Bali memang terkenal dengan objek wisatanya, terutama pantainya yang indah. Banyak objek wisata yang menarik, yang harus Anda kunjungi. Salah satu objek wisata baru yang harus anda kunjungi, yaitu Air terjun Tembok Barak. Objek wisata air terjun ini menawarkan eksotisme dan romantisme yang indah sekali. Air terjun Tembok Barak ini terletak di Gang Cengkeh, Sambangan, Sukasada, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali. Untuk menuju air terjun ini jarak yang harus ditempuh dari Denpasar kira-kira 78 Km dan dari kabupaten Gianyar kurang lebih 70 Km.
nama air terjun ini diambil dari dua ( 2) kata, yaitu “tembok” yang artinya dinding dan “barak” diambil dari bahasa Bali yang artinya merah. Ternyata alasan air terjun ini bernama Tembok Barak atau air terjun “Dinding Merah” adalah karena dinding belakang air terjun di Singaraja ini berwarna merah.
Letak air terjun Tembok Barak ini agak tersembunyi. Dari lokasi tempat parkir menuju lokasi Air terjun Tembok Barak di Sambangan kira-kira 700 meter dan harus ditempuh dengan jalan kaki saja. Oleh karena itu sebelum mengunjungi objek wisata air terjun cantik di Singaraja Bali ini, harus dipastikan stamina tubuh dan fisik harus prima. Walaupun jaraknya agak jauh, tetapi anda tidak perlu khawatir, karena sepanjang perjalanan menuju ke lokasi air terjun Tembok Barak Singaraja ini, anda akan disuguhi pesona eksotisme pemandangan alam berupa hamparan perkebunan dan areal persawahan serta rimbunnya pepohonan di hutan yang dilewati。
Air terjun Tembok Barak yang mulai terkenal sekitar tahun 2015 ini terlihat unik dan indah, karena airnya mengalir melalui dinding tebing yang tidak terlalu tinggi. Anda bisa merasakan kesegaran air terjun ini dengan berenang di kolam yang ada di bawah air terjun . Karena di sekitar air terjun Tembok Barak ini belum ada penjual makanan dan minuman, pastikan membawa perbekalan yang cukup. Selain itu juga jangan lupa untuk membawa baju ganti .
suasana di objek wisata Tembok Barak sangat tenang, nyaman dan asri. Dinding tebing yang berwarna merah ini benar-benar menjadi ciri khas tersendiri. Tembok Barak ini akan terlihat lebih cantik pada saat siang hari dan dalam keadaan terang. Warna coklat kemerahan pada dindung tebing akan terlihat lebih jelas, berpadu indah dengan warna hijau dari lumut yang menempel pada bagian tebing lainnya。
waktu yang terbaik untuk berkunjung ke Tembok Barak ini adalah pada siang hari dan pada hari Senin sampai Kamis, karena dipastikan ketika akhir pekan objek wisata ini akan dipadati pengunjung。
Mungkin banyak yang berfikir, robot adalah teknologi yang sulit. Padahal teknologi robot, dapat dipelajari secara sederhana bagi pelajar tingkat dasar dan menengah. Hal ini disebabkan robot merupakan penerapan dari mata pelajaran di sekolah, seperti Matematika atau Fisika.
Saat ini, masih sedikit sekali sekolah di Indonesia yang memasukkan robot sebagai mata pelajaran atau ekstrakurikuler. Padahal, minat pelajar terhadap robot sangat tinggi. Robot dapat merangsang kreativitas anak, rasa ingin tahu, dan semangat untuk terus belajar karena banyak hal baru dalam robot. Terbatasnya peluang untuk mempelajari robot di sekolah dengan cepat ditangkap sejumlah lembaga pendidikan. Kini sejumlah lembaga pendidikan di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Semarang, membuka semacam pelatihan untuk merancang dan membuat robot bagi pelajar SD dan SMP. Mahalnya komponen robot yang mencapai Rp 4 juta per unit robot menjadi salah satu kendala pengembangan robot di kalangan pelajar.
Terkait hal tersebut, Jakarta Islamic Centre (JIC) menggelar kontes robotik terbesar se-Jakarta. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada 23 dan 24 Februari 2019 di Gedung Jakarta Islamic Centre, Koja Jakarta Utara. Kontes robotik ini menjadi rangkaian kegiatan akbar Jakarta Islamic Education Fair (JIEF) 2019. Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan JIC, Rakhmad Zailani Kiki, mengatakan peluang dan tantangan era Revolusi Industri 4.0 saat ini harus dihadapi dan diantisipasi sebaik mungkin, khususnya bagi lembaga pendidikan Islam Jakarta.
