mazpri

mazpri

15
November

 

 

 

Badung (voinewd.id) : Presiden Joko Widodo secara resmi membuka pertemuan KTT G20, Selasa (15/11) di The Apurva Kempinski, Bali.

"Yang Mulia, Para Pemimpin, dengan ini saya nyatakan KTT G20 dibuka. Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia. Merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20. Saya sangat paham, perlu upaya yang luar biasa agar kita dapat duduk bersama di ruangan ini," katanya.

Dalam sambutannya Presiden menyebut kondisi dunia yang sedang mengalami tantangan, mulai dari krisis, pandemi Covid-19 yang belum usai, rivalitas yang semakin tajam dan perang. Tantangan itu berdampak pada terjadinya berbagai krisis mulai dari krisis ketahanan pangan, energi dan keuangan.

"Selain itu, kita juga melihat tatanan dunia dan hukum internasional juga sedang diuji," katanya.

Oleh karena itu menurut Presiden, pertemuan KTT G20 tidak boleh gagal dan harus berhasil menjadi solusi bagi berbagai tantangan dunia saat ini. Ia mengatakan Indonesia sebagai negara demokrasi menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan.

"Sebagai presiden G20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam, yang sangat lebar. Namun, keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika kita semua, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia," kata Kepala Negara.

Presiden Joko Widodo juga menekankan pentingnya paradigma kolaborasi untuk menyelamatkan dunia. Seluruh negara G20 memiliki tanggung jawab bukan hanya bagi warga negara masing-masing namun juga kepada masyarakat seluruh dunia.

"Bertanggung jawab berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten. Bertanggung jawab berarti menciptakan situasi win-win, bukan zero-sum. Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan generasi mendatang. Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lagi," kata Presiden.

Lebih lanjut Presiden Joko Widodo juga menyampaikan harapan agar G20 dapat terus menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif. Di tengah situasi yang sulit saat ini, Presiden menekankan pentingnya G20 utuk terus bekerja menghasilkan capaian konkret.

"Mempersiapkan dana untuk menghadapi pandemi mendatang melalui pandemic fund, membantu ruang fiskal negara berpendapatan rendah melalui resilience and sustainability trust, mendorong percepatan pencapaian SDGs, menghasilkan ratusan kerja sama konkret, serta mendukung pemulihan ekonomi dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui Bali Compact mengenai transisi energi. Kita tidak hanya bicara, tapi melakukan langkah-langkah nyata," katanya.

Di akhir sambutannya, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh negara anggota G20 untuk dapat bersikap bijak, memikul tanggung jawab dan menunjukkan jiwa kepemimpinan.

"Mari kita bekerja, dan mari kita bekerja sama untuk dunia. Recover together, recover stronger," katanya. (ndy)

14
November

 

(foto : credit Biro Pers Setpres)

 

Badung (voinews.id) : Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah strategi besar yang dijalankan Indonesia secara konsisten dalam rangka mengatasi sejumlah masalah ekonomi yang melanda dunia.

Hal itu disampaikannya dalam B20 Summit tahun 2022, yang digelar, Senin (14/11) sore, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Menurut Presiden, strategi tersebut berhasil membawa Indonesia menjadi salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.

"Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen dan di kuartal ketiga kita tumbuh lebih kuat lagi di 5,72 persen. Inflasi juga bisa kita kelola di September karena kenaikan harga BBM naik menjadi 5,9 persen, tetapi di bulan Oktober inflasi kita sudah bisa turun lagi di angka 5,7 persen," ujar Presiden.

Presiden menjelaskan bahwa strategi pertama yang dilakukan Indonesia adalah hilirisasi dan industrialisasi bahan-bahan mentah yang dimiliki Indonesia. Bahkan, Presiden Joko Widodo mengajak Perdana Menteri Australia yang turut hadir dalam acara tersebut untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam melakukan hilirisasi.

"Saya hanya menawarkan kepada Bapak Prime Minister Anthony Albanese di Australia ada litium, kita punya nikel, kalau digabung itu sudah jadi baterai mobil listrik. Tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanesee untuk litiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja. Kita bersama-bersama melakukan hilirisasi di Indonesia," ucap Presiden.

Strategi yang kedua adalah ekonomi hijau. Presiden menyebut bahwa potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar sehingga para investor memiliki banyak kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam rangka membangun ekonomi hijau di Tanah Air.

"Kami telah menyiapkan di Kalimantan Utara 30 ribu hektare lahan untuk green industrial park yang nantinya saya yakin akan berbondong-bondong investor datang untuk membangun produk-produk hijau dari Indonesia," ungkap Presiden.

