VOInews, Jakarta: Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Valerie Juliand, mengatakan bahwa PBB didirikan untuk menjunjung tinggi terciptanya perdamaian di dunia. Menurutnya, PBB didirikan pada 78 tahun yang lalu, memiliki semangat untuk mendorong dialog dalam upaya penyelesaian masalah.
“Semangat yang ada pada masa itu adalah semangat untuk menangani masalah dengan berdialog,” katanya saat memberikan sambutan pada perayaan Hari PBB (UN Day) ke-78, di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Ia mengatakan bahwa berbagai perselisihan dapat diselesaikan dengan penekanan pada terwujudnya perdamaian dan solidaritas antar bangsa.
“Dan saya harus mengatakan itu adalah mandat yang sangat penting. Perdamaian adalah inti dari Mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa karena perdamaian adalah syarat yang sangat diperlukan agar semua hal dapat berkembang,” katanya.
Terkait perang yang saat ini sedang terjadi di berbagai belahan dunia, Valerie Juliand mengatakan bahwa perang hanya akan membawa dampak kehancuran terhadap apa yang sudah dibangun selama ini.
“Perang menghancurkan manusia, bangsa dan negara. Maka dari itu perdamaian adalah mandat penting yang kita miliki dan kita perjuangkan,” katanya.
Valerie Juliand menyebut bahwa PBB yang didirikan pada 78 tahun yang lalu memiliki tantangan yang berbeda saat ini. Namun demikian, ia menekankan pentingnya menjadikan perdamaian sebagai satu-satunya solusi di dalam setiap hal yang diperjuangkan.
VOInews, Jakarta: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bekerja sama dengan PBB di Indonesia menyelenggarakan peringatan Hari PBB ke-78, Selasa (24/10/2023), di Jakarta.
Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu Tri Purnajaya mengatakan, dengan mengambil tema Our Common Future: Peace and Prosperity for All, peringatan Hari PBB 2023 menekankan pentingnya memperkuat semangat multilateralisme dan kolaborasi.
“Pesan utama yang ingin ditekankan adalah pentingnya memperkuat spirit multilateralisme dan semangat kolaborasi untuk mewujudkan perdamaian dan kemakmuran bersama. Bukan hanya untuk generasi sekarang namun juga untuk generasi mendatang,” katanya.
Lebih lanjut Tri Purnajaya mengatakan, peringatan Hari PBB di tahun 2023 memiliki makna penting dalam perjalanan menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Termasuk catatan mengenai pencapaian SDGs belum sesuai dengan yang diharapkan.
“Tahun 2023 ini memiliki arti penting karena kita berada di separuh jalan menuju target pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030. Namun kita juga mencatat progress pencapaian SDGs masih jauh dari yang diharapkan,” katanya.
Selain itu, menurutnya, perayaan Hari PBB 2023 juga merupakan momentum penting untuk mendorong reformasi di dalam tubuh PBB. Terkait hal ini, sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyampaikan rencana reformasi di dalam tubuh PBB untuk menjawa tantangan perubahan zaman.
“Tahun ini juga penting karena akan dimulainya guliran pembahasan persiapan Summit of The Future tahun 2024, tahun depan, yang merupakan momentum penting untuk mendorong reformasi PBB dan sistem multilateral secara menyeluruh,” katanya.
Tri Purnajaya juga menyebut bahwa Hari PBB merupakan momentum penting untuk melakukan refleksi terhadap berbagai capaian dan tantangan kerja PBB di masa mendatang.
VOInews, Jakarta: Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kepada Republik Vanuatu dengan mengirimkan 20 ton material dan bahan baku untuk mendukung rehabilitasi Bandara Internasional Port Vila. Langkah ini bertujuan untuk membantu pulihnya wilayah yang terkena dampak parah dari topan Judy dan Kevin yang melanda Vanuatu pada awal Maret 2023.
“Proses pengiriman bantuan berlangsung (hari Minggu) dini hari ini melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan diharapkan tiba di Port Vila pada hari yang sama,” tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (22/10/2023).
Proses pemberangkatan bantuan tersebut disaksikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertanggung jawab atas penyaluran bantuan ini, dengan didampingi perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian PUPR, dan PT.PP.
“Langkah ini adalah bukti konkret solidaritas bangsa Indonesia terhadap rakyat Vanuatu,” tulis Kemu RI.
Proyek rehabilitasi Bandara Internasional Port Vila dimulai pada bulan Agustus 2023, dengan upacara groundbreaking di Bandara Bauerfield, yang dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury dan Menlu Vanuatu Matai Seremaiah Nawalu pada tanggal 22 Agustus. Selain untuk memperbaiki infrastruktur, rehabilitasi Bandara Internasional Port Vila ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara kedua negara.
“Proyek ini melibatkan kontraktor dan pekerja Indonesia, menunjukkan kolaborasi erat antara kedua negara dalam upaya pembangunan ini,” tulis Kemlu.
Proyek rehabilitasi ini diperkirakan akan selesai pada akhir Oktober atau awal November 2023. Setelah selesai, fasilitas yang diperbaiki akan diserahkan secara resmi dari Pemerintah Republik Indonesia kepada Pemerintah Vanuatu, mengukuhkan hubungan persahabatan antara kedua negara.
VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan negara-negara yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) telah mengaksesi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity and Cooperation). Menurutnya, hal ini menunjukkan komitmen kuat negara-negara GCC untuk mendukung pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Begitu pula sebaliknya, menurut Retno, Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) pun berkomitmen mendukung pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
"Para pemimpin ASEAN dan GCC mempunyai keprihatinan yang sama atas perkembangan terkini di Palestina," kata Menlu Retno pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan al-Saud, usai KTT ASEAN-GCC, sebagaimana dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Lebih lanjut Menlu Retno mengatakan, Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya mendesak penghentian kekerasan, fokus pada isu kemanusiaan, dan tidak lupa mengatasi akar permasalahan yaitu pendudukan ilegal Israel terhadap tanah Palestina.
"ASEAN dan GCC juga berdiri kokoh dalam mendukung solusi damai bagi Palestina. Posisi ini tercermin dalam Pernyataan GCC-ASEAN tentang Perkembangan di Gaza," kata Menlu Retno.
Lebih lanjut, Retno Marsudi mengatakan ASEAN juga telah mengeluarkan Pernyataan Menteri Luar Negeri tentang eskalasi kekerasan di Timur Tengah. Pernyataan para Menteri Luar Negeri ASEAN itu, menurutnya, mendesak penghentian kekerasan dengan segera, membentuk koridor kemanusiaan, menunjukkan dukungan ASEAN terhadap solusi dua negara, dan menyerukan perlindungan dan keamanan bagi seluruh warga ASEAN.
Selain itu, Menlu Retno mengatakan, ASEAN dan GCC memberikan perhatian khusus terhadap isu pekerja migran. Menurutnya, Join Statement ASEAN-GCC Riyadh Summit menegaskan kembali kontribusi positif tenaga kerja Asia Tenggara dalam membangun pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pembangunan di kawasan GCC.
"Oleh karena itu, kami sepakat untuk berkolaborasi dalam mendorong mobilitas tenaga kerja yang tertib, aman, teratur dan bertanggung jawab, serta dalam memerangi perdagangan manusia sehubungan dengan praktik perekrutan," tutupnya.