemudian suku bunga deposit facility  menjadi 3%, dan suku bunga lending facility menjadi 4,5%.
Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. 
Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung penyediaan likuiditas, termasuk dukungan Bank Indonesia kepada pemerintah dalam mempercepat realisasi APBN 2020. 

Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyokeputusan tersebut melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Selain itu, penurunan suku bunga juga untuk memperkuat strategi operasi moneter untuk mendukung kebijakan moneter yang akomodatif. Keputusan untuk menurunkan suku bunga tersebut juga mempertimbangkan beberapa indikator yang membaik pada Oktober 2020. Di antaranya mobilitas masyarakat, penjualan makanan dan penjualan online, Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur, dan pendapatan masyarakat. Faktor eksternal juga menunjukkan indikator perbaikan. Di antaranya neraca pembayaran pada kuartal III 2020 yang surplusdidorong oleh perbaikan transaksi berjalan dan transaksi modal finansial.

Diturunkannya suku bunga acuan perbankan diharapkan dapat menurunkan suku bunga kredit untuk mendorong ekonomi. Kinerja ekspor kini  mulai meningkat, jadi sudah saatnya perbankan mulai memberikan kredit kembali ke dunia usaha. Upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia  perlu didukung agar Indonesia bisa bangkit dari perlambatan ekonomi saat ini.

20
November
 
     

Pertemuan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) dibuka secara resmi, secara virtual di  Malaysia pada Jumat hari ini.  Sebelumnya sudah ada  beberapa pertemuan dan pernyataan para pemimpin APEC terkait kondisi perekonomian global akibat pandemi yang melanda Dunia. Antara lain,   Pernyataan bersama menteri APEC pada  Senin (16/11) menguraikan perlunya praktik perdagangan yang bebas, adil dan non-diskriminatif untuk mendorong pemulihan ekonomi dari pandemi dan reformasi struktural untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Pada Kamis sore sebelum APEC resmi dibuka, President Tiongkok Xi Xinping  menyatakan bahwa masa depan ekonomi Dunia akan berada di Tiongkok. Namun pemimpin Tiongkok itu tidak  membahas terlalu dalam kondisi hubungan perang dagang negaranya dengan Amerika yang terus bergejolak. Sedangkan President Republik Indonesia Joko Widodo  memperkenalkan Omnibus Law sebagai Produk Hukum yang akan memudahkan proses investasi di Indonesia.

Empat Hari lalu dalam Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, sudah ditandatangani Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional sebagai reaksi lebih lanjut atas  blok Kemitraan Trans-Pasifik yang pernah didorong oleh mantan presiden AS Barack Obama untuk  memperkuat ekonomi kawasan. 

Dunia kini menantikan  apakah Pertemuan APEC 2020 yang berlangsung virtual ini akan menghasilkan  langkah berarti untuk memperbaiki  kondisi ekonomi Dunia yang terguncang akibat pandemi. 

19
November

Pertemuan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) akan dibuka secara resmi, secara virtual di  Malaysia pada Jumat hari ini.  Sebelumnya sudah berlangsung beberapa pertemuan dan pernyataan yang dilakukan para pemimpin APEC terkait kondisi perekonomian global yang terhimpit akibat pandemi yang melanda Dunia. Misalnya  Pernyataan bersama menteri APEC pada Senin menguraikan perlunya praktik perdagangan yang bebas, adil dan non-diskriminatif untuk mendorong pemulihan ekonomi dari pandemi dan reformasi struktural untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Atau momentum Kamis sore ketika President Tiongkok Xi Xinping  menyatakan bahwa Masa depan ekonomi Dunia Alan berada di Tiongkok, tanpa menyebut terlalu dalam kondisi hubungan perang dagang dengan Amerika yang terus bergejolak. Atau juga President Republik Indonesia yang memperkenalkan Omnibus Law sebagai Produk Hukum Indonesia yang akan memudahkan proses investasi di Indonesia.

Semua itu mewarnai sessi sebelum APEC resmi dibuka. 

Catatannya adalah wajah perekonomian Dunia menjadi sangat terpengaruh oleh pandemi Covid 19. Bagaimana bisa bangkit dari jebakan terpuruknya ekonomi sejauh ini? 

