Daniel

Daniel

10
February

Kementerian Riset dan Teknologi (kemenristek) mengusulkan 6 produk dalam hilirisasi produk unggulan kepada Presiden Joko Widodo. Produk tersebut mulai dari drone untuk kebutuhan militer hingga makanan kaleng dan garam.

Menristek Bambang Brodjonegoro, Kamis di Kantor Presiden, Jakarta, menyampaikan Presiden hendak memberikan fokus kepada beberapa produk inovasi dalam negeri. Seluruhnya telah diperlihatkan kepada Presiden saat Rapat Koordinasi Riset dan Teknologi pekan lalu.

Pertama, soal Drone untuk keperluan militer. Menurut Bambang, Drone tersebut nantinya akan diproduksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Len Industri (Persero). Pesawat tanpa awak ini akan digunakan untuk menjaga keamanan dalam negeri, terutama di perbatasan.

Kedua, bahan bakar nabati. Produk ini nantinya akan berbeda dengan program B20, karena menggunakan mayoritas bahan baku dari inti sawit dan katalis. Produk ini bisa menghasilkan bensin, diesel, hingga avtur.

Ketiga, stem cell untuk pengobatan patah tulang. Produk ini sudah terbukti bisa menyembuhkan secara instan korban patah tulang hingga kembali normal, meskipun tidak dalam waktu singkat.

Keempat, garam industri terintegrasi. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mendesain suatu mesin produksi yang bisa mengubah garam petani menjadi garam untuk kebutuhan industri. Terkait hal ini, Bambang mengatakan sudah ada pabrik percontohan di Gresik. Presiden telah menugaskan agar pabrik ini diperbanyak di daerah lain terutama yang banyak petani garamnya sehingga nasib mereka jadi lebih baik.

Kelima, makanan kaleng. Saat ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah mengembangkan teknologi tanpa kimia untuk mengembangkan makanan khas Indonesia dalam bentuk kaleng.

Bambang menyampaikan bahwa selama ini makanan kaleng hanya sejenis yaitu sarden atau kornet yang berisikan ikan atau daging saja. Pihaknya mendorong agar Usaha Kecil dan Menengah dapat mengembangkan makanan lokal dalam bentuk kaleng.

Keenam, kapal datar. Kapal ini nantinya bisa digunakan oleh para nelayan dengan harga terjangkau. Proses pembuatan kapal ini pun hanya memakan waktu 60 hari, dan sudah teruji dapat dipakai untuk transportasi antarpulau menghadapi gelombang tinggi.

11
February


Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menekankan jangkar kemitraan Indonesia dan Australia pada tahun 2050 adalah pemuda. Presiden menyampaikan hal ini di  parlemen Australia, Canberra, Senin (10/2), untuk menggambarkan kekuatan 100 tahun Kemitraan Indonesia dan Australia di masa mendatang,   yang menurutnya terletak pada generasi muda sekarang. Berpidato di Parlemen Australia adalah salah satu dari rangkaian agenda kunjungan presiden Joko Widodo ke Australia pada 8 hingga 10 Februari 2020.

Dalam pidatonya, Presiden Joko WIdodo juga menyebut Ausindo (Australia-Indonesia) Wave, tren kedekatan Indonesia-Australia yang harus ditawarkan kepada generasi muda. Kecintaan generasi muda Australia pada Indonesia harus digelorakan, demikian pula sebaliknya. Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan kuatnya, mengapa semangat kedekatan itu harus ditanamkan kepada generasi muda saat ini. Menurut Presiden, tiga dekade ke depan, merekalah yang akan menjadi pemimpin kedua negara. Saat ini, kedua negara sudah memiliki modal yang cukup besar, yaitu kurang lebih 160 ribu siswa Australia belajar bahasa Indonesia dan 21 ribu pemuda Indonesia belajar di Australia.

