Saat ini dunia sedang heboh dengan penyebaran Virus Corona yang menyebabkan infeksi mematikan dengan korban tewas mencapai lebih dari 300 orang sejak merebak Desember lalu. Namun di tengah kekhawatiran global terhadap penyebaran Virus Corona tersebut, hari ini 4 Februari, dunia memperingati Hari Kanker Sedunia.
Tanpa kehebohan, penyakit kanker setiap tahun merenggut nyawa sekitar 9,6 juta orang. Para ahli memprediksi, angka tersebut akan terus meningkat hingga 13 juta pada 2030 jika masyarakat dunia tidak melakukan tindakan apapun.
Adalah Union for International Cancer Control (UICC), sebuah organisasi yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran kanker global, yang menginisiasi peringatan Hari Kanker Sedunia. Tujuan dari UICC tersebut adalah untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit kanker. Berawal dari situ, ide tersebut dikaji Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada pertemuan yang diadakan di Paris pada 4 Februari 2000, pemimpin lembaga pemerintah, organisasi kanker dunia, dan PBB menandatangani sebuah kesepakatan Piagam Paris untuk melawan Kanker.
Piagam tersebut merupakan dokumen yang berisi 10 artikel yang menguraikan komitmen global terkait kerja sama meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. Kesepakatan ini juga untuk investasi berkelanjutan dalam kemajuan penelitian, pencegahan, dan pengobatan kanker. Piagam itu juga mencantumkan tiap 4 Februari sebagai Hari Kanker Dunia dan diperingati setiap tahun.
Gerakan Hari Kanker Sedunia berfokus pada empat aspek yakni, kemajuan, dampak, kesetaraan, serta perubahan. Selama bertahun-tahun, sudah ada terobosan luar biasa dalam dunia kedokteran modern, semuanya berasal dari pemahaman yang lebih mendalam terkait kanker.
Salah satu aspek penting dalam hal perawatan adalah kesetaraan. Siapa saja penderita kanker, berhak mendapat perawatan dan pengobatan layak dan itu terlepas dari latar belakang mereka.
Di beberapa negara sering ditemui pasien yang mengidap penyakit mematikan tersebut berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah. Mirisnya, mereka tidak mendapat perawatan yang layak hingga menyebabkan sang pasien kehilangan nyawanya.
Disinilah dibutuhkan kemauan politik dari para penyelenggara negara untuk menyediakan fasilitas penyembuhan yang memadai kepada seluruh penderita kanker, dari segala tingkat kemampuan ekonomi mereka.
Negara juga berkewajiban meningkatkan pengetahuan warga, mengurangi rasa takut, dan menyingkirkan segala macam mitos dan kesalahpahaman mengenai penyakit kanker itu. Dengan begitu, sikap dan perilaku masyarakat terhadap penyakit kanker dapat berubah ke arah yang lebih baik, yang mendukung proses penyembuhan penderita kanker.
Pernyataan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengusulkan kota Yerussalem tetap menjadi ibukota Israel mendapat perlawanan dari organisasi bangsa bangsa Arab. Presiden Palestina Mahmoud Abas mengatakan akan menghentikan hubungan dengan Israel dan disambut dengan sikap tegas pula oleh negara negara yang tergabung dalam Liga Arab. Pernyataan Presiden Donald Trump yang kontroversial disampaikannya ketika bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Washington DC Selasa 28 Januari 2020.
Menurut Trump usulnya itu akan menguntungkan baik Israel maupun Palestina dan menjadi solusi jalan damai bagi bangsa Palestina dan Israel. Yerussalem ditetapkan menjadi ibukota Israel sedangkan Palestina akan diberikan hak untuk mengelola Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Liga Arab menolak keras usulan Presiden Donald Trump itu dengan argumen solusi yang diajukan tidak akan memberikan keadilan bagi rakyat Palestina. Para pemimpin negara Arab menyatakan tidak akan bekerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat untuk melaksanakan usul Donald Trump. Penolakan tegas Liga Arab disampaikan dalam pertemuan di Kairo, yang juga dihadiri utusan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Kehadiran utusan Arab Saudi menjadi unsur signifikan mengingat hubungan dekat Riyadh dengan Washington. Perhimpunan negara negara Arab itu juga menegaskan bahwa batas negara Palestina adalah seperti sebelum Perang Enam Hari pada 1967. Pasca perang tersebut Israel mencaplok Tepi Barat dan Gaza dan menjadikan Yerussalem Timur sebagai ibukotanya.
Palestina pada pertemuan Liga Arab di Kairo menyampaikan sikap dan penolakan tegas. Presiden Mahmoud Abbad mengancam akan menghentikan semua hubungan dengan Amerika Serikat dan Israel termasuk kerjasama mereka di bidang keamanan. Menepis usulan Trump, Mahmoud Abbas menegaskan bahwa bangsa Palestina akan terus berjuang menegakkan kedaulatan dan hak hak rakyat Palestina melalui jalan yang sah dan solusi damai. Sejak Trump melemparkan usulan kontroversial itu suasana terus memanas. Pejuang Palestina melakukan protes dengan menggelar berbagai aksi.
Dalam keadaan yang demikian, selain Liga Arab, negara negara yang mendukung Palestina, termasuk Indonesia tentu ditunggu sikap dan pembelaannya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah virus corona novel berstatus gawat darurat dan menjadi perhatian dunia. Keputusan itu diambil dalam rapat yang digelar di Jenewa, Swiss pada minggu lalu.
