Pulau Bali terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan reuni Miss Universe 2015 setelah pada 2018 digelar acara serupa di Kepulauan Seribu, Jakarta. Peserta Miss Universe 2015 perwakilan Indonesia Anindya Kusuma Putri di Jakarta, Sabtu, mengatakan reuni yang digelar di Bali itu untuk mempersatukan kembali hubungan pertemanan di antara para finalis Miss Universe 2015.Kunjungan peserta kontes ratu kecantikan sejagad sesi 2015 ke Bali itu dimulai sejak 17 hingga 25 September 2019.
Dalam pertemuan tahun ini, Anindya Putri menunjukkan pada rekan-rekannya yang pernah menjadi peserta kontes Miss Universe 2015 dari berbagai negara tentang Wonderful Indonesia.Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh Ricky Fauziyani mengatakan kehadiran peserta Miss Universe 2015 menjadi salah satu program Bali Recovery.Mereka bisa menjadi endorsers untuk mengenalkan dan mempromosikan potensi pariwisata di Bali dan menginformasikan Bali ramah untuk dikunjungi. antara
Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko dijadwalkan menghadiri sarasehan budaya dalam rangka merayakan Hari Maritim Nasional di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, pada 23 September 2019. Kepala Bagian Humas Dharmasraya, Budi Waluyo di Pulau Punjung, Sabtu mengatakan, Moeldoko menjadi pembicara utama Sarasehan Budaya dengan tema "Sungai Urat Nadi Peradaban Bangsa Samudera". Menurut Budi Waluyo, pada 23 September 2019 kegiatannya ada dua, yakni sarasehan budaya dan arung pamalayu di Candi Pulau Sawah Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung.Menurut dia sarasehan budaya dan arung pamalayu merupakan rangkaian agenda Festival Pamalayu dalam rangka memperingati hari jadi Dharmasraya ke-15 tahun.Festival pamalayu berlangsung 22 Agustus 2019 sampai 7 Januari 2020. antara
Kementerian Perdagangan mengajak pelaku usaha makanan dan minuman (mamin) terutama yang berstatus usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia memanfaatkan peluang perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang akan diimplementasikan akhir 2019.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian perdagangan Marolop Nainggolan melalui keterangan resmi, Sabtu (21/9) mengatakan, perjanjian dagang dengan berbagai negara tidak hanya direalisasi untuk mengakomodasi kepentingan pelaku usaha besar. Pelaku UKM pun memiliki hak yang sama untuk mendapat akses pasar ke negara-negara mitra tersebut. Dikatakan, pelaku UKM harus bisa memproduksi komoditas mamin dengan kualitas baik, dengan kemasan yang bagus, sehingga menarik dan mampu bersaing di luar negeri. Bi.
Enam negara telah memutuskan hubungan kerjasama dengan Taiwan dalam dua tahun terakhir, karena tekanan Tiongkok. Negara terbaru yang mengumumkan memutuskan hubungan dengan Taiwan dan setia terhadap Tiongkok adalah Kepulauan Solomon. Pemerintah Kepulauan Solomon telah memutuskan hubungan diplomatik dan kerjasama dengan Taiwan yang telang berlangsung puluhan tahun, dan akan melakukan hubungan diplomatik dengan Tiongkok.
Keputusan Pemerintah Solomon tersebut telah memicu protes keras dari masyarakat di negara Pasifik selatan itu. Namun, pemerintah berdalih bahwa keputusan untuk beralih ke Tiongkok merupakan rekomendasi dari satuan tugas yang menyelidiki manfaat kerjasama dengan Tiongkok dan Taiwan bagi negara tersebut. Nukan hanya dari dalam negeri, Amerika Serikat juga bereaksi tentang hal ini. Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence membatalkan pertemuan dengan pemimpin Kepulauan Solomon setelah negara Pasifik itu memutus hubungan dengan Taiwan dan beralih ke Tiongkok. Pada Juli lalu, Perdana Menteri Solomon, Manasseh Sogavare meminta Wapres Pence untuk bertemu membahas kemitraan pembangunan. Namun, keputusan Soloman mengalihkan dukungan kepada Tiongkok menyebabkan komunikasi Amerika dan Kepulauan Solomon menjadi berubah.
Terhitung sejak Presiden Tsai Ing-wen yang anti-Tiongkok memerintah Taiwan pada 2016, enam negara telah mengalihkan hubungan kerjasama dari Taiwan ke Tiongkok, diantaranya, Burkina Faso, Republik Dominika, Sao Tome dan Principe, Panama, El Savador, dan Kepulauan Solomon. Yang menjadi sorotan selanjutnya adalah bagaimana Taiwan berupaya keras untuk merdeka yang menyebabkan kemudian kehilangan dukungan dari berbagai negara. Hubungan antara Taipei dan Beijing semakin merenggang sejak Presiden Tsai menjabat pada Mei 2016. Sejak itu, Taiwan secara agresif terus berupaya mendapat pengakuan dari negara lain sebagai negara merdeka. Sementara itu, Tiongkok berkeras menganggapnya sebagai wilayah pembangkang yang memisahkan diri. Demi membungkam ambisi Taiwan, pihak Beijing memutus hubungan resmi dengan Taiwan agar wilayah tersebut tetap mengakui prinsip 'Satu Tiongkok'. Bahkan, Beijing menegaskan tidak segan menggunakan cara paksa seperti opsi militer jika provinsi itu hendak mendeklarasikan kemerdekaannya. Eksalasi politik yang terus menghangat antara Tiongkok dan Taiwan membuat masyarakat Internasional ikut mengkhawatirkan hubungan ke depan kedua negara. Yang paling ditakutkan jika ada upaya invasi militer antar kedua negara yang diprediksi akan lebih buruk jika terjadi perang Korea Utara dan Korea Selatan.
Ketika dukungan diplomasi negara-negara semakin berkurang terhadap Taiwan, apakah masih sulit untuk menebak apa yang terjadi selanjutnya?