Jakarta (VOI News) - Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta dan Kedutaan Besar RI di Hanoi, Vietnam menyelenggarakan upacara penyerahan hadiah sayembara desain logo 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam secara virtual, Rabu (18/08). Sayembara tersebut dimenangkan oleh Tran Hoai Duc dari Vietnam. Logo Tran menampilkan burung nasional Indonesia, Garuda, dan burung nasional Vietnam, Chim Lac, yang membentuk angka 65 dengan bendera dua negara di sisi sebelah kanan. Logo baru itu dipilih dari hasil sayembara selama satu bulan yang melibatkan lebih dari 200 perserta dan total 772 karya dari para desainer asal Indonesia dan Vietnam.
Dalam sambutannya, Duta Besar Vietnam untuk Indonesia, Pham Vinh Quang di Jakarta mengatakan kemitraan strategis antara Indonesia dan Vietnam telah berkembang hampir di semua bidang, antara lain di bidang politik, keamanan dan pertahanan, kerjasama ekonomi, pariwisata, pertukaran budaya, serta hubungan antara masyarakat (people-to people contact). Ia menambahkan sayembara logo 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Vietnam merupakan cara untuk memperkuat kerjasama antara masyarakat Vietnam dan Indonesia
"Itulah sebabnya acara hari ini bukanlah perayaan biasa. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mempromosikan dan memperkuat hubungan kita, untuk kepentingan dua bangsa, untuk memelihara stabilitas perdamaian, dan kemajuan di dunia," kata Dubes Pham Vinh Quang.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Vietnam, Ibnu Hadi, dalam sambutannya melalui tayangan video konferensi dari Hanoi mengatakan logo peringatan 65 tahun hubungan Indonesia-Vietnam tersebut telah digunakan saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan ke 75 RI di Vietnam pada Senin (17/8/2020) lalu.
“KBRI pertama kali telah menggunakan logo ini dalam peringatan HUT RI yang lalu pada tanggal 17 Agustus, yang kami laksanakan dengan hikmat, dan dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Nguyen Quoc Dung. Jadi logo itu terpampang selain juga logo-logo lain dari Republik Indonesia,” kata Ibnu Hadi.
Selain Tran yang menjuarai sayembara, Kedutaan Besar Vietnam Jakarta dan KBRI Hanoi juga memberikan empat hadiah hiburan kepada empat finalis, yang dua di antaranya merupakan warga Indonesia, yaitu Fajar Soekarno Aji dari Sidoarjo dan Wahyu Purnomo dari Banyumas. Ani Hasanah, Voice of Indonesia melaporkan. (VOI/AHM)
Jakarta (VOI News) - Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta menyelenggarakan konferensi pers, Selasa (5/8) yang dihadiri oleh jurnalis dari berbagai media terkemuka di Jakarta. Kuasa Usaha Ad Interim Pakistan Sajjad Haider Khan saat membahas secara singkat kebijakan luar negeri Pakistan dan hubungan Pakistan-Indonesia, memberikan penjelasan rinci mengenai perdamaian dan situasi keamanan di Asia Selatan.
Menyoroti posisi historis dan hukum pada Sengketa Jammu & Kashmir, Khan menegaskan bahwa Jammu & Kashmir tetap menjadi sengketa yang diakui secara internasional dan sengketa terpanjang yang pernah ada di Agenda Dewan Keamanan PBB, dengan hampir selusin resolusi DK PBB yang mencari plebisit untuk menentukan keinginan Kashmir untuk penyelesaian akhir. Untuk itu Sajjad Haider Khan meminta masyarakat dan media Indonesia untuk menunjukkan rasa solidaritas kepada orang-orang yang tidak bersalah di Jammu & Kashmir.
Dalam paparannya, Sajjad Haider Khan mengatakan pemerintah India mencabut pasal 35A dan 370 Konstitusi pada tanggal 05 Agustus 2019, mencabut status khusus yang diberikan kepada Jammu & Kashmir, yang jelas melanggar hukum internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB. Khan juga memberikan penjelasan kepada jurnalis tentang berbagai aspek perselisihan Jammu & Kashmir termasuk tentang Pelanggaran Hak Asasi Manusia, pelecehan seksual, kekerasan terhadap perempuan & anak-anak dan menggarisbawahi tindakan ilegal India yang membawa perubahan demografis di wilayah tersebut.