Mendag Indonesia , Enggartarto Lukita sempat  mengatakan, saat ini perdagangan global menghadapi dua tantangan besar. Pertama, meningkatnya antiglobalisasi, banyak negara mengadopsi langkah-langkah pembatasan impor. Kedua, melemahnya sistem multilateral. “Hingga Desember tahun ini, Badan Penyelesaian Sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (DSB WTO) hanya memiliki satu anggota. Artinya, perdagangan di dunia yang akan tumbuh hanya perdagangan bilateral dan regional serta tindakan pemberian sanksi sepihak -langkah strategis reformasi perdagangan dan investasi, yaitu mengutamakan produk olahan bernilai tambah dan memperbaiki manajemen impor, melalui ketersediaan barang modal dan setengah jadi dengan harga yang kompetitif.gkatkan pelayanan ekspor, serta mengembangkan iklim perdagangan n itu, Indonesia akan meningkatkan kerja sama multilateral, seperti ASEAN-RCEP,” kata Mendag.Empat Hari lalu ASEAN - RCEP sudah ditandatangani

Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. 

Penandatangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional merupakan pukulan lebih lanjut bagi blok Kemitraan Trans-Pasifik (TTP) yang didorong oleh mantan presiden AS Barack Obama. Yang diharapkan memperkuat ekonomi kawasan. Begitulah wajah kondisi ekonomi kawasan dan Dunia. Kita akan melihat apakah dalam event APEC 2020 yang berlangsung virtual ini akan ada langkah berarti memperbaiki  kondisi ekonomi Dunia yang terguncang akibat pandemi. 

17
November

VOI KOMENTAR Dunia memperingati Hari Toleransi Internasional setiap 16 November 2020. UNESCO dalam akun twitternya menyampaikan pesan dan ajakan  “Dalam dunia yang beraneka ragam, toleransi merupakan prasyarat menuju perdamaian. Setiap hari, kita harus membangun jembatan baru untuk toleransi, kepercayaan dan pengertian.” 

Memang, setiap tanggal 16 November, kita selalu diingatkan tentang toleransi. Bagi Indonesia, kata dan tindakan ini sudah mengakar dalam kehidupan seluruh rakyatnya. Bangsa Indonesia menjadi besar dan kuat, karena mengakar dan tumbuhnya sikap toleransi. Bukan hanya toleransi antar umat beragama, tetapi juga toleransi antar golongan, suku, atau kelompok.

Toleransi menjadi kunci untuk menjaga kedamaian. Pada  Konferensi Tingkat Tinggi ke-11 ASEAN-PBB yang digelar secara virtual 15 November 2020, Presiden Joko Widodo mendorong agar PBB menjaga kemajemukan dan toleransi. dia juga menyampaikan keprihatinannya menyaksikan kembali intoleransi beragama dan kekerasan atas nama agama di tengah pandemi saat ini.  Bila dibiarkan, intoleransi akan mencabik harmoni dan menyuburkan radikalisme dan ekstremisme. Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo mengajak Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres untuk menggerakkan dunia agar terus bekerja sama memperkuat toleransi, mencegah ujaran kebencian, dan menolak kekerasan atas alasan apapun .

Ajakan yang disampaikan oleh Joko Widodo senada yang disampaikan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres, dalam akun twitternya, Senin (16/11). Antonio mengajak pada peringatan Hari Toleransi Internasional untuk meningkatkan martabat manusia, lawan rasisme dan membina perdamaian dalam kehidupan sehari-hari. Dia juga menyampaikan keyakinan kuatnya bahwa dengan merangkul keragaman dan saling menghormati, setiap bangsa dapat membantu memecahkan tantangan terbesar.

Menjaga toleransi harus menjadi kebutuhan. Ini yang disampaikan oleh Ketua Majelis Perwakilan Rakyat  Republik Indonesia, Bambang Soesatyo dalam sebuah diskusi virtual pada Senin (16/11). Menurutnya, kealpaan seluruh elemen bangsa dalam menyemai sikap toleransi bisa membuat berseminya intoleransi. 

Pesan-pesan tentang pentingnya menjaga nilai dan sikap toleransi  memang harus terus digaungkan. Bagi bangsa Indonesia, pesan itu tertanam kuat dalam Pancasila. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, rakyat Indonesia  memaknai dan menjalankan sikap toleransi. Toleransi adalah kata sederhana, tetapi memiliki makna yang dalam dan kuat untuk menjaga kedamaian. Setiap orang harus menjalankan toleransi dengan sesama meskipun berbeda latar belakang kepercayaan, golongan, suku, atau kelompok. Seperti yang tercantum dalam Deklarasi PBB tahun 1995, toleransi adalah rasa hormat, penerimaan, dan penghargaan atas keragaman budaya dunia kita yang kaya, bentuk ekspresi kita, dan cara kita menjadi manusia.