Investasi pada generasi muda memang harus dikuatkan untuk memperkokoh kemitraan Indonesia dan Australia. Kesamaan masyarakat kedua negara  yang multi kultur dan mengedepankan demokrasi juga menjadi modal kuat untuk mempererat hubungan Indonesia dan Australia melalui pemuda. Kegiatan-kegiatan untuk mengeratkan hubungan pemuda antar kedua negara bisa lebih diintensifkan. Seperti kegiatan yang sudah dilakukan beberapa kementerian, antara lain program pertukaran pelajar (Australia Indonesia Youth Exchange Program) yang sudah dilaksanakan oleh Kementeri Pemuda dan Olahraga Indonesia.

Program-program kolaborasi antara Indonesia dan Australia harus lebih banyak melibatkan pemuda, agar generasi kedua negara memiliki pemahaman yang sama tentang Indonesia dan Australia. Investasi terhadap pemuda  untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam berbagai bidang  harus terus diintensifkan. Persahabatan yang terbina saat ini akan  menciptakan jejaring yang kuat bagi pemuda kedua negara. Seperti yang dikutip presiden Joko Widodo dari musisi Aborigin Australia, “Kita diberkahi kesempatan untuk sukses, namun akan lebih maju bila mengulurkan  persahabatan” (We’re all gifted with the opportunity to succeed. But you get further if you extend the hand of friendship). Persahabatan yang terjalin kini, akan memperkuat posisi Indonesia dan Australia. Seperti yang disampaikan presiden Joko Widodo dalam pidatonya, “Melalui persahabatan yang tulus maka hubungan Indonesia dan Australia bukan saja bermanfaat bagi kesejahteraan kedua negara namun juga bagi kawasan di sekitar dan bagi dunia secara keseluruhan”.

10
February


Informasi menjadi salah salah satu kebutuhan yang penting dalam kehidupan masyarakat di era teknologi digital seperti sekarang ini. Dapat dikatakan, informasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Masyarakat saat ini dapat dengan mudahnya mendapatkan informasi, baik melalui media konvensional seperti surat kabar, radio dan televisi, maupun media sosial seperti twitter, facebook, whatsapp dan lain-lain.

Saat ini jumlah informasi yang beredar di masyarakat sangatlah banyak (massive) dan cepat. Tak bisa bayangkan berapa ribu, bahkan juta informasi yang beredar di masyarakat seluruh dunia, hanya dalam hitungan detik.

Perkembangan teknolgi informasi yang begitu cepat dan luas ternyata sudah diperkirakan sebelumya oleh Marshal McLuhan, seorang ilmuwan komunikasi asal Kanada. Dalam bukunya yang berjudul Understanding Media: Extension of a Man, di tahun 1964, McLuhan menyampaikan konsep Global Village atau Desa Global yang menggambarkan perkembangan teknologi komunikasi. Dalam konsep ini McLuhan memprediksikan bahwa suatu saat nanti informasi akan sangat terbuka dan dapat diakses oleh semua orang.

Menurut McLuhan, di era Desa Global tidak ada lagi batas waktu dan tempat yang jelas. Informasi dapat berpindah dari satu tempat ke belahan dunia lain dalam waktu yang sangat singkat, menggunakan teknologi internet. Dalam prediksinya McLuhan mengatakan,  pada saatnya nanti, manusia akan sangat tergantung pada teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi. Dan itu ternyata terbukti saat ini.

Sebagai ilustrasi, awal tahun 2020, masyarakat dunia dikejutkan dengan merebaknya virus corona jenis baru yang mematikan. Berbagai informasi diterima masyarakat, baik dari media konvensional maupun media sosial. Ternyata banyak dari  informasi tersebut merupakan berita hoaks dan menyesatkan. Pertanyaannya, khususnya bagi  Indonesia, adalah bagaimana peran pers nasional dalam menangkal informasi hoaks yang beredar di masyarakat?

