VOInews, Jakarta: Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia – Jerman dan juga Indonesia dengan Uni Eropa (UE), dalam pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden mengatakan, untuk mewujudkan itu, Presiden Joko Widodo mengajak Jerman untuk bersama-sama membenahi berbagai regulasi UE yang menghambat terwujudnya kesetaraan itu.
“Bapak Presiden juga meminta dukungan Jerman agar perundingan Perjanjian Indonesia-EU CEPA dapat segera dituntaskan,” kata Retno dalam konferensi pers, Minggu (16/4), di Jerman.
Sementara itu di bidang investasi, Menlu Retno menjelaskan, Presiden Joko Widodo menyambut baik pembentukan Komite Bersama Ekonomi dan Investasi Indonesia-Jerman. Selain itu Presiden menilai investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas.
“Investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi,” kata Retno.
Di bidang energi Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya investasi dan alih teknologi dari Jerman untuk mendukung transisi energi di Indonesia. Menurut Menlu, Kepala Negara menekankan pentingnya investasi dan ahli teknologi Jerman guna mendukung transisi energi di Indonesia.
“Dalam diskusi tadi juga dibahas mengenai implementasi dari The Just Energy Tansition Partnership,” sambungnya.
Lebih lanjut, Menlu juga menyebut terdapat sejumlah hasil dalam kunjungan Presiden kali ini, yakni dalam kaitannya hubungan antara pemerintah (G to G) dan hubungan antara bisnis (B to B).
“Untuk G to G telah dilakukan penandatanganan dua kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jerman yaitu pertama Joint Declaration of Intent on Join Economic and Investment Committee mengenai pembentukan forum gabungan sektor pemerintah dan swasta untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi,” jelas Menlu.
Kemudian, Menlu menyebut bahwa hasil lainnya dari kunjungan Presiden kali ini adalah Joint Declaration of Intent in The Feed of Digitalization antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Digital dan Transformasi Jerman untuk mendukung pengembangan transformasi digital.
Sementara itu, dalam kerja sama business to business, Menlu menyampaikan sudah terbentuk sebanyak 18 kesepakatan yang memiliki nilai kurang lebih Rp27,9 triliun.
“Yaitu di sektor sustainibility dan transisi energi, investasi, inovasi start up, dan making Indonesia 4.0,” tutupmya.
VOInews, Jakarta: Kementerian Luar Negeri RI memfasilitasi pemulangan 154 warga negara Indonesia (WNI)/pekerja migran Indonesia (PMI) kelompok rentan yang ditahan di berbagai Detensi Imigrasi Malaysia dan yang berada di shelter KBRI Kuala Lumpur pada Kamis (13/4/2023).
Dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, para WNI/PMI dipulangkan ke Tanah Air menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Banten pada hari yang sama.
“Para WNI/PMI tersebut telah menjalani hukuman di penjara Malaysia karena pelanggaran keimigrasian. Setelah menjalani hukuman di penjara, mereka harus tinggal lebih lama lagi di Depot Tahanan Imigresen (DTI) untuk proses pendeportasian,” tulis Kemlu.
Situasi di DTI yang padat dan tidak layak membuat para WNI/PMI mengalami kerentanan, terutama bagi yang sakit, lansia, ibu dan anak. Percepatan pemulangan WNI kelompok rentan ini dilakukan sebagai upaya mengurangi kerentanan yang dihadapi oleh para WNI di DTI.
“Prioritas diberikan kepada lansia, ibu dengan bayi, anak, dan WNI penderita sakit,” sebut Kemlu.
Selain itu, pemulangan ini dilakukan sebelum Hari Raya Idul Fitri guna memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkumpul bersama dengan keluarga di hari lebaran.
154 WNI yang dipulangkan tersebut terdiri dari 55 perempuan dan 99 laki-laki. Dari total jumlah tersebut, terdapat 20 orang Ibu dan anak, 11 orang lansia, dan 11 orang menderita sakit.
Para deportan berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, antara lain Sumatera Utara, Jawa Timur, NTT, dan Jawa Barat.
