VOInews.id, Aljir:Aljazair secara resmi menjabat sebagai presiden bergilir Dewan Keamanan PBB untuk Januari 2025 pada Rabu (1/1), menandai tahun keduanya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan untuk periode 2024-2025. Selama masa ini, Aljazair berkomitmen untuk terus mengangkat isu Palestina serta berbagai isu penting lainnya di dunia Arab dan Afrika. Menteri Luar Negeri Aljazair, Ahmed Attaf, memastikan selama kepresidenannya, Aljazair akan memprioritaskan tiga topik utama untuk dibahas sesuai dengan peran yang diemban dalam kepresidenan bergilir. Dalam konferensi pers pada Senin (30/12), Attaf menyatakan bahwa Aljazair akan mengadakan pertemuan tingkat menteri di Dewan Keamanan untuk membahas secara khusus situasi Palestina serta isu-isu yang lebih luas di Timur Tengah. Attaf juga menegaskan bahwa misi diplomatik Aljazair di PBB akan tetap memprioritaskan perjuangan Palestina.
Ia menyoroti upaya negara tersebut dalam mendorong gencatan senjata di Gaza, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB. Selain itu, Attaf mengungkapkan bahwa Aljazair akan mengadakan pertemuan tingkat menteri mengenai pemberantasan terorisme di Afrika, yang dianggap sebagai ancaman paling serius terhadap keamanan dan stabilitas di benua tersebut. Aljazair juga akan mengusulkan agenda ketiga yang berfokus pada peningkatan kerja sama antara Liga Arab dan PBB. Menurut laporan kantor berita resmi Aljazair, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dijadwalkan menghadiri pertemuan khusus mengenai Palestina di Dewan Keamanan pada akhir bulan ini. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa di bawah kepemimpinan Aljazair, Dewan Keamanan akan membahas situasi politik dan kemanusiaan di Suriah, serta mengadakan pertemuan lain terkait Yaman.
Antara
VOInews.id, Athena:Paus Fransiskus pada Rabu (1/1) mendesak para pemimpin dunia untuk membatalkan utang negara-negara miskin, menurut laporan dari kantor berita resmi Vatikan. Berbicara setelah doa tradisional Angelus pada Hari Tahun Baru, Paus mengatakan: "Saya mendorong para pemimpin negara dengan tradisi Kristen untuk memberikan teladan dengan membatalkan atau secara signifikan mengurangi utang negara-negara termiskin."
Tidak ada negara atau rakyat yang seharusnya dihancurkan oleh beban utang, ujarnya. Menyoroti perang dan konflik yang masih berlangsung di berbagai belahan dunia, ia berkata: “Marilah kita berdoa untuk pengakhiran semua pertempuran dan agar ada fokus yang tegas pada perdamaian dan rekonsiliasi. Pikiran saya tertuju pada Ukraina yang dilanda perang, Gaza, Israel, Myanmar, Kivu Utara, dan banyak lagi tempat lainnya yang tengah dilanda konflik.” "Saudara-saudari, perang menghancurkan. Selalu menghancurkan! Perang selalu menjadi sebuah kekalahan. Selalu. Saya menyampaikan penghargaan mendalam kepada semua pihak yang berjuang untuk perdamaian," ucap Paus.
Sumber: Anadolu
Voinews,Jakarta: Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) kembali mendesak adanya gencatan senjata segera di Gaza untuk mencegah lebih banyak bayi meninggal akibat kedinginan di tengah genosida Israel selama lebih dari setahun yang telah membunuh ribuan anak Palestina. Melansir Antara dari IRNA-OANA, Rabu (1/1), di platform X pada Selasa (31/12), UNICEF mengumumkan tujuh bayi meninggal karena kedinginan di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir. Badan itu mengatakan kendati pihaknya telah mengirim pakaian musim dingin dan selimut kepada keluarga Palestina, kebutuhan mereka sangat besar. Hal itu karena sebagian besar warga Gaza yang mengungsi belum mempunyai tempat berlindung yang layak dan kebutuhan pokok lain selama cuaca dingin ekstrem.
Desakan UNICEF itu muncul ketika sejumlah daerah di Gaza diterjang banjir dalam beberapa hari terakhir, yang menambah kesengsaraan bagi mereka yang sudah hidup dengan kondisi yang tidak manusiawi.Sejumlah laporan melansir banjir telah merendam puluhan tenda pengungsi di Kota Deir al Balah, al-Mawasi, dan Khan Younis. Menurut data organisasi di bawah PBB tersebut, sekitar 473 juta anak tinggal di zona perang di seluruh dunia, termasuk Gaza. Angka itu setara dengan satu dari enam anak di dunia.Antara
Voinews,Jakarta: Sedikitnya sembilan warga Palestina terbunuh pada Rabu (1/1) dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada hari pertama 2025, menurut otoritas kesehatan. Melansir Antara dari Anadolu, sebuah pesawat nirawak (drone) Israel menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah, yang menewaskan seorang wanita dan seorang anak, dan melukai beberapa orang lainnya. Israel juga meluncurkan roket ke arah timur dan utara kamp Bureij dan Nuseirat, tetapi belum ada informasi tentang korban.
Sementara itu, tujuh orang kehilangan nyawa dan beberapa lainnya terluka, termasuk anak-anak, dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di utara Kota Jabalia. Para saksi mengatakan pasukan Israel terus mengebom rumah dan tempat tinggal di Beit Lahia dan Jabalia di Gaza utara. Di Gaza selatan, beberapa orang terluka dalam serangan udara Israel ke sebuah rumah di kawasan al-Fukhari, Khan Younis. Pasukan Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.500 warga Palestina, meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.Antara