Bangsa Indonesia harus tetap perkuat toleransi agar intoleransi tidak mendapat tempat khususnya di Nusantara tercinta ini dan di negara lain pada umumnya.

16
November

VOI KOMENTAR Dalam beberapa hari terakhir jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia kembali melonjak setelah sempat mengalami penurunan. Tercatat pada Jumat dan Sabtu, Indonesia melaporkan kenaikan penambahan pasien perhari yang melewati 5.000 orang. Data pemerintah pada Minggu (15/11/2020) memperlihatkan penularan virus corona masih terjadi. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu pukul 12.00 WIBi, total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 467.113 orang, terhitung sejak munculnya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Di tengah kasus COVID-19 di Indonesia yang tak kunjung mereda, masih banyak masyarakat yang tetap berkerumun tanpa menerapkan protokol kesehatan seolah-olah COVID-19 tidak pernah ada. Kesadaran yang rendah menyebabkan orang tidak menerapkan protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Kenaikan jumlah kasus positif COVID-19 tentu saja sangat mengkhawatirkan. Pemerintah RI pun   melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan kasus COVID-19 ini.  Selain menerapkan protokol kesehatan kepada masyarakat, pemerintah juga tengah berupaya melakukan vaksinasi.

Seperti diketahui, pemerintah RI sedang melakukan ujicoba mengembangkan dan memperoleh  vaksin COVID-19 lewat dua jalur. Pertama melalui penelitian dan upaya produksi mandiri, dan kedua, pembelian dari negara yang sudah bisa memproduksi vaksin.

Di tengah upaya mengembangkan vaksin COVID-19, pemerintah RI menyiapkan 2 skema rancangan pelaksanaan vaksinasi COVID-19, yaitu bersubsidi dan mandiri. Hal tersebut disampaikan Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito saat memberi keterangan pers yang disiarkan dari kanal YouTube Sekretariat Presiden Kamis (12/11/2020). Dikatakan, pelaksanaan vaksinasi dilakukan bertahap dan mendahulukan kelompok prioritas dengan pertimbangan risiko kesehatan lebih tinggi. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi tersebut harus betul-betul aman dan efektif. Juga melalui dan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah berdasarkan data sains dan kesehatan.  Selain itu, terus menginformasikan secara komprehensif kepada publik rencana dan peta jalan vaksinasi. Hal ini  untuk meminimalisasi disinformasi dan berita bohong atau  hoax di masyarakat.

Meski pemerintah telah berencana akan melakukan vaksinasi, masyarakat Indonesia harus bersabar menunggu hadirnya vaksin Covid-19. Sebab, pelaksanaan tahapan produksi vaksin membutuhkan waktu. Mulai pengujian klinis hingga tahap persetujuan. Ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat yang akan menerima vaksin.

Sementara menunggu hadirnya vaksin, masyarakat Indonesia tetap harus disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Tanpa hal tersebut, kasus positif COVID-19 akan terus bertambah. Tentu saja itu tidak diinginkan, karena akan menyulitkan Indonesia untuk keluar dari krisis yang diakibatkan oleh pandemi ini.

15
November

VOI KOMENTAR Bandara Internasional Soekarno-Hatta memperoleh akreditasi di bidang kesehatan dan kebersihan, yaitu  Airport Health Accereditation (AHA), dari Airport Council International (ACI). Akreditasi ini diberikan karena Bandara Soekarno-Hatta dianggap telah mampu menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Presiden Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhamad Awaluddin dalam keterangannya, Kamis, 12 November 2020 mengatakan Bandara-bandara Angkasa Pura II telah menjalankan pola pengelolaan dan operasional yang mengikuti best practice di industri global.

Menurut Awaluddin hingga kini baru dua bandara yang memperoleh akreditasi dari Airport Council International (ACI). Selain Bandara Soekarno-Hatta, ACI memberikan akreditasi kepada Bandara Changi atau Changi International Airport Singapura. Akreditasi tersebut diberikan setelah ACI melihat protokol Kesehatan yang dijalankan di bandara. Protokol tersebut harus sesuai dengan panduan Aviation Business Restart and Recovery dari ACI serta ICAO Council Aviation Recovery Task Force (CART) Recommendation.