“Para WNI yang sakit langsung dirujuk ke Rumah Sakit Polri bekerja sama dengan BP2MI. Sedangkan WNI yang sehat akan ditampung di Rumah Perlindungan Trauma Centre Kemensos, dan selanjutnya dipulangkan ke daerah asal masing-masing,” tulis Kemlu.
Disamping itu, Pemerintah Indonesia juga terus menyerukan agar WNI yang ingin bekerja ke luar negeri dapat menggunakan prosedur yang resmi serta tidak melalukan pelanggaran di negara setempat.
Pemulangan WNI/PMI kelompok rentan dari Malaysia merupakan hasil kerja sama lintas Kementerian/Lembaga, antara lain Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sosial, KBRI Kuala Lumpur, BP2MI, dan unsur-unsur pelaksana di Bandara Soekarno-Hatta.
VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara resmi membuka ASEAN Youth Dialogue on Development for Sustainable Development Goals di Jakarta, Selasa (11/4/2023). Dalam sambutannya, Menlu Retno menyampaikan peran penting yang dimiliki oleh generasi muda bersama dengan sektor ekonomi digital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan.
“Pemuda dan ekonomi digital merupakan pendorong penting untuk memastikan kawasan kita menjadi epicentrum of growth,” katanya.
Dalam kesempatan itu Menlu Retno juga menjelaskan potensi besar yang dimiliki ASEAN di sektor ekonomi digital. Menurutnya, pada tahun 2030, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan mencapai USD 2 triliun dan akan berkontribusi sekitar 28% untuk PDB ASEAN.
“Potensi tersebut semakin menjanjikan dengan adanya dividen demografis dimana sepertiga populasi ASEAN merupakan pemuda,” katanya.
Oleh karena itu, Menlu Retno mendorong adanya inovasi dari sektor pemuda untuk lebih mengoptimalkan potensi tersebut. Menurutnya, di ASEAN, terdapat lebih dari 52 unicorn, sementara Indonesia memiliki 2 decacorn dan 9 unicorn.
“Di masa krisis, inovasi oleh pemuda telah memainkan peran penting untuk mengatasi tantangan di berbagai sektor,” kata Menlu.
Lebih lanjut, Menlu Retno juga mendorong pemajuan semangat kewirausahaan di kalangan pemuda. Menurutnya, dengan semangat itu, pemuda memiliki kesempatan besar untuk membawa dampak yang bermanfaat bagi rakyat di kawasan.
“Spirit kewirausahaan penting untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan peluang-peluang, termasuk lapangan pekerjaan baru,” katanya.
Menlu Retno juga mendorong adanya tanggung jawab sosial di tengah generasi muda. Ia mengatakan, sebagai agen perubahan, pemuda harus memiliki semangat tanggung jawab sosial.
“Empati yang besar diperlukan untuk memastikan tidak ada seorang pun yang ketinggalan, khsusnya komunitas marginal,” tambahnya.
ASEAN Youth Dialogue on Development for Sustainable Development Goals (AYD 2023) diselenggarakan selama 3 hari pada 11-13 April 2023 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Selain Menlu, Menpora Dito Ariotedjo juga menghadiri acara pembukaan AYD 2023. Acara ini dihadiri oleh sekitar 60 pemuda dari ASEAN dan Timor Leste.
AYD 2023 merupakan ajang untuk bertukar pikiran dan merumuskan rekomendasi terkait pembangunan digital di Asia Tenggara.
Selanjutnya, rekomendasi akan disampaikan kepada para Pemimpin ASEAN dalam KTT ASEN ke-42 di Labuan Bajo, 11 Mei 2023. Sebagai bagian dari acara tersebut, peserta juga berkesempatan mengunjungi Traveloka dan Schneider Electric Indonesia.
