Daniel

Daniel

18
July


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar kegiatan talkshow dan Eco Driving Fun Rally pada Minggu (13/7). Kegiatan ini sekaligus penutup acara Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Karliansyah kepada wartawan, di Jakarta Senin (15/7) mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep dan manfaat eco driving serta memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengemudi yang ramah lingkungan.

Dikatakannya, dengan memahami cara mengemudi yang ramah lingkungan, diharapkan terdapat potensi penghematan bahan bakar minimal 10 persen dari setiap peserta Eco Driving Fun Rally. Praktik eco driving mengambil rute kombinasi jalan tol dan non tol yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 60 menit diikuti dengan pengukuran konsumsi bahan bakar.

Menurut Karliansyah, eco driving terbukti menurunkan konsumsi bahan bakar sekitar 10 hingga 15 persen, mengurangi tingkat pencemaran udara, merubah cara mengemudi menjadi lebih nyaman serta mengurangi kecelakaan lalu lintas.

Program ini mendukung penghematan atau efisiensi penggunaan energi, terutama sejak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Karliansyah mengatakan, dengan pengoperasian kendaraan yang lebih ramah lingkungan, maka kerusakan komponen kendaraan dan biaya perawatan dapat diminimalkan secara signifikan. Pada akhirnya, setiap penerapan eco driving secara konsisten akan memberi keuntungan finansial bagi pelakunya.

Di Indonesia, pelatihan eco driving dimulai sejak 2006 oleh Clean Air Project–Swisscontact, di Jakarta bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang memiliki armada kendaraan niaga.

Total lebih dari 1.000 pengemudi truk, bus, dan taksi telah mengikuti pelatihan eco driving dengan potensi penghematan bahan bakar rata-rata 24 persen. Sedangkan hasil pemantauan yang dilakukan secara mandiri oleh masing-masing perusahaan tersebut tercatat penghematan bahan bakar rata-rata 12 persen.

Beberapa perusahaan otomotif juga pernah bekerja sama dengan lembaga pelatihan yang berhasil membukukan penghematan yang signifikan dari pelatihan eco driving. Kegiatan talkshow dan eco driving di Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019 ini dihadiri oleh sekitar 300 orang dari klub otomotif dan umum. Sementara itu, Eco Driving Fun Rally diikuti oleh 48 mobil dari 65 mobil peserta yang terdaftar di website. 

17
July


10 negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN National Tourism Organizations atau ASEAN NTOs sepakat untuk menerapkan enam strategi promosi pariwisata bersama. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan ke 50 ASEAN NTOs yang dilaksanakan di Siem Reap, Kamboja, pekan lalu.

Siaran pers Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata  Republik Indonesia yang dikeluarkan hari Minggu lalu menyebutkan, ASEAN NTOs menyepakati enam strategi pemasaran pariwisata bersama dalam rangka memajukan pariwisata di kawasan Asia Tenggara sebagai ASEAN single destination.

Kesepakatan strategi pemasaran pariwisata bersama itu tertuang dalam ASEAN Tourism Marketing Strategy (ATMS) Projects in 2019. Proyek ini dibahas dalam forum The 6th ASEAN Tourism Marketing Partnership Working Group (ATMP-WG) Meeting yang dipimpin Alex M. Macatuno dari Filipina sebagai pemimpin sidang dan dihadiri para delegasi NTOs dari 10 negara ASEAN. Dalam ATMS Projects in 2019 disebutkan 10 negara ASEAN sepakat untuk melakukan kampanye pemasaran terpadu dengan mitra dan dalam media online atau media sosial yang berpengaruh. Kampanye dalam influencer trip   tersebut menggunakan slogan When in South East Asia atau #WheninSEAsia.

Untuk menyukseskan kampanye tersebut, masing-masing negara anggota ASEAN mengusulkan satu provinsi untuk dua opsi kegiatan berpengaruh. Kriteria provinsi yang diusulkan adalah dekat dengan hub utama, yaitu sekitar 2-3 jam dengan menggunakan mobil atau pesawat terbang, memiliki fasilitas hotel berbintang maupun atraksi wisata.

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh dipimpin Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Kementerian Pariwisata Anang Sutono mengusulkan Provinsi Kepulauan Riau. Usulan itu dengan mempertimbangkan Kepulauan Riau memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Dalam ATMS Projects in 2019 tersebut juga disepakati untuk memanfaatkan Website Revamp. Media online ini rencananya akan menggunakan desain baru, sedangkan nama yang diajukan adalah SEAsia.travel atau visitSEAsia.travel. Diusulkan juga pembuatan ASEAN Tourism Digital Platforms.

Rangkaian kegiatan The 50th ASEAN NTOs selain menggelar pertemuan The 6th ASEAN Tourism Marketing Partnership Working Group (ATMP-WG) juga pertemuan dengan negara-negara mitra ASEAN yaitu Jepang, Korea Selatan, Tiongkok (Plus 3), India, dan Rusia.

16
July


Indonesia dan Brunei Darussalam dalam Joint Working Group (JWG) Pertama yang diadakan di Bandar Seri Begawan, beberapa waktu lalu  (9/7) sepakat untuk segera mengimplementasikan Memorandum of Understanding kerja sama kesehatan. Nota Kesepahaman itu sebelumnya telah ditandatangani sejak Februari 2015 oleh kedua Menteri Kesehatan. Seperti dikutip laman kemlu.go,=  kesepakatan pelaksanaan kegiatan kerja sama ini dituangkan dalam dokumen Rencana Aksi yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Oscar Primadi, MPH dan Permanent Secretary Kementerian Kesehatan Brunei Awang Haji Abdul Manap bin Othman. Penandatanganan rencana aksi  yang berlaku untuk periode 2019-2020 ini disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko.