Topik yang dievaluasi oleh Airport Council International (ACI) meliputi kebersihan dan disinfeksi, jaga jarak di area yang memungkinkan, dan perlindungan terhadap staf. Kemudian, tata letak ruang, komunikasi kepada penumpang pesawat, dan fasilitas penumpang pesawat. Evaluasi juga dilakukan terhadap keseluruhan area penumpang. Misalnya, akses terminal, area check in, pemeriksaan keamanan, boarding gate, lounge, komersial, F&B, hingga perlengkapan seperti garbarata, eskalator dan elevator, area imigrasi beserta fasilitasnya, area pengambilang bagasi, dan pintu keluar kedatangan.

Sementara itu Director General ACI World Luis Felipe de Oliveira mengatakan pihaknya telah meninjau bukti-bukti yang dilaporkan oleh tim di lapangan. Melalui proses evaluasi tim ACI. bandara Internasional Seokarno – Hatta telah mampu menyediakan bandara yang aman kepada seluruh pengguna jasa bandara.

13
November

VOI KOMENTAR Memasuki pertengahan bulan November 2020, sudah hampir setahun corona / Covid 19 melanda dunia. Apa kabar penanganannya  di berbagai negara?   Meski ada penurunan jumlah kasus di berbagai tempat, namun kenaikan pun masih terjadi, Bahkan ada yang mengalami lonjakan ke dua setelah sempat mereda. Tampaknya keadaan memang  masih tetap memprihatinkan.  Fakta bahwa vaksin tengah diupayakan ditemukan sesegera tampaknya  berjalan seiring dengan angka kasus Covid yang terus naik di berbagai negara.

Amerika Serikat misalnya, mencapai angka penularan tertinggi , 100.000 orang terinfeksi per hari sejak Desember tahun lalu. Pasca terpilihnya Joe Biden sebagai President diduga akan segera dikeluarkan kebijakan lockdown untuk menangani  kasus Covid 19 yang angkanya terus cenderung naik.

Di Turki, pemerintah mengeluarkan larangan merokok di di tempat-tempat umum, setelah lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) tanpa gejala di berbagai wilayah. Dengan adanya larangan ini, warga Turki tidak punya alasan untuk mencopot masker saat merokok di tempat umum. 

Rusia tampaknya menjadi negara yang cukup optimis dengan penanganan Covid 19. Khususnya perkembangan temuan vaksin Rusia, yang diyakini akan sangat berperan menurunkan bahkan mengatasi Covid 19. Namun sampai hari ini jumlah kasusnya pun masih cukup tinggi.

Pandemi Covid-19 yang mulai melanda dunia sejak pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan tetapi juga sektor sosial dan ekonomi,  bahkan hampir  semua lini kehidupan manusia. Sejauh ini, sepertinya  masih belum ditemukan  formula yang tepat  dalam penanganan covid 19. Trend sebaran virus masih terus tinggi. Sehingga sulit diprediksi kapan Dunia betul2 bebas dari Covid 19.

Di berbagai negara vaksin sudah mulai diujicoba. Seiring waktu dan upaya, kesadaran menjaga kebersihan, pola hidup sehat dengan protap Covid pun  menjadi gaya hidup yang mengglobal. Ini  semua menjadi harapan  kunci jalan keluar  terbesar penurunan angka Covid.

10
November

Pahlawan Masa Pandemi

Written by
Published in Komentar

VOI KOMENTAR Hari ini, 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, mengenang peristiwa heroik pertempuran di kota Surabaya antara pejuang kemerdekaan Indonesia melawan tentara sekutu.

Pengertian pahlawan bisa bersifat sangat luas. Bukan hanya berani berperang membela negara, namun seseorang yang memberi sumbangsih untuk membantu sesama juga bisa dianggap sebagai pahlawan.

Tahun ini, peringatan Hari Pahlawan berbeda dari sebelumnya. Hari Pahlawan diperingati di tengah keprihatinan merebaknya pandemi Covid-19. Korban berjatuhan, lebih dari 400 ribu orang tertular, dan lebih dari 14 ribu orang meninggal karena virus misterius tersebut.

Saat situasi darurat kesehatan seperti ini, baik petugas maupun relawan kesehatan menjadi pahlawan dalam perjuangan menyelamatkan bangsa dari pandemi Covid-19. Tanpa lelah mereka mengorbankan waktu, tenaga bahkan nyawa untuk menolong sesama. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat lebih dari 170 dokter dan perawat telah gugur dalam tugas menangani penyebaran Covid-19. Jasa para tenaga kesehatan ini semakin terasa dengan semakin banyaknya korban yang berjatuhan, sementara jumlah tenaga kesehatan sangat terbatas. Mereka rela bekerja lewat batas waktu dalam balutan alat pelindung diri selama berjam-jam. Mereka melakukan itu bukan karena alasan uang semata. Tanpa tanggung jawab, profesionalitas dan jiwa kemanusiaan yang tinggi sulit bagi mereka untuk berjuang menolong orang lain.