Media Briefing yang diadakan Kedutaan Besar Pakistan menandai satu tahun keputusan India untuk mengubah status khusus Jammu & Kashmir yang diduduki India secara ilegal, suatu langkah yang ditolak oleh orang-orang Kashmir. Pemerintah Pakistan memperingati tanggal 5 Agustus sebagai Yom-e-Istehsaal (hari Eksploitasi) sebagai tanda solidaritas dengan rakyat Kashmir. (VOI/Rilis Kedubes Pakistan/ANI)
Jakarta (VOI News) - Di tengah masa penanganan COVID-19 dan situasi keamanan Libya saat ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tripoli terus melakukan kegiatan di bidang sosial, budaya dan ekonomi. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan penguatan bagi hubungan kedua negara. Demikian disampaikan Amar Ma’ruf, Kuasa Usaha pada KBRI Tripoli, kepada Voice of Indonesia di Jakarta, Senin (20/07).
"Libya saat ini masih menghadapi upaya proses rekonsiliasi nasional mereka dan juga di dalam masa penanganan COVID-19. Kita melakukan kegiatan dalam 2 bentuk yang kita harapkan itu bisa memberikan satu penguatan bagi kedua bangsa, yaitu kita mencoba melakukan kegiatan-kegiatan di bidang sosial budaya dan juga ekonomi yang kita ramu dalam satu bentuk atau format virtual yang diharapkan dengan bantuan media komunikasi saat ini hubungan itu tetap terjalin, tetap terjaga sehingga tetap bisa memberikan satu peluang bagi pihak terkait di bidang terkait untuk berkomunikasi dan bertukar hal-hal teknis," kata Amar Ma'ruf.
Lebih lanjut Amar Ma’ruf mengatakan bentuk kegiatan lainnya yang dilakukan KBRI Tripoli adalah mengadakan pertemuan fisik secara terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan yang sifatnya memberdayakan masyarakat dengan bekerjasama dengan lembaga profesional setempat dan membuka kontak komunikasi dagang dan ekonomi lainnya. Amar Ma’ruf menambahkan tantangan yang dihadapi dalam hubungan Indonesia dan Libya saat ini adalah letak geografis kedua negara yang sangat jauh. (VOI/AHM)
Setelah dirawat selama beberapa waktu karena sakit, sastrawan Tanah Air, Sapardi Djoko Damono menghembuskan nafas terakhirnya di Tangerang Selatan, Minggu (19/7) pagi, di usia ke-80 tahun.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah meninggal dunia sastrawan besar Indonesia, Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono di Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan pada hari ini 19 Juli 2020, pukul 09.17 WIB," demikian pesan singkat yang diterima ANTARA.
Sebelumnya, Sapardi dirawat di rumah sakit sejak Kamis (9/7) lalu karena menurunnya fungsi organ tubuh.
"Sastrawan Sapardi Djoko Damono masuk ICU di Eka Hospital, BSD. Kerja organ tubuh menurun. Mari kita doa bagi kesehatannya," tulis sutradara dari Komunitas Teater Keliling, Rudolf Puspa melalui akun Twitter-nya pada Jumat (10/7).
Sapardi merupakan sastrawan Indonesia yang aktif sejak tahun 1950an hingga kini.
Tak hanya menulis sajak dan puisi, pria yang lahir pada 20 Maret 1940 itu juga memiliki karya tulis lain berupa esai dan cerita pendek.
Sejumlah puisi karya Sapardi pun mulai diapresiasi dan diangkat ke bentuk seni lainnya seperti dimusikalisasi.
Sapardi Djoko Damono telah menulis puluhan buku dan karya tulis. "Hujan Bulan Juni" (1994) adalah salah satu karyanya yang paling terkenal. (ANTARA)