Terakhir, Presiden menjelaskan bahwa strategi yang dilakukan Indonesia adalah digitalisasi. Menurut Presiden, para pelaku usaha harus saling membantu dalam meningkatkan kualitas dan hasil penjualan. Saat ini, sudah 19 juta usaha kecil dan mikro yang telah masuk ke sejumlah platform digital untuk memasarkan produk usahanya.

"Target kita nanti di 2024, kita harapkan sudah mencapai di atas 30 juta. Artinya yang kecil-kecil jangan ditinggal," tutur Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menerima secara simbolis Final Komunike B20 Summit dari Ketua KADIN Arsjad Rasjid. Presiden pun mengucapkan selamat kepada India yang akan memegang presidensi B20 pada tahun 2023 mendatang.

"Saya titip kepada India agar nantinya juga yang usaha-usaha kecil, usaha mikro ini juga masih dibawa lagi, diteruskan. Terakhir saya mengucapkan selamat bekerja bagi presidensi B20 India di tahun depan. Saya optimistis B20 akan makin solid dan terus berkembang," ucap Presiden. (Ndy)

14
November

(foto credit ke Biro Pers Setpres)


Badung (voinews.id) : Di sela-sela acara B20, Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan dengan para pengusaha Republik Korea, Senin (14/11), di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Presiden Joko Widodo tiba di tempat acara bersama Presiden Republik Korea, Yoon Suk-yeol.

Kedua Presiden terlebih dahulu berfoto bersama dengan para pengusaha Korea dan pengusaha Indonesia sebelum acara dimulai. Selepas itu, Ketua KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, membacakan daftar sejumlah nota kesepahaman atau MoU yang telah disepakati baik oleh pemerintah maupun para pengusaha kedua negara.

Sebelum menuju acara bertajuk Korea-Indonesia Business Roundtable tersebut, Presiden Joko Widodo dan Presiden Yoon terlebih dahulu bertemu dan berbincang. Presiden Yoon mengaku senang bisa berkunjung ke Indonesia dan bertemu Presiden Jokowi.

"Senang bertemu dengan Presiden kembali, saya sudah bertemu tiga kali. Hari ini saya mengunjungi beberapa tempat acara bisa merasakan banyak upaya dilakukan terutama Presiden Jokowi untuk mempersiapkan acara ini (G20)," ujar Presiden Yoon.

Presiden Yoon juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang turut berduka cita atas tragedi yang terjadi di Itaewon beberapa waktu lalu.

"Saya berterima kasih kepada Bapak Jokowi atas ungkapan bela sungkawa atas tragedi di Itaewon," ucapnya.

Turut mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Duta Besar RI untuk Republik Korea Gandi Sulistiyanto, Ketua B20 Indonesia Shinta Kamdani, dan Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono. (Ndy)

14
November

 

(foto : credit Biro Pers Setpres)


Badung (voinews.id) : Ibu Negara Iriana Joko Widodo menerima kedatangan Ibu Negara Republik Korea, Madam Kim Keon-hee, Senin (14/11), di Hotel The Apurva Kempinski, Bali. Tiba sekitar pukul 16.30 WITA, Ibu Negara menyambut langsung kedatangan Madam Kim Keon-hee di lobi kedatangan.

Selanjutnya Ibu Negara dan Madam Kim menuju pendopo hotel untuk melakukan sesi foto bersama. Usai berfoto bersama, Ibu Iriana mengajak Madam Kim untuk melihat sejumlah penampilan budaya Indonesia di antaranya Gamelan Bali dan Tarian Penyambutan Panyembrama.

Selain itu, Ibu Iriana juga mengajak Madam Kim melihat sejumlah kain tenun Endek Bali dan juga kerajinan silver Bali yang ditampilkan di sebuah gebyok. Setelahnya, Ibu Iriana dan Madam Kim menuju Ruang Kashi untuk melakukan jamuan minum teh bersama.

Selama berbicang dan menikmati jamuan minum teh, Ibu Iriana dan Madam Kim diiringi alunan musik biola dan juga sasando yang membawakan sejumlah lagu-lagu Tanah Air. Di antaranya adalah lagu Tanah Air, Angin Mamiri, Bengawan Solo, Sempurna, hingga Cinta Kan Membawamu.

Usai jamuan minum teh, Ibu Iriana kemudian mengantarkan Madam Kim yang akan kembali ke hotel tempatnya bermalam selama di Bali. (Ndy)