05
July

 

Politisi Malaysia yang juga mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim menyampaikan pandangannya soal relasi bisnis antara Indonesia dan Malaysia. Hal itu disampaikan Anwar Ibrahim saat menjadi pembicara dalam forum kepemimpinan yang diselenggarakan Executive Center for Global Leadership (ECGL) di Jakarta pada Rabu, 4 Juli.  Pada kesempatan tersebut, Anwar Ibrahim lebih dominan membicarakan kepemimpinan politik, namun Anwar Ibrahim juga membahas beberapa masalah ekonomi Indonesia dan Malaysia. Ia mengatakan kerja sama antara dua negara dapat diperkuat, asalkan dua pemerintah negara bisa satu pikiran, terutama dari segi kepemimpinan.

“Jika para pemimpin kedua negara memberikan arahan yang jelas dan memastikan kerjasama ditingkatkan maka dengan demikian para menteri akan mengikuti dan para  pebisnis juga akan mengikuti. Misalnya, Pertamina dan Petronas atau BUMN dengan Kerangka Kerja Ekonomi PMB yang ada di Malaysia. Jadi, ini antar pemerintah. Tapi dari sudut pandang bisnis,  akan diberikan dukungan yang kuat sehingga kemudian ini berlaku.”

Anwar Ibrahim  lebih lanjut mengatakan selama ini hubungan antara Indonesia dan Malaysia sudah berjalan dengan baik. Hubungan kedua negara terus menunjukkan nilai positif. Kedua negara juga masih saling memberikan dukungan satu sama lain demi kemajuan bersama. Kesamaan kultur yang ada diantara kedua negara juga menjadi salah satu potensi yang dapat dikembangkan oleh kedua negara di masa yang akan datang. Salah satu potensi tersebut diantaranya adalah kerja sama atas industri halal antara dua negara. Kunjungan Anwar Ibrahim ke Indonesia kali  ini merupakan kunjungan keduanya ke Indonesia usai bebas dari penjara pada 16 Mei lalu. Anwar Ibrahim sendiri mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Sungai Buloh, Malaysia, sejak Februari 2015 pada masa pemerintahan PM Najib Razak. Usai menerima vonis 5 tahun penjara atas kasus sodomi terhadap mantan asisten pribadinya yang dinilai sarat kontroversi. Kasus tersebut dianggap sebagai salah satu bentuk serangan politik kepada Anwar Ibrahim. (Rezha)

05
July

 

Pemerintah Jepang di Medan akan menyelenggarakan acara Japan Day di Pusat Perawatan dan Pemulihan Adiksi Narkoba Yayasan Caritas Keuskupan Agung Medan di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang pada Sabtu pagi 7 Juli 2018.  Yayasan itu menerima bantuan hibah Pemerintah Jepang melalui program Grassroots  tahun finansial 2016 senilai satu miliar empat puluh satu juta rupiah lebih untuk proyek pembangunan pusat perawatan dan pemulihan adiksi narkoba.  Acara Japan Day merupakan acara peringatan persahabatan Indonesia dan Jepang yang satu di antaranya terjalin melalui bantuan Hibah Grassroots  yang diberikan Pemerintah Jepang kepada Yayasan terpilih di Indonesia.  Wakil Konsul Jepang di Medan   Masamu Yamamori mengatakan, pada Japan Day nanti pemerintah Jepang melalui staf lokal akan meninjau peruntukan bangunan dan mensosialisasikan program-program bantuan dari Pemerintah Jepang kepada masyarakat

”Yang pertama untuk follow up dana yang diberikan kepada lembaganya. Ini dikenakan secara benar, kita memberikan instruksi kepada lembaganya supaya dana dan fasilitasnya digunakan dengan benar. Lalu tujuan kedua adalah memperkenakan kegiatan kantor kami diwilayah  medan"

Acara Japan Day nanti juga akan diadakan bersama dengan para keluarga dari para pasien rehabilitasi  Pemerintah Jepang berharap kegiatan berkumpul dengan keluarga itu bisa memberikan banyak informasi tentang pentingnya dukungan keluarga dalam proses penyembuhan dari adiksi narkoba.

04
July

 

Pemerintah Indonesia melalui Badan Siber dan Sandi Negara telah menandatangani perjanjian di bidang kerja sama siber dengan Pemerintah Belanda. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Ketua Badan Siber dan Sandi Negara, Djoko Setiadi, dan Menteri Luar Negeri Belanda Stephanus Abraham Blok, Selasa, 3 Juli, di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Dalam pernyataan pers bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Blok mengatakan, kerja sama keamanan siber antara Indonesia dan Belanda merupakan media untuk meningkatkan  kapabilitas dan bertukar pengalaman antar kedua negara. 

“Hari ini, kami juga menandatangani Letter of Intent dengan Indonesia terkait keamanan siber. Kami menyepakati peluncuran dialog siber bilateral untuk mendiskusikan berbagai cara untuk meningkatkan kapabilitas dan berbagi pengalaman terkait undang-undang siber dan perlindungan terhadap infrastruktur siber yang vital “.

Djoko Setiadi menambahkan, kerja sama keamanan siber antara Indonesia dan Belanda merupakan sebuah kebutuhan penting untuk menghadapi berbagai tantangan di era digital. Ia meyakini, kerja sama tersebut bersifat sejajar dan saling menguntungan dari sisi sarana maupun pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam keamanan siber kedua negara. (Rezha)

04
July

 

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia -LIPI bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan kementerian serta lembaga terkait lainnya mengadakan  Widyakarya  Nasional Pangan dan Gizi –WNPG ke-11 di Jakarta, 3 dan 4 Juli ini WNPG merupakan forum multi pemangku kepentingan antara akademisi, pemerintah, industri, dan masyarakat untuk memberikan rekomendasi  arah kebijakan  pangan dan gizi di Indonesia.  Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, dalam acara tersebut mengatakan, stunting merupakan masalah nasional yang perlu diatasi antar pemangku kepentingan Menurutnya, turut campur pencegahan melalui kebijakan pemerintah  sangat penting dilakukan agar masalah tersebut memiliki solusi tepat

“ WNPG kali ini memiliki 2 target utama , yaitu  merumuskan strategi kebijakan lintas sektoral  terkait dengan pangan dan gizi  sebagai masukan untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024  yang saat ini sedang dalam pembahasan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, termasuk di dalamnya adalah standar angka kecukupan gizi Ke dua , sekaligus merumuskan   berbagai tema riset untuk  menjawab persoalan terkait stunting sebagai masukan untuk prioritas riset nasional 2020-2014 “.

Sementara itu, Menteri  Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, WNPG harus menjadi arah dalam pengembangan riset pangan dan gizi di masa mendatang/ sehingga hasil penelitian  dapat berdampak langsung pada perbaikan kualitas Sumber daya manusia Menurutnya/ untuk meningkatkan kemampuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi dalam mendukung sektor pangan dan gizi/ diperlukan waktu panjang, kerja keras, konsistensi dan kerja sama antar pemangku kepentingan. Ahmad Faisal VOI RRI