Menurut Rakhmad Zailani, dunia anak-anak sangat menyukai visualisasi robot atau sesuatu yang berkarakter ‘hero’ dalam bentuk robot. Robot juga menjadi salah satu icon yang banyak menginspirasi anak-anak dari sejak dulu hingga sekarang, apalagi di era revolusi Industri 4.0 saat ini
Kontes robotik dilaksanakan untuk memperkuat pemahaman dan wawasan seputar sains, mekanika dan elektronika robot bagi pelajar-pelajar muslim Jakarta, yang dikemas dalam bentuk kompetisi. Melalui kontes robotik ini, JIC berharap dapat mendorong penguasaan sains, mekanika dan elektronika di bidang robotik. Dalam kontes robotik ini, JIC bekerjasama dengan rumah robot Racer dan Motecors. Sementara itu, Kepala Sekretariat JIC, Ahmad Juhandi, mengapresiasi kegiatan kompetisi robotik yang akan dilaksanakan Februari 2019 mendatang, dan berharap kegiatan ini lebih semarak lebih bermanfaat serta dapat diikuti oleh para penggemar robotik baik murid SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA se-DKI Jakarta.
Pada edisi kali ini, akan putarkan lagu daerah Makassar dari band Art2Tonic
Lagu yang akan saya putarkan berjudul “Makassar Bisa Tonji.” Di awal 2000 silam, lagu “Makassar Bisa Tonji” sering diputar di berbagai stasiun radio. Irama hip hop yang kental membuat lagu ini cukup tenar, terlebih di dalamnya terselip lagu berbahasa Jawa yang terkenal dan lirik berbahasa Indonesia.Keseluruhan lagu “Makassar Bisa Tonji” cukup satirikal. Lagu “Makassar Bisa Tonji” memang buah dari kegelisahan para personil Art2Tonic terhadap mereka yang menghilangkan identitasnya sebagai orang Makassar. Liriknya menyindir orang-orang Makassar yang baru sebentar pergi ke Jakarta, tetapi langsung bergaya seolah-olah orang Jakarta ketika pulang ke kampung.
Pariwisata Indonesia mencatatkan prestasi manis di awal tahun 2019. Negara khatulistiwa ini mendapat penghargaan ASEAN Tourism Awards 2019, di empat kategori berbeda.
Ajang ini diadakan oleh ASEAN Tourism Forum (ATF). Keempat kategori tersebut adalah Community Based Tourism, Homestay, Spa, dan Public Toilet. Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menerima langsung penghargaan ini di Ha Long Bay, Vietnam, pada Jumat (18/1) lalu.
Untuk kategori Community Based, destinasi wisata Indonesia yang mendapat penghargaan adalah Pasar Karetan di Semarang dan Bangsring Underwater di Banyuwangi.
Kemudian untuk kategori Homestay, penghargaan diberikan untuk Tembi Village Guest House di Yogyakarta. Lalu di kategori Spa ada lima tempat yang mendapat penghargaan, yakni Bhava Spa, Heaven Spa by Westin, Martha Tilaar Spa, Taman Sari Royal Heritage Spa, dan Ubud Traditional Spa di Bali.
Sementara di kategori Public Toilet, ada tiga tempat di Indonesia yang mendapat penghargaan ini. Mereka adalah The Mulia Bali Public Toilet, The Bali Safari and Marine Park Public Toilet, dan Tunjungan Plaza Public Toilet.
Keberhasilan pariwisata Indonesia meraih penghargaan ini sangat diapresiasi oleh Arief Yahya. Beliau menuturkan, ada faktor 3C sebagai tolok ukur dalam setiap capaian penghargaan, yakni Calibration, Confidence, dan Credibility. Calibration artinya sudah dikalibrasi, diukur, dan sesuai dengan kriteria yang berstandar ASEAN.
Kemudian Confidence bermakna kemenangan ini meningkatkan kepercayaan diri Indonesia, dalam membuat keputusan ke depan. Lalu Credibility memiliki definisi peningkatan kredibilitas atau lebih terpercaya. Berbagai kemenangan itu semakin menyadarkan kepada kita bahwa kita ini bangsa pemenang, tutur Arief Yahya, yang hadir di ATF 2019 sejak 16 Januari 2019.