VOI PESONA INDONESIA Banyuwangi adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berbatasan dengan kabupaten di Situbondo di utara, kabupaten Jember dan kabupaten Bondowoso di barat, Samudera Hindia di selatan serta Selat Bali di bagian timur. Letak geografisnya ini membuat Banyuwangi memiliki keindahan alam yang menawan, mulai dari daerah pesisir pantai selatan, hingga gugusan pegunungan yang menjadi daya tarik wisatawan. Tak hanya kaya akan destinasi wisata indah, Kabupaten ini juga punya beragam wisata kuliner yang lezat. Salah satunya Jangan Kesrut.
Dilihat sepintas, kuliner khas Banyuwangi ini berwarna merah menyala. Aromanya pedas dan segar. Bahan Utamanya daging sapi atau kikil. Untuk daging, digunakan bagian lulur sapi atau bagian has dalam. Lulur sapi merupakan bagian paling enak karena lemaknya sedikit. Bumbumnya terdiri dari cabai besar, cabe rawit, tomat, daun bawang, terasi, garam, dan gula. Namun jangan lupa yang paling utama yaitu belimbing wuluh atau belimbing sayur. Ini yang membuat Jangan Kesrut rasanya segar.
Ketika disantap, rasa pedas dan segar dari belimbing wuluh begitu terasa. Satu porsi Jangan Kesrut terdiri dari paket nasi, sepotong tempe yang tebal dan garing serta Kala Gepuk. Kala Gepuk ini juga makanan khas Banyuwangi. Kala Gepuk terbuat dari daging sapi, khususnya bagian paha yang lebih berserat. Rasanya pun gurih. Rasanya pas jika disantap bersama Jangan Kesrut. Bagi Anda penggemar kuliner pedas, sepertinya Jangan Kesrut harus dimasukkan dalam menu yang harus dinikmati jika mengunjungi Banyuwangi. Harganya pun relatif murah, sekitar Rp.30000 per porsi.
kuliner khas Bayuwangi ini dinamai "Jangan Kesrut" atau Sayur Kesrut dan rasanya pedas. Istilah Kesrut ini muncul karena orang kebiasaan menghabiskan kuah sayur pedas ini dengan cara dihirup, srut srut, langsung dari mangkuknya. Kuliner ini tergolong kuliner langka di Banyuwangi. Hanya ada beberapa rumah makan di Bayuwangi yang menjajakan Jangan Kesrut, salah satunya di Jalan DI Panjaitan 49 Lateng, Banyuwangi.demikianlah edisi Pesona Indonesia kali ini, dengan topik Kuliner Jangan Kesrut. Besok, kita akan berjumpa kembali dengan topik- topik menarik lainnya.
VOI BERITA Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, peta laut Indonesia dinilai perlu segera dibuat. Luhut Pandjaitan saat memberikan kuliah umum di Universitas Padjajaran, Bandung Jumat mengatakan, saat ini banyak persoalan terjadi di wilayah laut tidak terselesaikan karena tidak adanya peta laut. Ia mencontohkan, pada kasus kapal asing yang menabrak terumbu karang di Raja Ampat, Indonesia menjadi pihak yang disalahkan.Karena, Indonesia tidak dapat mempunyai bukti kewilayahan yang kuat akibat tidak ada peta laut.Luhut Padjaitan mengatakan, dengan adanya peta laut tersebut menguatkan posisi Indonesia. Sehingga, dapat meminimalisir persoalan yang muncul karena tidak adanya peta wilayah. Apalagi, saat ini laut merupakan 79 perse dari wilayah Indonesia. rol.
VOI BERITA Diplomasi publik Indonesia terhadap Australia tetap perlu dikoordinasikan di bawah Kementerian Luar Negeri. Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema dalam Seminar Diplomasi Publik Indonesia terhadap Australia di Jakarta, Jumat mengatakan, Kementerian Luar negeri perlu menjadi koordinator untuk semua pendekatan yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam melakukan diplomasi publik terhadap Australia. Menurut Nadjib Riphat dalam melakukan diplomasi publik terhadap Australia, pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan harus menyatukan pendapat dan pemikiran mengenai citra yang akan ditunjukkan Indonesia kepada publik di Australia. Ia menyebutkan salah satu upaya diplomasi publik yang cukup sukses yang dilakukan Indonesia adalah Festival Film Indonesia (FFI) di Perth dan Melbourne. Sementara itu, Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia Evi Fitriani mengatakan pemerintah dalam melakukan diplomasi publik harus menentukan citra Indonesia yang ingin ditampilkan kepada masyarakat Australia. Peran diplomasi publik itu sangat penting. ant.
VOI BERITA Pemerintah memulai kajian untuk menerapkan wilayah Bekasi Cikarang sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK). Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan usai memimpin rapat kordinasi antar kementerian dan lembaga terkait kawasan ekonomi khusus di kantornya, Jumat. Luhut mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, perlu adanya peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja. Perlu satu visi guna menjembatani arahan Presiden, karena pemerintah sedang mengkaji agar status kawasan Bekasi Cikarang meningkat dari areal industri menjadi kawasan ekonomi khusus agar semua terintegrasi. Luhut Pandjaitan menjelaskan, rencana membentuk kawasan ekonomi khusus di Bekasi Cikarang dimaksudkan untuk membantu memaksimalkan pusat kawasan ekonomi terintegrasi antara Jakarta dengan Jawa Barat melalui sejumlah fasilitas infrastruktur yang tengah dibangun pemerintah. Infrastruktur tersebut adalah bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban dan Kereta Cepat Jakarta Bandung. Adanya integrasi Jakarta dan Jawa Barat melalui kawasan Cikarang Bekasi, diyakini mengurangi kepadatan penduduk dalam suatu kota besar, misalnya kepadatan di ibukota Jakarta. (kbrn)