(Voibnews) Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan Indonesia akan memainkan peran strategis dalam mendorong penyelesaian pandemi COVID-19 dalam Presidensi G20. Tahun ini Indonesia menjadi G20 Presidency (Presidensi G20) artinya Indonesia akan memainkan peran sangat strategis dalam membuat kebijakan global terutama bagaimana kita menyelesaikan pandemi COVID-19 ini. Hal itu dikatakan, Nadia dalam Webinar Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries di Jakarta, Minggu. Kebijakan global tersebut juga dapat diarahkan untuk mengantisipasi kemungkinan pandemi-pandemi ke depan dan memperkuat kolaborasi di antara anggota G20 dan dalam ranah global. Nadia menuturkan pemerintah harus bersama dengan seluruh masyarakat baik masyarakat nasional maupun global dalam menanggulangi pandemi COVID-19. Oleh karena itu dalam simposium tersebut/ ia mengajak semua pihak untuk semakin memperkuat kolaborasi dalam penanganan COVID-19.ANTARA
(Voibnews) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan "zero tolerance" sekaligus bakal memberlakukan sanksi terhadap kapal cantrang yang masih beroperasi di kawasan perairan dalam rangka memastikan penangkapan ikan terukur dapat terlaksana dengan baik. Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin, dalam siaran pers di Jakarta, Minggu. Adin menjelaskan pelarangan alat tangkap cantrang terakhir diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2020. Untuk mendukung pelaksanaan larangan tersebut, KKP selama ini telah melakukan sosialisasi, pembinaan, bahkan sampai memfasilitasi peralihan alat tangkap yang ramah lingkungan. Oleh sebab itu, Adin meminta para pelaku usaha untuk kooperatif dan mematuhi pelarangan Cantrang tersebut. Sementara Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Muhammad Zaini, menyampaikan tujuan penangkapan ikan terukur adalah untuk menyeimbangkan antara ekologi dan ekonomi. ANTARA
(Voibnews) Ilmuwan klinis senior dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) Raph Hamers mengatakan perlu riset lanjutan untuk membuat strategi pemberian vaksin penguat (booster) yang tepat bagi peningkatan perlindungan diri masyarakat dalam rangka melawan infeksi COVID-19. Hal itu dikatakan Raph Hamers dalam Webinar Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries di Jakarta, Minggu. Ia mengatakan vaksin penguat dibutuhkan karena sejumlah faktor, antara lain antibodi semakin menurun seiring berjalannya waktu dan itu terjadi pada semua jenis vaksin. Selain itu, varian virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 juga semakin bertambah, yang mana bukti ilmiah menunjukkan varian Delta dan Omicron makin sulit ditangani oleh vaksin-vaksin sebelumnya. Para pembuat kebijakan di sejumlah negara juga sudah mulai memberikan vaksin penguat, khususnya untuk kelompok-kelompok paling rentan dan itu juga dilakukan untuk mitigasi dampak ekonomi dan Kesehatan. Terkait vaksin penguat mana yang sebaiknya dipilih, Raph menuturkan itu masih dalam penelitian. ANTARA
(voinews.id) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mulai menyiapkan, skenario untuk menghadapi lonjakan kasus Omicron yang belakangan terus bertambah di Indonesia. Guna merumuskannya Menko luhut menggelar dialog bersama para epidemiolog pakar kesehatan dokter dan pakar sosial dari berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia untuk menghadapi Omicron. Luhut Pandjaitan dalam diskusi secara virtual dikutip Minggu (16/1/2022) mengatakan fokus dari pembahasannya adalah mengenai bagaimana penanganan Indonesia ketika lonjakan terjadi dan pasca lonjakan terjadi.
Luhut menegaskan dalam beberapa minggu terakhir diketahui bahwa Varian Omicron yang berada di Indonesia berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri. Namun sejauh ini gejala penderita Omicron tidak parah. Menko Luhut mencatat virus Omicron sudah terdeteksi lebih dari 500 kasus konfirmasi positif terutama di wilayah DKI Jakarta dan telah terjadi transmisi local. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah yang pasti terkait hal ini.sindo