Pemerintah Inggris berupaya untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan negara–negara diluar kawasan Uni Eropa pasca penandatanganan Undang–Undang (UU) British Exit atau Brexit oleh Ratu Elizabeth II Senin, 26 Juni lalu. Oleh karena itu Pemerintah Inggris saat ini terus berupaya untuk meningkatkan hubungan kerjasamanya dengan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki peranan penting di dunia, khususnya kawasan Asia. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik di sela–sela perayaan hari ulang tahun ke 92 Ratu Elizabeth II di Jakarta, Kamis malam, 29 Juni.
“Jadi tahun depan Inggris akan keluarkan diri dari Uni Eropa, salah satu alasannya adalah untuk membebaskan tangan, meningkatkan hubungan kerjasama dengan negara–negara di luar kawasan Uni Eropa, khususnya negara–negara besar di Asia misalnya Indonesia. Indonesia punya peran yang penting masa depan perekonomian dunia, untuk perdamaian dunia. Inggris berminat, berkomitmen untuk mempererat hubungan dengan Indonesia untuk menjaga perdamaian kita semua, untuk meningkatkan kesejahteraan kita semua.”
Dubes Moazzam Malik menambahkan, Indonesia dan Inggris pada tahun 2019 akan merayakan hubungan diplomatik yang ke 70. Hal tersebut tentunya dapat dijadikan momentum yang baik untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara kedua negara. Saat ini, Pemerintah Inggris sendiri telah menawarkan beberapa kerjasama kepada Pemerintah Indonesia di berbagai bidang. Salah satunya adalah penawaran kerjasama di bidang ketenagakerjaan yang disampaikan kepada Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (RI) Hanif Dhakiri pada Selasa, 26 Juni lalu. Penawaran kerjasama ketenagakerjaan tersebut meliputi pelatihan vokasi, pelatihan bahasa Inggris, sertifikasi profesi, dan pencegahan human trafficking atau perdagangan manusia. (Rezha
Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia pada Kamis malam, 28 Juni merayakan hari ulang tahun ke 92 Ratu Elizabeth II di Jakarta. Sejumlah pejabat tinggi Indonesia turut hadir, antara lain Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla, Presiden RI ketiga B.J. Habibie, Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, serta Menteri Kesehatan RI, Nina F, Moeloek. Di sela–sela perayaan tersebut, Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengungkapkan harapannya pada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Indonesia. Ia berharap suksesnya Pilkada serentak di Indonesia mampu menginspirasi masyarakat dunia, khususnya umat muslim terkait dengan demokrasi dan Islam yang berjalan beriringan di Indonesia.
“Jadi harapannya adalah untuk lihat hasil demokrasi yang sangat baik. Kemarin ada Pilkada yang menginspirasi saya, menginspirasi rakyat Indonesia. Pilkada dilaksanakan secara damai, secara jujur dan tahun depan ada Pilpres. Jadi, ini semuanya penting sekali untuk memenuhi aspirasi rakyat Indonesia, tetapi juga untuk menginspirasikan rakyat di negara –negara lain khususnya umat Muslim. Jadi untuk memperlihatkan bahwa demokrasi sesuai dengan pengajaran Islam juga.”
Selain itu, Dubes Moazzam Malik memberikan pujian terhadap demokrasi yang berjalan dengan baik di Indonesia selama kurang lebih 20 tahun pasca reformasi di tahun 1998. Menurutnya demokrasi yang berjalan dengan baik di Indonesia telah memberikan perubahan positif di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Seperti turunnya angka kemiskinan dan perekonomian Indonesia yang tumbuh sembilan kali lipat. Perayaan ulang tahun Ratu Elizabeth II di Jakarta pada tahun ini mengusung tema khusus mengenai olahraga untuk menyambut perhelatan akbar Asian Games 2018 yang akan di gelar di Jakarta dan Palembang, Sumatra Selatan pada bulan Agustus mendatang. Ratu Elizabeth II yang saat ini memimpin Inggris sendiri lahir dengan nama Elizabeth Alexandra Mary pada 21 April 1926 di London, Inggris. (voi/Rezha)
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Demokratik Timor Leste Fracisco Guterres Lu Olo, Kamis di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat. Kunjungan ini merupakan kunjungan luar negeri pertama Presiden Guterres usai dilantik sebagai Presiden tahun lalu. Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo menyebut kunjungan kenegaraan tersebut menunjukkan kedekatan dan eratnya hubungan antara Indonesia dan Timor Leste. Dalam pertemuan tersebut, menurut Jokowi, kedua kepala negara sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral yang menatap kedepan. Beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan antara lain kerjasama bidang perdagangan dan investasi. Dalam pertemuan tersebut Presiden Joko Widodo menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus menjadi mitra terpercaya dalam pembangunan ekonomi di Timor Leste.
“Indonesia merupakan mitra utama perdagangan Timor Leste dan sebagaimana diketahui 9 BUMN dan sekitar 400 perusahaan yang dimiliki warga Negara Indonesia beroperasi di Timor Leste. Nilai investasi Indonesia di Timor Leste mencapai lebih dari 595 juta US dolar. Oleh karena itu kami sepakat memulai negosiasi dan mencapai kesepakatan untuk perjanjian promosi dan perlindungan investasi dan perjanjian penghindaran pengenaan pajak berganda. Saya yakin pemerintah Presiden Lu Olo akan terus memberikan jaminan dan kepastian hukum bagi investasi Indonesia. “
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebut, kedua kepala Negara juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang konektifitas. Dalam hal ini, menurut Presiden Jokowi, kedua kepala Negara membahas penyelesaian pembangunan jembatan Motaain. Jembatan ini nantinya akan menghubungkan Motaain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur dengan Batugade di Timor Leste. Selain itu menurut Presiden Jokowi, kedua kepala negara juga menyambut baik dibukanya rute penerbangan yang menghubungkan Kupang dan Dili. Selain itu, Presiden Joko Widodo dan Presiden Francisco Guterres Lu Olo juga bersepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan dan pembangunan kapasitas. Jokowi menegaskan, Indonesia menyambut baik keinginan besar pelajar dan mahasiswa Timor Leste untuk melanjutkan studi di Indonesia. (voi/ndy)
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang Beom mengajak pelaku usaha dan Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, mempromosikan pariwisata ke Korea Selatan. Wali Kota Batam Muhammad Rudi usai bertemu Duta Besar Kim Chang Beom di Kantor Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (28/6) mengatakan, Duta Besar Korsel minta Pemerintah Kota promosi pariwisata ke Korsel, karena Batam belum terlalu populer di Korea Selatan.
Pada kesempatan itu, Wali Kota juga meminta Dubes Korsel ikut mempromosikan pariwisata Batam ke warga negaranya, agar kota industri itu lebih dikenal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka kunjungan wisman asal Korea Selatan ke Batam relatif tinggi. Biasanya, wisman Korea Selatan masuk ke Batam dari Singapura melalui paket tur yang ditawarkan agen perjalanan. rol