Namun, upaya tenaga kesehatan ini akan sia-sia tanpa dukungan dari masyarakat. Tenaga Kesehatan menyebut diri mereka garda terakhir melawan pandemi. Garda terdepan adalah masyarakat. Kerelaaan masyarakat untuk selalu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan merupakan dukungan besar untuk para tenaga kesehatan. Kesadaran masyarakat bahwa pandemi ini belum berakhir sangat penting. Kerelaan masyarakat untuk menahan diri tidak kumpul-kumpul dalam jumlah besar, untuk tidak bepergian jauh jika tidak penting dan menahan diri untuk tidak mengunjungi lansia secara fisik adalah sumbangsih terbesar dalam memutus rantai penularan Covid-19. Individu yang dengan sadar menerapkan protokol kesehatan masa pandemi adalah pahlawan dalam arti yang sebenarnya. Kerelaan dari masing-masing individu untuk menaati protokol kesehatan adalah sumbangsih sangat berarti bagi lingkungan mereka. Kesadaran mereka akan protokol kesehatan menjadi perlindungan bagi dirinya sendiri, anak-anak, kelompok rentan seperti lansia dan yang memiliki penyakit bawaan serta orang lain di sekitarnya. (voi)

09
November

VOI KOMENTAR Badan Pusat Statistik-BPS mencatat pertumbuhan ekonomi  Indonesia pada kuartal III-2020 terkontraksi minus 3,49 persen. Walaupun masih terkontraksi, namun capaian tersebut lebih baik jika dibandingkan posisi pada kuartal II-2020 yang tercatat minus 5,32 persen.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati pada Kamis pekan lalu (5/11/2020), capaian pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 sudah cukup baik dibandingkan posisi sebelumnya. Hal ini menunjukan saat ini ada  proses pemulihan ekonomi dan pembalikan arah aktivitas ekonomi nasional menuju ke arah positif. Perbaikan pertumbuhan ekonomi didorong oleh peran stimulus fiskal atau peran dari instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Utamanya dalam penanganan covid-19 serta program Pemulihan Ekonomi Nasional-PEN

Pada kuartal III-2020 penyerapan belanja negara mengalami akselerasi peningkatan. Hingga akhir September, ekonomi nasional tumbuh 15,5 persen. Penyerapan anggaran ditopang realisasi bantuan sosial dan dukungan untuk dunia usaha dan usaha kecil mikro. Berdasarkan data BPS, pada periode ini  konsumsi pemerintah tercatat tumbuh 9,76 persen dari sebelumnya.

Apa yang terjadi sekarang   tentu dapat menjadi modal untuk memperbaiki pertumbuhan pada kuartal IV. Namun perlu diingat, hal tersebut  akan sangat  ditentukan oleh kondisi serta kebijakan saat ini dan kedepannya. Untuk itu pemerintah harus menjaga tren positif ini dan tidak boleh  lengah. Karena bukan tidak mungkin Indonesia akan terjebak dalam resesi berkepanjangan seperti dialami banyak negara lain di masa pandemi. Resesi yang akut akan dapat meningkatkan angka pengangguran yang hingga bulan Agustus lalu saja tercatat sebanyak 9,77 juta orang. Bertambah 2,67 juta orang jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 lalu.

Diharapkan pemerintah mampu mengerem peningkatan angka pengangguran dengan mendorong pertumbuhan ekonomi dari kuartal ke kuartal. Seluruh komponen pertumbuhan, baik dari sisi pengeluaran maupun sisi produksi, harus bergerak naik. Realisasi stimulus fiskal dalam penanganan pandemi Covid-19  dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) perlu dipercepat. Demikian juga dengan penyerapan belanja anggaran pemerintah.

Pemerintah telah mengatakan akan terus mempercepat program penanganan Covid-19 dan serapan anggaran PEN yang angkanya mencapai Rp 695 triliun. Namun hingga awal Nopember ini anggaran yang sudah digunakan baru Rp 366,86 triliun atau sekitar 54 persen. Artinya masih perlu upaya mendorong penyerapan anggaran, agar  tren pertumbuhan bisa dijaga atau bahkan ditingkatkan.