Jakarta (voinews.id) : Pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan kemanusiaan tahap pertama kepada korban gempa Turki. Bantuan itu dibawa oleh Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal bersama rombongan melalui jalur darat dan akan diserahkan kepada Bulan Sabit Merah di Gaziantep.
“Saat ini saya bersama tim KBRI ada sekitar 11 kendaraan, termasuk ada 6 bis. Sekarang kita sedang bergerak, tadi berangkat pukul 4 pagi bergerak menuju Gaziantep, pertama untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan 1 kontainer yang kita siapkan untuk kita berikan kepada Bulan Sabit Merah Turki dari pemerintah Indonesia berisi bahan makanan,” kata Lalu Muhammad Iqbal secara daring yang dipantau dari Jakarta, Selasa (7/2).
Selain untuk memberikan bantuan kemanusiaan, Lalu Muhammad Iqbal beserta rombongan juga bergerak dari Ankara untuk melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa, yaitu di wilayah Gaziantep, Kahramanmaras, Dyarbakir, Adana dan Hatay.
“Nanti tim ini akan dibagi menjadi 4 yaitu 1 tim akan melakukan evakuasi dari Gaziantep ada 40 WNI kita di Gaziantep yang setelah kita lakukan verifikasi memang harus dievakuasi ke Ankara,” katanya.
Menurut Lalu Muhammad Iqbal, ke-40 WNI di Gaziantep sudah tidak memiliki tempat tinggal yang dapat dihuni akibat gempa. Selain itu, menurutnya, lokasi rumah aman (safe house) yang disiapkan oleh pemerintah Turkiye juga sudah melebihi kapasitas sehingga tidak dapat ditempati.
Selain Gaziantep, tim KBRI juga akan bergerak ke Kahramanmaras. Disana, menurut Lalu Muhammad Iqbal, ada 40 orang WNI yang juga akan dievakuasi.
“Sebetulnya ada sekitar 140 tapi yang 100 masih bisa ditampung di safe house sementara yang 40 orang ini di lapangan dengan tenda-tenda di lapangan dengan kondisi cuaca seperti saat ini yang sangat tidak bersahabat sehingga kita putuskan untuk kita evakuasi,” katanya.
Selanjutnya, menurut Dubes, tim KBRI akan mengevakuasi 14 orang dari Dyarbakir, 1 keluarga dari Adana dan 9 orang dari Hatay.
Kemudian dari Dyarbakir ada sekitar 14 orang yang akan kita evakuasi.
Dari Ankara ke Gaziantep itu jaraknya dalam kondisi normal sekitar 6 jam. Dengan kondisi saat ini kemungkinan kita baru akan bisa sampai 9 jam karena nanti saya akan tunjukkan kondisi cuaca yang terjadi saat ini.
Kemudian di Adana ada 1 keluarga yang akan kita evakuasi. Sisanya di Hatay.
“Dari Hatay kita akan mengevakuasi 9 orang. 3 diantaranya mengalami patah tulang yang salah satunya patah punggung,” katanya.
Hingga Selasa (7/2), Duta Besar Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, warga negara Indonesia yang terkena dampak langsung dari gempa Turkiye bertambah menjadi 10 orang.
“Per hari ini, per tadi malam, sudah menjadi 10 orang. Jadi 4 sudah bisa kita rawat di RS sementara 6 nya yang sekarang akan kita evakuasi jadi total ada 10 orang,” katanya.
Duta Besar Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan proses evakuasi WNI memiliki tantangan tersendiri karena gempa berkekuatan besar dan telah menghancurkan lebih dari 10 ribu bangunan. Selain itu, proses evakuasi juga harus menghadapi badai salju yang telah terjadi di Turki dalam 2 minggu terakhir.
Jakarta (voinews.id) : Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Covusoglu untuk menyampaikan belasungkawa atas musibah bencana gempa bumi yang terjadi di Turki.
“Ibu Menteri Luar Negeri sudah berkomunikasi dengan mitranya Menteri Luar Negeri Turki guna menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa akibat bencana alam pada tanggal 6 Februari 2023,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam keterangan pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Selasa (7/2).
Lebih lanjut Teuku Faizasyah menyebut pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI (KBRI) di Ankara, Turki, terus melakukan pendataan warga negara Indonesia (WNI) di wilayah terdampak.
“Per 7 Februari 2023 atau hari ini tercatat 10 WNI mengalami luka-luka, 4 sudah dirawat di RS dan 6 akan dievakuasi untuk perawatan di Ankara,” katanya.
Selain itu, Teuku Faizasyah mengatakan, KBRI Ankara juga telah menurunkan 4 tim ke lokasi gempa guna melakukan evakuasi WNI.
“Untuk mengevakuasi 104 WNI dari 5 titik, Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay dan Dyarbakir. Mereka akan dievakuasi ke Ankara,” katanya.
Sementara itu, terkait gempa yang juga dirasakan di Suriah, Duta Besar RI di Damaskus Wajid Fauzi mengatakan KBRI Damaskus telah menurunkan tim menuju Aleppo dan Hama untuk memastikan keberadaan WNI yang terdampak gempa.
