Sumarno

Sumarno

01
August

 

 (voinews.id)Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong peningkatan ekspor nonmigas Indonesia, salah satunya melalui penyebaran informasi pasar ekspor secara virtual oleh para perwakilan perdagangan di luar negeri.Kegiatan ini diwujudkan dengan program serial seminar web (webinar) yang digelar dua kali dalam sepekan, yaitu setiap Selasa dan Kamis pukul 14.00 WIB.Pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memanfaatkannya untuk melakukan konsultasi terkait peluang pasar ekspor.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi lewat keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu, pada periode 27 Juli 2021 hingga 23 Desember 2021, sebanyak 39 perwakilan perdagangan secara bergilir akan menyampaikan informasi hasil pengamatan pasar di negara akreditasi masing-masing tentang produk Indonesia yang diminati pasar Internasional saat ini dan di masa mendatang.Didi menegaskan, Kementerian Perdagangan mendorong para pelaku UKM agar semakin memahami negara tujuan ekspor dan perkembangan terkini yang ada di wilayah tersebut.Antara

01
August

 

 (voinews.id)Kementerian Pertanian memastikan stabilitas pangan nasional terpantau aman dan terkendali hingga Desember 2021, terlebih di masa pandemi COVID-19 dan adanya kebijakan pembatasan mobilitas.Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu  mengatakan, situasi pangan di tengah pandemi saat ini harus  diantau betul, dipastikan masyarakat terjaga pangannya, aksesibilitas pangan bisa terjamin.

Berdasarkan prediksi  pangan, secara nasional dari 12 komoditas pangan pokok yang dipantau pemerintah, tujuh komoditas dalam kondisi yang cukup dan aman hingga Desember 2021.Kondisi stok pangan di setiap provinsi juga terus dilakukan pemantauan melalui aplikasi Sistem Monitoring Stok (Simonstok).Ia menambahkan, berdasarkan laporan langsung Dinas Pangan provinsi seluruh Indonesia, neraca pangan terpantau stabil dan aman.Antara

01
August

 

(voinews.id)Anggota Komisi IX (Sembilan ) Dewan Perwakilan Rakyat   RI Netty Prasetiyani menyatakan  kebijakan yang ada seharusnya membuat Indonesia dapat memproduksi berbagai obat-obatan untuk mengatasi pandemi COVID-19 di dalam negeri sehingga tidak lagi bergantung kepada impor.Netty Prasetiyani dalam rilis di Jakarta, Sabtu mengatakan, dalam situasi pandemi di mana obat-obatan tersebut dibutuhkan di seluruh dunia, tentu berat jika Indonesia bergantung pada impor.

Untuk itu menurut  dia, industri farmasi dalam negeri harus mampu memproduksi sendiri dengan jumlah memadai.Netty menegaskan,Impor obat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak dan jangka pendek demi menyelamatkan rakyat.Jadi impor bukan untuk kepentingan bisnis.Oleh karena itu, untuk jangka panjang, riset atas obat dan vaksin COVID-19 harus terus dilakukan dan didorong.Antara

01
August

 

 (voinews.id)Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggandeng para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat memasarkan produk lokal. Viktor  Bungtilu  dalam keterangannya  di Kupang, Sabtu ingin produk  NTT dipasarkan di hotel-  hotel dan juga restoran-restoran.Menurut dia,  PHRI harus bisa terus menggandeng UMKM.Gubernur Viktor mendorong agar terjalin kerja sama secara kelembagaan, bukan bekerja secara individual dalam memberdayakan para pelaku UMKM di NTT.

Menurut dia, semua warga NTT harus bangga dengan produk yang dipakai atau dikonsumsi oleh orang-orang lain dari luar yang berkunjung ke NTT.Ia mengatakan dengan langkah seperti ini akan memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di NTT melalui pengembangan sektor pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian.Antara