15
July

 

Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan diantara bangsa Indonesia. Presiden juga mengingatkan mahalnya ongkos sosial yang harus diambil jika rakyat Indonesia terpecah-belah oleh hanya karena perbedaan pilihan politik dalam sebuah pesta demokrasi.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Pengajian Khataman al-Quran dan Haul Pondok Pesantren An Najah, Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (14/7) malam.

Dalam kesempatan tersebut Presiden mengatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki tantangan yang lebih besar yang perlu mendapatkan perhatian seperti tantangan perang dagang dan radikalisme.

“Kita ini bersatu saja menghadapi tantangan besar yang semakin sulit belum tentu bisa memenangkan apalagi tidak bersatu. Tantangan besar kita apa? Banyak sekali perang dagang antar negara sekarang ini, radikalisme, revolusi industri. Kita bersatu saja belum tentu memenangkan kompetisi itu. Oleh sebab itu saya mengajak kita semuanya untuk terus menjaga ukhuwah islamiyah kita, menjaga ukhuwah wathaniyah kita“, jelas Presiden.

Dalam acara Pengajian Khataman Al-Quran dan Haul Pondok Pesantren An Najah tersebut, Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, juga mengingatkan masyarakat akan kebesaran bangsa Indonesia. 

Menurutnya, langkah menjaga kebesaran tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan cara husnu tafahum atau berprasangka baik kepada sesama masyarakat, bukan dengan suut tafahum atau saling berburuk sangka. (Ndy/pna)

14
July

 

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi meresmikan Jembatan Diplomasi yang menghubungkan Desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, dan Desa Mangku Rakyat Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat, Jumat (13/7). Jembatan yang dibangun di atas Sungai Cimanuk tersebut dibangun dari sumbangan yang diberikan oleh ASEAN Charity Golf - Jakarta Ambassador Golf Association diketuai langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir. Jembatan Diplomasi merupakan jembatan yang dibangun untuk menggantikan jembatan yang rusak diterjang bencana banjir bandang pada tahun 2016. Dalam sambutannya, Menteri Retno Marsudi mengatakan, dibangunnya Jembatan Diplomasi merupakan wujud kepedulian diplomat terhadapkesejahteraan dan keselamatan masyarakat Indonesia.

Ini adalah masalah kemanusiaan, dan masalah kemanusiaan ini tidak punya batas, atau dalam artian siapa yang bisa membantu harus kita bantu. Oleh karena itu, walaupun profesi kami adalah sebagai diplomat, tetapi kepedulian kami harus tetap kami jaga. Kami buktikan bahwa kami peduli terhadap masyarakat.”

Lebih lanjut Menteri Retno yang didampingi oleh Wakil Menteri AM Fachir dan beberapa pejabat tinggi dari Kementerian Luar Negeri RI dan ASEAN menjelaskan, jembatan dipilih sebagai bentuk sumbangan karena merefeleksikan tugas yang diemban diplomat. Menteri menyebutkan, salah satu tugas diplomat adalah menjembatani perbedaan pendapat. Ia menambahkan, jembatan tersebut dinamakan jembatan diplomasi dengan harapan dapat mengingatkan kepada masyarakat untuk mengatasi perbedaan di antara mereka dengan diplomasi. Rezha 

14
July

 

Duta Besar RI untuk Hongaria, Wening Esthyprobo, kembali menerima penghargaan dari Pemerintah Hongaria.Kali ini, penghargaan diberikan Pemerintah Daerah Kota Pécs atas jasanya dalam meningkatkan kerja sama Budaya antara Indonesia dan Hongaria khususnya bagi kota Pécs, setelah menyunting buku anak Hongaria.Melalui terjemahan buku "Kisah Lonci, Petualangan ke Kota Pécs" karangan Erika Bartos.

Seperti dilaporkan Antara, Jumat (13/7), Duta Besar Wening secara tidak langsung ikut mempromosikan kota Pécs kepada anak-anak di Indonesia.Walikota Pécs, Pava Zsolt, setelah menyerahkan penghargaan di Balai Kota, mengungkapkan apresiasinya kepada Duta BesarIndonesia untuk Hongaria tersebut, yang tidak hanya fokus pada Pemerintah Pusat Hongaria di Budapest, tapi juga memberi perhatian dengan kunjungan ke kota-kota di pelosok dan daerah lain di luar Budapest.Ini adalah penghargaan kelima yang diberikan institusi Hongaria kepada Indonesia. Ia berharap, kerja sama antara kedua negara semakin berkembang di semua bidang. antara

13
July

 

Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 yang memperlombakan robot dari 91 tim resmi dibuka pada hari Kamis (12/7) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Acara tersebut diharapkan menjadi media untuk mengeksploitasi karya cipta robotika yang sarat teknologi sebagai ajang untuk menunjukkan kemajuan robotika di Indonesia. Ini sekaligus menjadi usaha dalam menjawab tantangan yang muncul seiring dengan masuknya Indonesia dalam revolusi industri yang keempat. Seiring dengan arus modernisasi di berbagai lini kehidupan, perkembangan teknologi menuntut untuk adanya kemajuan kreatifitas, salah satunya adalah dalam bidang robotika.

Didik Purwadi yang bertindak sebagai perwakilan dari Gubernur DIY menyatakan, proses pemikiran kreatif ini yang kemudian mendorong mahasiswa untuk berkompetisi dalam KRI 2018. Ini juga yang mendorong para ahli robotika untuk mengembangkan teknologi robot yang dapat mempermudah dan memajukan kehidupan manusia.  Selain kompetisi, KRI harus menjadi sarana pembelajaran bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya untuk memajukan pendidikan di Indonesia. kbrn