Implementasi kesepakatan ini dituangkan dalam bentuk berbagai rencana kegiatan, yaitu pertukaran informasi tentang kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, obat tradisional dan peraturan produk media, penelitian dan pengembangan bersama di bidang medis dan kesehatan. Kedua delegasi juga menyepakati pengembangan sumber daya manusia dan pertukaran pengetahuan, serta pertukaran ahli kesehatan dan medis dalam bidang-bidang tertentu. Untuk itu, didorong pula pertukaran pelajar dan pengajar antara Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dengan Universitas Brunei Darussalam.

Duta Besar Sujatmiko menyampaikan dukungannya terhadap rencana implementasi kerja sama tersebut, khususnya mengingat potensi yang besar antar kedua negara. Menurutnya,  implementasi Rencana Aksi ini akan menjadi landasan yang sangat penting dan merupakan investasi dalam kerangka kerja sama kesehatan Indonesia dan Brunei Darussalam pada  masa depan.

Dalam diskusi informal seusai penandatanganan rencana aksi, Duta Besar Sujatmiko  juga menyampaikan kepada Menteri Kesehatan Brunei dan jajarannya bahwa Indonesia siap mengirimkan para tenaga kesehatan sesuai kualifikasi yang diperlukan Brunei. Lebih lanjut juga ditawarkan investasi Brunei di Indonesia, khususnya rumah sakit internasional. Pihak Brunei menyatakan siap untuk mempelajari tawaran tersebut.Indonesia sebagai negara yang memiliki keahlian di bidang obat-obatan tradisional dan penyediaan peralatan kesehatan dapat menjadi pemasok bagi keperluan Brunei Darussalam di bidang-bidang tersebut.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan kunjungan delegasi Republik Indonesia ke fasilitas dan Pendidikan kesehatan Brunei Darussalam, yaitu Rumah Sakit Raja Istri Pengiran Anak Saleha (RIPAS), Universitas Brunei Darussalam dan Berakas Health Centre. Kedua pihak sepakat untuk mengadakan Joint Working Group kedua di Indonesia pada tahun 2020 dan sepakat melanjutkan nota kesepahaman untuk periode 5 tahun berikutnya hingga 2025.

17
July


Iran menggunakan isu nuklir sebagai upaya mengurangi tekanan dan sanksi dari  Amerika Serikat. Teheran mengancam akan mengembalikkan program nuklirnya seperti semula, sebelum adanya kesepakatan nuklir tahun 2015.

Badan Energi Atom Iran mengancam akan membalikkan program nuklirnya jika Amerika Serikat dan Sekutunya tidak mampu mencari jalan keluar bagi dikuranginya tekanan dan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat. Juru bicara Badan energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi sebagaimana disiarkan kantor berita resmi Iran, IRNA, mnyatakan sikap tersebut diharapkan dapat mendorong langkag langkah diplomatic. Teheran memandang perlunya dilakukan langkah diplomasi untuk mengatasi ketegangan ketegangan hubungan khususnya dengan Amerika Serikat guna menghindari sanksi ekonomi.

Sebagaimana diketahui setelah tahun lalu Presiden Donald Trump menyatakan keluar dari kesepekatan Nuklir 2015, Washington telah  menjatuhkan sanksi lebih berat kepada Iran. Jika ancaman Badan Atom Iran diwujudkan, maka negara itu secara bertahap akan memproduksi nuklir melebihi batas minimum yang disepakati 4 tahun lalu, yakni diatas 300 kilogram dari cadangan uraniumnya.

Ancaman Iran untuk kembali memproduksi nuklir sebagaimana dilakukan sebelum, kesepakatan 4 tahun lalu, muncul seiring adanya pernyataan Beijing yang mengecam kebijakan Washington.

Dalam pernyataan diplomatisnya di Beijing, Juru bicara kementerian Luar Negeri, Geng Shuang menuduh Amerika Serikat sebagai penyebab munculnya ancaman Iran. Kepada wartawan di Beijing, 8 Juli lalu, Geng Shuang mengatakan bahwa krisis nuklir Iran disebabkan tekanan yang dilakukan Amerika Serikat. Walaupun mengecam Amerika Serikat di sisi lain, Beijing juga menyesalkan sikap Teheran yang memutuskan untuk kembali pada produksi nuklir sebagaimana dilakukan sebelum perjanjian tahun 2015. China adalah salah satu negara yang ikut menandatangani kesepakatan Nuklir yang dilakukan pada masa pemerintahan Abarack Obama.   

Pernyataan Iran untuk tidak lagi mematuhi kesepakatan 2015 juga disikapi negara negara Eropa. Menteri Luar Negeri negara negara Eropa secara khusus membahas krisis kesepakatan nuklir Iran dalam pertemuan mereka di Brussel 15 Juli lalu.

Pernyataan Pemerintah China dan reaksi negara negara Eropa, menunjukkan bahwa langkah Teheran memainkan isu nuklir guna meretas adanya langkah diplomatis, cukup berdampak walau Amerika Serikat sendiri  belum menunjukkan sikap atas perkembangan terakhir ini.