WHO menyatakan yang dimaksud status gawat darurat yang menjadi perhatian dunia adalah kejadian luar biasa yang mengancam kesehatan masyarakat di banyak negara akibat penyebaran wabah secara global. Hal ini juga membutuhkan tanggap dan koordinasi dari seluruh dunia. Status yang sama pernah ditetapkan ketika merebaknya wabah Ebola, Zika, dan H1N1.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, jumlah kasus yang terus meningkat, dan adanya bukti penularan dari orang ke orang di luar China sangat mengkhawatirkan.
Kekhawatiran itu mendorong beberapa negara termasuk Indonesia untuk menarik warganya dari kota Wuhan. Diketahui sebanyak 238 Warga Negara Indonesia telah dipulangkan dari Wuhan.
Tidak itu saja, ada banyak negara yang juga telah dan akan menghentikan atau menutup sementara penerbangan dari dan ke China. Pemerintah Indonesia sendiri memutuskan untuk menutup penerbangan dari dan ke China mulai Rabu minggu ini (5/2/2020).
Kondisi ini tentu akan mempengaruhi perekonomian global termasuk Indonesia. Memang dampaknya secara langsung terhadap perekonomian Indonesia belum terasa karena belum ada pembatasan ekspor-impor. Namun demikian, penyebaran virus corona bisa berdampak pada kinerja perdagangan dalam negeri. Wabah ini menyebabkan permintaan China terhadap ekspor dari negara lain, termasuk Indonesia menjadi tidak berkembang sesuai proyeksi. Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani, pada periode tahun baru Imlek lalu seharusnya permintaan dari China terhadap produk consumer goods dari seluruh dunia meningkat. Namun, yang terjadi justru permintaan tak naik signifikan. Wabah virus corona diperkirakan akan sangat mempengaruhi sektor penerbangan, perhotelan, dan pariwisata. Sektor yang diharapkan akan memberikan pemasukan besar pada pundi-pundi negara seperti yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo kepada para Duta Besar dalam Rapat Kerja Kepala Perwakilan dengan Menteri Luar Negeri bulan lalu
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan bahwa pengembangan program keuangan berkelanjutan di Indonesia telah mencapai banyak kemajuan sesuai dengan yang ditargetkan. Siaran pers OJK, Rabu, 29 Januari lalu, menyebut, Wimboh menyampaikan laporan tersebut dalam dua acara rangkaian Konferensi The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Boulogne, Prancis, Selasa waktu setempat. Wimboh mendapatkan kepercayaan menyampaikan sambutan pembuka pada Tri Hita Karana Roadmap di the OECD Private Finance for Sustainable Development Conference serta menjadi pembicara penutup pada Roundtable on Country Platform Collaboration yang digelar oleh Sustainable Development Investment Partnership.
Wimboh mengatakan The Sustainable Banking Network (SBN) Global Progress Report pada tahun lalu telah mengumumkan, bahwa Indonesia pada posisi dua negara teratas dunia yang telah mencapai tahap matang dalam pengembangan dan reformasi keuangan berkelanjutan. Menurut dia, hal itu dicapai antara lain karena semua bank umum, kecuali Bank Perkreditan Rakyat-BPR telah mematuhi peraturan keuangan berkelanjutan dengan mengajukan rencana aksi mereka dalam menerapkan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan. Wimboh memastikan, ketentuan ini akan diikuti oleh BPR satu tahun dari sekarang.
Dijelaskannya, pengembangan keuangan berkelanjutan di sektor perbankan berjalan dengan meningkatnya portofolio untuk membiayai proyek-proyek keberlanjutan seperti bangunan hijau, ekowisata, energi terbarukan, pertanian organik, dan proyek infrastruktur berkelanjutan.
Pencapaian portofolio dalam kategori kegiatan bisnis yang berkelanjutan pada 2019 mencapai sekitar 763 triliun rupiah atau 9 persen dari total pembiayaan yang didistribusikan. Salah satu bank telah menerbitkan Obligasi Keberlanjutan Global (Global Sustainability Bonds) dengan tenor 5 tahun, tingkat kupon 3,95 persen dengan nilai sekitar 500 juta dolar Amerika Serikat. Menurut Wimboh Santoso angka-angka itu menandakan peningkatan kepercayaan pasar dalam pembiayaan proyek yang berkelanjutan.
Saat ini Otoritas Jasa Keuangan tengah mengembangkan skema blended finance (proses pembiayaan yang melibatkan pihak swasta dan Industri Jasa Keuangan) sebagai salah satu solusi alternatif pembiayaan berbagai proyek dalam menggerakkan ekonomi yang ramah terhadap lingkungan namun sesuai bagi private investor atau investor swasta, termasuk di Indonesia.
Sebagai regulator di sektor jasa keuangan, OJK memandang pengembangan skema blended finance atau pendanaan campuran sangat penting, tidak hanya untuk mendorong pembiayaan proyek-proyek pembangunan ekonomi tetapi juga dalam memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan memperhatikan aspek lingkungan hidup. Untuk itu, OJK siap membangun ekosistem yang diperlukan, mereformasi regulasi dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan agar pembiayaan skema ini dapat diterima dan menarik investor global.