VOInews, Jakarta: CEO Special Olympics International Mary Davis mengatakan Regional Leadership Conference (RLC) diharapkan dapat mendorong pencapaian dari Keunggulan Program Lokal dan Digitisasi. Menurutnya, konferensi merupakan momentum yang tepat sebagai upaya untuk membangun Kembali pasca pandemi Covid-19, instabilitas politik dan ekonomi serta bencana alam.
“Saya mendorong anda untuk memikirkan Kembali makna dari kedua hal tersebut,” katanya dalam sambutan pada pembukaan RLC, di Jakarta, Jumat (4/11/2023).
RLC yang dilaksanakan selama 3 hari sejak Jumat, mempertemukan sejumlah pihak berkepentingan dari 27 negara di kawasan Asia Pasifik. Menurut Mary Davis, RLC akan membahas sejumlah tema diantaranya pembentukan kemitraan, peran keluarga, dukungan pemerintah dan sponsor, dan peran pelatih.
“Jalan menuju kesuksesan dan prestasi terbuka dalam beberapa hari ke depan,” katanya.
Hal lain yang menjadi perhatian dan mencakup aspek digitisasi adalah aspek pengumpulan data. Ia berharap penyelenggaraan RLC dapat mendukung upaya pendataan ulang para atlet dan pelatih sekaligus menjadi sarana untuk saling berinteraksi.
“Kita akan memiliki catatan global sehingga tidak ada atlet yang tidak bisa dijangkau selama krisis seperti yang baru kita saksikan,” katanya.
Regional Leadership Conference (RLC) 2023 mengambil tema Reclaiming Our Reach dan dilaksanakan oleh Special Olympics International (SOI). SOI merupakan satu-satunya Olimpiade Olahraga Khusus bagi para penyandang Disabilitas Intelektual (ID) di dunia.
VOInews, Bandung: Duta Besar Malaysia untuk ASEAN Dato’ Nur Izzah Wong Me Coo mengatakan, secara keseluruhan, setiap negara anggota Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sedang melakukan upaya mempromosikan pariwisata sebagai salah satu faktor pendukung ekonomi. Menurutnya, upaya ini akan memberikan manfaat bukan hanya bagi masing-masing negara, namun juga kepada negara-negara lain di kawasan.
“Malaysia selalu percaya, bahwa jika kita semua sejahtera maka seluruh kawasan akan sejahtera dan masing-masing akan mengambil manfaat darinya,” katanya dalam Diplomatic Forum di Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/11/2023).
Ia menambahkan bahwa ASEAN sebagai sebuah kesatuan di kawasan, memiliki keunikan dalam hal pariwisata dibandingkan dengan kawasan lain. Terlebih ASEAN juga memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan baik oleh masing-masing negara maupun sebagai sebuah kesatuan.
“Kita tentu punya tantangan, tapi saya percaya kalau kita bisa melakukan lebih banyak hal sebagai sebuah keluarga,” katanya.
Direktur Kerja Sama Sosial-Budaya ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Yuliana Bahar, mengatakan dalam upaya mempromosikan pariwisata ASEAN, pihaknya menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral, termasuk koordinasi dan kolaborasi lintas pilar ASEAN. Selain itu menurutnya juga dibutuhkan pemahaman yang sama tentang tantangan dan perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing Negara ASEAN.
“Kita harus memperkuat kerja sama antara ASEAN dengan mitra potensial dan relevan. Tanpa itu, akan sulit mewujudkan ASEAN sebagai sebuah destinasi tunggal pariwisata,” katanya.
Hal ini pula yang menjadi semangat Indonesia dalam Keketuaan ASEAN. Menurut Yuliana Bahar, Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 mendorong terwujudnya kerja sama yang lebih luas antara ASEAN dengan seluruh mitra, termasuk Negara-negara di wilayah Indo-Pasifik.
VOInews, Bandung: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan Visi ASEAN sebagai Destinasi Tunggal Pariwisata mendorong kolaborasi yang kuat antara negara-negara ASEAN. Selain itu, Visi ini juga menitikberatkan pentingnya pertukaran budaya antara masing-masing negara di kawasan Asia Tenggara.
"Visi ASEAN sebagai Destinasi Tunggal mendorong kolaborasi yang kuat dan pertukaran budaya," katanya dalam Diplomatic Forum ke-46 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/11/2023).
Ia mengatakan Asia Tenggara merupakan wilayah yang kaya akan keragaman budaya, sejarah dan alam. Menurutnya, ASEAN sudah mendapatkan pengakuan sebagai tujuan tunggal yang terintegrasi bagi wisatawan.
"Salah satu peluang utama terlihat pada kekayaan pengalaman yang ditawarkan ASEAN. Gagasan ASEAN sebagai destinasi tunggal mempromosikan perjalanan lintas batas lebih mudah, memungkinkan wisatawan menjelajahi berbagai negara dalam satu perjalanan," jelasnya.
Namun menurut Sandiaga, upaya ini masih memiliki tantangan harmonisasi perbedaan budaya dan perbedaan tingkat perekonomian antara negara-negara di kawasan. Terutama dalam menyeimbangkan pelestarian tradisi dan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan pariwisata.
"Tantangan itu harus diatasi untuk memastikan beragam penawaran menarik dari kawasan dapat dinikmati secara bertanggung jawab dan adil," tutupnya.
VOInews, Bandung: Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Hendrasmo berharap Diplomatic Forum dapat berkontribusi dalam mendorong upaya peningkatan konektivitas di ASEAN. Diplomatic Forum yang mengangkat tema tentang peluang dan tantangan ASEAN sebagai destinasi tunggal wisata dihadiri sejumlah pembicara yang berkepentingan, baik dari penyelenggara negara, maupun pelaku wisata dan pelajar di kota Bandung.
"Saya berharap forum ini dapat berkontribusi dalam mewujudkan konektivitas wisata antar negara-negara ASEAN," katanya dalam sambutan yang disampaikan pada Diplomatic Forum ke-46, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/11/2023).
Hendrasmo mengatakan selaku Ketua ASEAN 2023, Indonesia mendorong transformasi yang berpusat pada pariwisata berbasis komunitas. Hal ini menurutnya, tercermin dalam Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 dan Presidensi Indonesia G20 tahun 2022.
Ia menambahkan, Visi ASEAN sebagai Destinasi Tunggal Wisata telah digagas pada ASEAN Tourism Forum pada Januari 2023 dan diperkuat dengan keanggotaan Indonesia di Dewan Eksekutif Organisasi Pariwisata Dunia PBB.
"Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong kebangkitan perekonomian dan membuka lapangan kerja di kawasan," tutupnya.