Kabar menggembirakan datang untuk para pecinta balap motor Tanah Air. Setelah resmi menjadi tuan rumah MotoGP 2021, Indonesia juga dipastikan akan menggelar kejuaraan dunia balap motor kelas dunia lainnya, World Superbike di tahun yang sama.Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan antara CEO Indonesia Tourism Development Corporation -ITDC, Abdulbar M. Mansoer, dengan CEO Dorna selaku promotor MotoGP dan Superbike, Carmelo Ezpelata, pada 28 Januari di Madrid, Spanyol. Momen penting itu juga disaksikan Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Drs. Hermono M.A.
Balapan WSBK juga akan menggunakan Sirkuit Mandalika, di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ezpelata sangat antusias menyambut kesepakatan ganda dengan Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki penggemar MotoGP yang sangat besar dan market motor yang penting. Dengan demikian, para fans balap motor di Indonesia bisa menyaksikan dua event kelas dunia dalam setahun. Abdulbar M. Mansoer juga menyambut gembira kesepakatan itu. Pihaknya sangat antusias bekerja sama dengan Dorna.
Saat seri MotoGP Mandalika digelar, Abdulbar mengestimasi akan ada sekitar 100 ribu wisatawan yang datang setiap harinya.Sirkuit Mandalika berada di kawasan wisata seluas 1.035 hektare yang berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Sejak 2017, Mandalika diresmikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, sebagai tempat liburan yang dilengkapi fasilitas rekreasi.
VOICE OF INDONESIA, DARI INDONESIA UNTUK DUNIA
kali ini akan putarkan lagu dari provinsi Sulawesi Selatan, yaitu “Pantai Losari” dibawakan dan diciptakan sendiri oleh Anci Laricci. Lagu riang gembira ini menceritakan betapa asyiknya mengunjungi Pantai Losari, sebuah pantai kebanggaan masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan.
Salah satu keasyikan mengunjungi Pantai Losari adalah mencicipi makanan yang dijual di sekitar pantai, seperti pisang epe, ikan bakar, sayur santan, beserta sambalnya. Selain itu, saat duduk di Pantai Losari, pengunjung akan dihembus semilir angin. Lagu ini juga menyebutkan bahwa anak muda senang berkunjung ke Pantai Losari.
Semua lirik lagu “Pantai Losari” diiringi irama musik yang begitu ceria, yang memang ingin menggambarkan betapa asyik dan semaraknya mengunjungi pantai Losari.berikut “Pantai Losari” oleh Anci Laricci.
Kota yang mendapat julukan Kota santri ini memiliki sejuta pesona alam. Asal julukan Kabupaten Kendal ini karena ribuan pondok pesantren dapat ditemukan disini. Salah satu objek wisata yang terkenal dan cukup lengkap adalah Pantai sendang sikucing. Pantai ini berada di desa Sendang Sekucing, Kecamatan Rowosari, kurang lebih 5 km sebelah utara dari kota Weleri atau 22 km dari kota Kendal. Perjalanan dari Weleri memakan waktu sekitar 10 menit. Tranportasi cukup lancar, cukupnya sarana tranportasi artinya cukup banyak mobil angkutan desa maupun infrastruktur jalan yang cukup baik.
Pantai sendang sikucing selalu ramai di kunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Fasilitas lengkap seperti kamar mandi, sarana dan prasarana bermain anak-anak, rumah makan terapung dan ombak yang cukup tenang membuat pantai ini patut dijadikan destinasi utama di wilayah Kendal. Pertunjukan lumba-lumba dan satwa lain dihadirkan di objek wisata ini sehingga kerap menjadi tujuan para siswa untuk
berwisata bersama rombongan sekolah. Pantai Sendang Sikucing juga menawarkan pula “dolphin therapy” dengan media lumba-lumba yang diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti autis, stroke, migren, gangguan syaraf motorik, dan terapi bagi ibu hamil.
Pemandangan pantai yang asri memang jarang sekali ditemukan di wilayah pesisir pantai. Namun pantai ini memiliki banyak pohin cemara laut yang mampu meneduhkan wisatawan dari sorotan sinar matahari yang terik. Sambutan penduduknya yang ramah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. And pun tidak perlu khawatir akan biaya masuk di pantai ini.
Cukup siapkan dana sebesar 30 ribu rupiah, anda bersama keluarga dapat menikmati liburan ke pantai yang berbeda dari pantai lainnya.
Uniknya lagi Pantai ini menyajikan fenomena alam yang terjadi setiap 8 sampai 10 tahun sekali. Gelombang laut membawa berbagai jenis kerang ke pesisir pantai sendang sikucing. Hal ini membuat nelayan, masyarakat setempat dan wisatwan berbondong-bondong mendatangi pantai tersebut untuk mengumpulkan kerang - kerang tersebut. Jadi pastikan anda mengunjungi pantai sendang sikucing sebagai destinasi wisata utama Anda.
ada berbagai cara untuk menikmati keindahan candi Borobudur. Anda bisa menyaksikan keindahan candi Buddha terbesar di dunia berlatarkan matahari terbit dari bukit Punthuk Setumbu atau berfoto dengan relief batu dan patung buddha. Ada lagi satu pilihan berwisata di Candi Borobudur. Perum Perhutani bekerja sama dengan Badan Otoritas Borobudur -BOB membuka obyek wisata baru “De Loano” yang berlokasi di Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Kerjasama pengembangan De Loano ini adalah salah satu upaya dalam rangka pengembangan ekoturisme di Perhutani.Obyek wisata dengan nama De Loano ini menghadirkan glamorous camping- glamping atau kemah dengan fasilitas lengkap yang berada di kasawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Loano, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan atau secara administrasi di Desa Sedayu.
Terdapat 11 tenda ekslusif di hutan pinus dengan lahan 309 hektar. Sepuluh tenda khusus untuk tamu menginap dan satu tenda difungsikan sebagai mushola. Menteri Pariwisata, Arief Yahya dalam siaran pers menjelaskan, De Loano merupakan hasil sinergi dalam bentuk kerjasama usaha antara Badan Otoritas Borobudur dan Perhutani. Ke depan harapannya lokasi ini dapat menjadi contoh lokasi wisata dengan konsep Glamping di Indonesia. Saat ini Perhutani tengah mengembangkan bidang ekowisata di antaranya membuka kurang lebih 641 objek wisata hutan. Di kawasan seluas 1,3 hektar yang disebut Borobudur Highland ini juga didirikan restoran dan bioskop luar ruang, spot foto, dan lokasi-lokasi yang nyaman untuk melepas penat. Menteri Pariwisata meresmikan tujuan wisata baru ini pada Kamis, 14 Februari.
De Loano berjarak 13 kilometer dari Candi Borobudur, Magelang. Dapat ditempuh sekitar setengah jam berkendara. Walaupun terletak di kawasan hutan, makanan khas Indonesia seperti lodeh, sayur asem, dan makanan rebusan yang sehat siap untuk disajikan pada pengunjung. Jarak terdekat De Loano dengan Candi Borobudur 18 kilometer. Untuk mendukung De Loano, juga digelar pasar produk lokal di Desa Sedayu, 15 menit dari lokasi glamping.