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani, disela-sela peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2) mengatakan pers nasional menjadi garda terdepan dalam melawan kabar bohong atau hoaks.  Pers  memiliki fungsi untuk memberi informasi, pendidikan, hiburan, serta menjadi kontrol sosial.  Dibandingkan media sosial yang lebih mengedepankan kecepatan dan kontroversi, media konvensional (mainstream) seharusnya lebih dapat dipercaya karena memegang prinsip check and balances terhadap suatu informasi sebelum diberitakan ke publik. Sehingga informasi yang disampaikan media konvensional jauh lebih dapat  dipercaya daripada media sosial.

Pers nasional harus dapat memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, bukan malah menyebarluaskan berita hoaks. Pers nasional juga diharapkan dapat meluruskan informasi yang salah di masyarakat.

Sudah saatnya masyarakat dapat memillah informasi yang beredar saat ini. Seperti halnya 2 sisi mata uang, teknologi informasi memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, informasi dapat cepat beredar tanpa batas ruang dan waktu. Sisi negatifnya, informasi yang beredar di masyarakat belum tentu telah  teruji kebenarannya.

Selamat Hari Pers Nasional.

07
February

 

 

Pada persidangan pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di tingkat Senat telah menemui babak akhir. Senat memilih untuk membebaskan Donald Trump atas tuduhan penyalahgunaan kekuasan dan obstruksi (menghalang-halangi) Kongres.  48 Senator menyatakan Donald Trump bersalah atas penyalahgunaan kekuasaan, sementara 52 Senator lain memilih untuk membebaskan. kesimpulan ini diambil setelah menggelar persidangan selama hampir sepekan, hingga Senat menolak permintaan Demokrat untuk menghadirkan saksi baru dalam persidangan.

 

Sebelum Donald Trump, sejarah Amerika mencatat, ada dua Presiden Amerika, Andrew Johnson dan Bill Clinton yang batal dimakzulkan. Presiden AS lainyang terlibat dalam penyelidikan pemakzulan, Richard Nixon, mengundurkan diri sebelum pemakzulannya yang hampir pasti terjadi, karena berupaya menyembunyikan perannya dalam pencurian bahan kampanye Partai Demokrat.

 

Hal cukup menarik untuk dicermati adalah bagaimana tingkat popularitas Donald Trump dan kabinetnya di tengah proses pemakzulan.  Peringkat penerimaan publik terhadap Presiden Donald Trump dilaporkan mencapai tingkat tertinggi di tengah proses pemakzulan terhadap dirinya. Survei yang sempat  dilakukan oleh Quinnic University, Trump memperoleh 43 persen peringkat penerimaan publik, tertinggi selama menjabat di Gedung Putih. Perguruan tinggi itu melaporkan bahwa perolehan penerimaan publik yang tinggi ini disebabkan oleh perekonomian AS yang menguat dalam beberapa waktu terakhir.  Menurut 73 persen responden, perekonomian AS saat ini berada dalam kondisi bagus. Walaupun secara personal, Donald Trump  selalu menimbulkan kontroversi bukan hanya di Amerika, tetapi juga di berbagai negara lain. Ternyata pemakzulan tidak terkait dengan personality performance, disukai atau tidaknya seseorang.  Misalnya saja, sejarah Amerika mencatat Kongres AS mengajukan pasal tentang pemakzulan terhadap Presiden AS Andrew Johnson, penerus Abraham Lincoln, setelah Johnson mencopot Menteri Perang AS Edwin Stanton. Johnson konon merupakan tokoh pro-Union tetapi tidak sepenuhnya mendukung Era Rekonstruksi pasca-Perang Sipil. Johnson sering menentang Kongres AS ketika anggota parlemen mengalihkan bantuan kepada warga kulit hitam Amerika yang terlantar. Johnson dimakzulkan pada 24 Februari 1868, tetapi dibebaskan dalam sidang Senat AS. Dia bisa tetap menjabat dengan perbedaansatu suara Senat.

 

Hanya karena seorang presiden tidak disukai, bukan berarti pemakzulan pasti terjadi.