Menurutnya, KBRI di Damaskus memiliki shelter di Aleppo dan Lattakia. Kedua shelter ini dijaga oleh petugas yang merupakan warga negara Suriah. Ia mengatakan KBRI Damaskus belum menerima laporan keberadaan WNI yang menjadi korban gempa di Suriah.
“Mereka petugas shelter yang sejak kemarin sudah melakukan tugas melaporkan dari lapangan, meneliti dan mengunjungi beberapa rumah sakit yang di Aleppo dan Lattakia. Sejauh ini kita belum atau tidak menerima informasi mengenai adanya WNI yang terdampak,” katanya yang tersambung secara daring.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 terjadi pada Senin (6/2) pukul 04.17 waktu setempat. Gempa ini mengguncang sebagian wilayah Turki dan Suriah.
Jakarta (voinews.id) : Para Menteri Luar Negeri negara-negara anggota ASEAN telah merampungkan agenda hari kedua dari rangkaian ASEAN Ministerial Meetings (AMM). Pada hari kedua telah dilaksanakan ASEAN Retreat yang merupakan puncak kegiatan AMM tahun 2023.
“Kita baru saja menyelesaikan hari kedua yang merupakan hari terakhir Retret Menteri Luar Negeri ASEAN,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers usai ASEAN Retreat, Sabtu (4/2) di Jakarta.
Menurut Retno, ASEAN Retreat membahas tiga topik utama yaitu peninjauan dan keputusan para pemimpin ASEAN tentang Implementasi Konsensus 5 Poin (5PC), hubungan eksternal dan isu regional dan internasional.
Terkait 5PC, Retno Marsudi menjelaskan, konsensus ini merupakan usulan Indonesia dan telah dirundingkan. Menurutnya usulan ini mendapatkan dukungan luas dari seluruh negara anggota ASEAN.
“Rencana ini sangat penting bagi ASEAN, khususnya Ketua, sebagai pedoman untuk mengatasi situasi di Myanmar secara bersatu. Ini menunjukkan kesatuan yang kuat dari Anggota ASEAN untuk mengimplementasikan 5PC,” kata Retno.
Terkait isu regional dan internasional, menurut Retno, para Menteri telah membahas beragam isu dalam ASEAN Retreat. Ia mengatakan, implementasi ASEAN Outlook on The Indo-Pacific (AOIP) telah isu sentral selama pembahasan.
“Kami juga sepakat untuk membuat pertemuan kami dengan mitra dialog lebih efektif dan produktif,” katanya.
Sementara terkait hubungan eksternal, Retno Marsudi mengatakan para menteri membahas sejumlah hal antara lain cara untuk meningkatkan kemitraan dengan Uni Eropa, Dewan Kerja Sama Teluk, Kanada, Australia dan Jepang, termasuk dengan mengintensifkan keterlibatan di tingkat tertinggi.
“Kami sepakat untuk mendorong kemitraan yang lebih bermakna dan substantif berdasarkan kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan,” kata Retno.
Hal lain yang tak kalah penting, menurut Retno adalah mengenai East Asia Summit. Ia mengatakan East Asia Summit harus terus diperkuat sebagai wahana utama dan forum strategis untuk mengatasi tantangan di kawasan.
Jakarta (voinews.id) : Pertemuan ASEAN Coordinating Council (ACC) ke-32 mengadopsi Pedoman Pelaksanaan Status Pengamat yang diberikan kepada Timor Leste. Selain itu, pertemuan juga mengadopsi Kerangka Acuan yang telah direvisi dari Kelompok Kerja ACC tentang Timor Leste.
“ACC juga menugaskan ACC Working Group on Timor-Leste untuk mengerjakan draft Roadmap untuk keanggotaan penuh Timor-Leste,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Jumat (3/2) di Jakarta.
Selain itu menurut Retno, ACC ke-32 juga mendukung High-Level Task Force (HLTF) on Economic Integration untuk mengembangkan ASEAN Blue Economy Framework.
“ACC menugaskan SOM untuk menjajaki pembentukan SOM Working Group dengan mandat memperkuat proses pengambilan keputusan ASEAN,” tambahnya.
Lebih lanjut, Retno Marsudi menyebut, pertemuan ACC juga menugaskan Committee of Permanent Representative (CPR) untuk meninjau Kerangka Acuan CPR dan menyelesaikan Kerangka Acuan East Asia Summit Ambassador Meeting in Jakarta (EAMJ).
“Dan membahas revisi Modalitas untuk Ketua ASEAN dan Badan Sektoral ASEAN untuk Menjadi Tuan Rumah Pertemuan di Sekretariat ASEAN dan membahas masalah pendanaan,” katanya.
Selain itu menurut Retno, ACC ke-32 juga menyepakati Dana Tanggap Covid-19 (Covid-19 Response Fund) akan diperluas menjadi Dana Tanggap ASEAN untuk Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Baru (ASEAN Response Fund).
Di awal pertemuan ACC ke-32, menurut Retno, Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn juga memberi pengarahan pada pertemuan mengenai operasinalisasi rekomendasi penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN. Dalam kesempatan tersebut, Sekjen ASEAN juga menyoroti modalitas partisipasi Timor Leste dalam pertemuan ASEAN. Selain itu menurut Retno, Sekjen ASEAN juga menyoroti pentingnya negara-negara ASEAN untuk memanfaatkan potensi Ekonomi Biru.