Ani Hasanah

Ani Hasanah

Orang nya kalem

Website URL: http://https://www.facebook.com/ani.hasanahmubarok

08
February

Jakarta (VOI News) -  La Sirène, proyek seni kolaboratif internasional pertama dari koreografer Junadry Leocaria dan seniman Richard Kofi dari Belanda, menghubungkan berbagai budaya dalam menghadapi masa lalu, masa kini, dan membentuk masa depan. Pameran ini akan dibuka dengan pertunjukan tari di Erasmus Huis pada 8 Februari 2023, yang menampilkan 8 penari Indonesia dari berbagai disiplin ilmu tari. Pameran ini melibatkan 5 seniman asal Indonesia dan akan berlangsung hingga 13 Mei 2023.

Judul La Sirène sendiri mengacu pada roh Karibia yang bermanifestasi sebagai perempuan berbadan separuh ikan. Sebagai penjaga kearifan laut yang tersembunyi, La Sirène mendiami perbatasan antara kenyataan yang kita ketahui dan kebenarannya yang gaib. Di bawah bimbingan kreatif Leocaria dan Kofi, 13 seniman yang berbasis di Indonesia (lima seniman visual dan delapan penari) mengeksplorasi bagaimana cerita rakyat dan mitologi warisan sejarah, cerita rakyat, dan mitologi dari Indonesia, Afrika Barat, Karibia, dan Belanda memberdayakan dan menginspirasi mereka.
 
“Dalam proyek yang menarik ini, seniman dari berbagai latar belakang, budaya, dan keahlian, bekerja sama untuk menciptakan sebuah karya pertunjukan dan pameran seni. Melalui seni mereka menemukan hubungan yang sesungguhnya di luar perbedaan mereka. Inilah tujuan kami di Erasmus Huis!” kata Direktur Erasmus Huis Yolande Melsert.
 
Lebih dari 40 seniman mendaftarkan diri untuk mengikuti open call dari project ini, dan 13 di antaranya terpilih sebagai partisipan project oleh Kofi dan Leocaria. Selama residensi mereka yang berlangsung selama empat minggu di Salihara Arts center, mereka mengembangkan ide, berbagi keahlian, dan bekerja sama untuk membuat proyek seni lintas disiplin ini.
 
“Juna dan saya sangat bersyukur melihat begitu banyak seniman di Indonesia yang mendaftar untuk open call kami. Untuk proyek kolaborasi ini, kami memilih penari dan seniman yang memiliki semangat tinggi, dari semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia, dan yang mengejutkan bagi kami, dalam waktu singkat kami menjadi sebuah komunitas seni, hampir seperti keluarga. Kami sangat senang bagaimana semua bidang keahlian kami menjadi satu,” ujar Kofi. (Rilis Erasmus Huis)
21
November

(Voinews.id)Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Republik Panama merangkap Republik Kosta Rika, Republik Honduras, dan Republik Nikaragua, Sukmo Harsono,  melakukan serah terima salinan Credentials (salinan surat-surat kepercayaan) kepada Wakil Menteri Luar Negeri,  Dr. Federico Alfaro Boyd, pada Kamis (19/11/2020) waktu setempat di KBRI Panama.Menurut rilis yang diterima Voice of Indonesia  (21/11), serah terima yang dilakukan secara virtual itu resmi menandai dimulainya tugas Sukmo Harsono sebagai Duta Besar secara resmi di Panama. Dalam pertemuan tersebut, Dubes Sukmo Harsono menyampaikan salam dari Presiden Indonesia Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi, dan rakyat Indonesia kepada Presiden Panama dan Menlu Dr. Alejandro Ferrer serta rakyat Panama. Dubes Sukmo Harsono menyatakan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia dengan rakyat hampir mencapai 270 juta serta anggota G20 dan Regional Comprehensive Economic Patnership menganggap Panama adalah negara penting dan sahabat yang baik di kawasan Amerika tengah.// (Rilis KBRI Panama)

03
December

Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta melalui pernyataan pers yang diterima Voice of Indonesia Kamis (3/12) mengutuk keras pembunuhan brutal atas Prof. Mohsen Fakhrizadeh. Seperti diberitakan, Prof. Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan terkemuka Iran dan kepala Organisasi Penelitian dan Inovasi Kementerian Pertahanan Republik Islam Iran pada Jumat (27/11) yang lalu dibunuh secara keji. Dalam pernyataannya, Kedubes Iran menyerukan kepada komunitas internasional, negara-negara pecinta dan pembela hak asasi manusia serta media independen untuk mengutuk tindakan kriminal dan teroris ini serta mengambil tindakan yang diperlukan terhadap para pelaku,para pendukung dan aktor intelektual di balik serangan teroris ini. Dalam pernyataan pers tersebut Kedubes Iran menyampaikan antara lain Syahid Prof. Fakhrizadeh adalah seorang pejabat resmi Republik Islam Iran dan tindakan pembunuhan keji terhadap dirinya merupakan langkah terorisme serta melanggar berbagai peraturan, konvensi dan kesepakatan internasional yang diakui oleh dunia. Sehingga pembunuhan tersebut dilakukan dengan beberapa tujuan, antara lain untuk menghambat pendekatan diplomatik dan dialog untuk menyelesaikan perbedaan di tingkat regional dan internasional dan merampas hak sah dan wajar Republik Islam Iran atas penggunaan teknologi nuklir damai sebagaimana ditetapkan dalam peraturan internasional.Dalam pernyataan persnya, Kedubes Iran di Jakarta menyatakan tindakan teror dan pembunuhan pengecut terhadap Prof. Fakhrizadeh merupakan pelanggaran nyata terhadap aturan internasional dan prinsip moral dan kemanusiaan yang dilakukan terhadap Iran sebagai negara yang selama ini berada di garis terdepan dalam perang melawan terorisme demi membangun perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia.(Rilis Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta)


01
December

Jakarta (VOI News)  - Festival Film Uni Eropa ke-20 “Europe on Screen 2020” menutup rangkaian pemutaran film dan acara diskusi selama 15 hari pada tanggal 30 November 2020. Sebanyak 40 film Eropa dan sebuah kompilasi 3 film pendek dari Indonesia, 19 sesi acara diskusi (Film Talk) dan 33 sesi Instagram Live dengan sutradara internasional maupun lokal telah berhasil digelar secara daring dan ditonton oleh masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Selain pemutaran film, Europe On Screen juga menyelengarakan lokakarya dan diskusi yang dihadiri pelaku industri film Eropa dan Indonesia dan juga pelajar dan mahasiswa Indonesia. Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa di Indonesia mengatakan festival ini berhasil mengungkap keunikan Eropa melalui cerita yang menarik dan dengan pesan yang relevan dari masa ke masa. Ia berharap lokakarya yang diadakan dapat menambah ilmu dan pengetahuan bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia. 

“Festival ini juga memiliki beberapa workshop yang dihadiri oleh kalangan industri film dan mahasiswa film di Indonesia untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Dan menurut saya, bagi mereka yang menghadiri sesi ini, mereka akan mendapatkan sesuatu yang akan tetap bersama mereka untuk selamanya dan itu akan membantu mereka di sepanjang jalur kreatif mereka,” kata Vincent Piket. 

Edisi online dari Erope on Screen 2020 disambut positif oleh masyarakat, walaupun tetap ada kerinduan untuk menonton layar lebar secara kolektif. Europe on Screen juga bangga menyelenggarakan kembali Short Film Pitching Project (SFPP). Dari 170 pendaftar, terpilih 9 finalis yang mempresentasikan ide mereka secara virtual kepada 3 panelis juri. (VOI/AHM)