Di akhir Program, akan diadakan ASEAN Halal Food Festival dan ASEAN Youth Cultural Performance. AYD 2023 terselenggara atas kerja sama Kementerian Luar Negeri, didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, Sekretariat ASEAN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
VOInews, Jakarta: Memperingati malam ke-17 Ramadan 1444 Hijriah, KJRI Sydney menyelenggarakan perayaan Nuzulul Quran, dengan tema Al-Qur'an sebagai Pedoman Hidup bagi Manusia, di aula KJRI, Jumat (8/4/2023).
Pada perayaan kali ini, KJRI Sydney mengundang perwakilan dari tokoh masyarakat dan diaspora Indonesia di New South Wales (NSW) dan perwakilan masyarakat lainnya. Diantara yang hadir adalah perwakilan dari Center Of Islamic Da'wah (CIDE), Forum Islamic Study and Information (FISI), Indonesian Islamic Women Association, Ashabul Khafi Islamic Center, Surau Sydney, Indonesian Community Council (ICC), Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS), Indonesian Diaspora Network (IDN) NSW, Iqro Foundation, Human Initiative dan perwakilan Pemuda yang tergabung dalam Organisasi Pelajar Islam di NSW.
Konsul Jenderal RI, Vedi Kurnia Buana menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat dan diaspora Indonesia di NSW dan berterima kasih atas kehadiran para undangan.
"Kepada segenap undangan, atas nama Konsulat Jendral RI di Sydney, saya mengucapkan terima kasih atas kehadirannya dalam rangka memperingati malam Nuzulul Qur'an di KJRI Sydney," ujar Konjen Vedi pada sambutannya, seperti dikutip dari keterangan resmi KJRI Sydney yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/4/2023).
Konjen Vedi mengatakan momentum Nuzulul Qur'an hendaknya dapat mengingatkan umat Islam kepada pentingnya Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan meningkatkan keimanan terhadap Al-Qur'an.
"Peristiwa Nuzulul Qur"an adalah peristiwa dahsyat," katanya.
"Andai Al-Qur'an ini kami turunkan di atas gunung, kamu (Muhammad) pasti menyaksikan gunung itu tunduk dan pecah berkeping-keping karena takut kepada Allah. Perumpamaan itu kami buat untuk manusia agar mereka mau berfikir,” kata Konjen Vedi mengutip QS al-Hasyr 59: 21.
Lebih lanjut Konjen Vedi mengingatkan agar umat Islam menjadikan Al-Qur'an tidak hanya sebagai bacaan, tetapi lebih dari itu menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dalam melaksanakan tugas keseharian dalam segala aspek kehidupan.
Sementara itu, Ustazd Buya Ilham, Lc., MA., dalam tausyiahnya memaparkan, Nuzulul Qur’an mengingatkan pentingnya membaca dan memaknai Al- Qur'an, tidak hanya pada momentum Nuzulul Qur'an, namun dalam aktivitas keseharian.
"Al-Qur'an sebagai pegangan umat Islam telah mengeluarkan kita dari kegelapan," katanya.
“Kegelapan yang menghampiri dan menyelimuti kita terjadi karena kita terkungkung oleh hawa nafsu dan kita terus mengikutinya, memuaskan diri dengan memperturutkan syahwat semata,” tambahnya.
Di akhir tausyiah, dirinya mengajak semua yang hadir untuk terus dapat berinteraksi dengan Al-Qur'an. Menurutnya, menjadikan Al-Qur'an sebagai bagian dari keseharian, akan membawa umat Islam memperoleh keimanan yang sempurna terhadap Al-Qur'an dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Selain tausiyah, malam peringatan Nuzulul Qur’an di KJRI Sydney juga diisi dengan lantunan Al-Qur'an yang dibacakan oleh Ahmed Abdul Rauf, santri dari CIDE College, Mountdruitt, Northwest, NSW.
Salah satu undangan yang hadir, Herman Rahman, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya peringatan malam Nuzulul Al-Qur'an oleh KJRI sydney, sekaligus berharap semoga segenap yang hadir senantiasa dapat terus meneladani dan menghidupkan nilai dan makna Al-Qur'an, sehingga kita mampu meraih keseimbangan dan kedamaian hidup.