28
March

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

VOInews.id- Rumah sakit besar di Korea Selatan menutup bangsal dan menata ulang stafnya agar dapat terus memberikan layanan kesehatan di tengah aksi protes yang berlangsung selama beberapa pekan oleh para dokter muda yang berhenti dari pekerjaannya. Pusat Medis Asan, Pusat Medis Samsung , Rumah Sakit Severance, Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul dan Rumah Sakit St. Mary's Seoul mengalami kerugian finansial lebih dari 741.000 dolar AS (sekitar Rp11,7 miliar) dan beralih ke “mode manajemen darurat,” lapor Yonhap News yang berbasis di Seoul, Rabu.

 

Ribuan dokter muda dan dokter magang telah mengajukan pengunduran diri sebagai bentuk protes atas langkah pemerintah yang menambah 2.000 kuota pendaftaran di sekolah kedokteran. Para dokter muda dan magang itu telah bergabung dengan para profesor sekolah kedokteran di Korsel sejak Senin.

 

“Kami bahkan tidak bisa memperkirakan kapan situasi ini akan berakhir lantaran dokter magang belum masuk kerja dan para profesor mengajukan pengunduran diri,” kata salah satu pejabat rumah sakit. "Pekerja yang tersisa juga sedikit berkurang," ujarnya. Aksi protes tenaga kesehatan tersebut telah mengacaukan sistem kesehatan Korea Selatan, di mana para dokter junior memiliki peran yang sangat penting. Banyak operasi ditunda meski rumah sakit telah memperpanjang jam kerja untuk menangani jumlah kedatangan pasien. Militer Korea Selatan juga telah membuka fasilitas mereka guna membantu pemerintah sipil di tengah krisis layanan kesehatan.

 

Sumber: Anadolu

28
March

 

VOInews.id- Situasi di Gaza menjadi agenda utama dalam Sidang Umum ke-148 Inter-Parliamentary Union (IPU) pada Rabu (27/3). Pada hari terakhir sidang tersebut, Presiden IPU Tulia Ackson dan Sekretaris Jenderal IPU Martin Chungong mengeluarkan pernyataan bersama atas nama komunitas parlemen global, menyerukan "gencatan senjata secepatnya di Gaza.

 

" Mereka mendesak otoritas berwenang terkait di semua pihak untuk mengambil "langkah secepatnya guna meringankan penderitaan masyarakat di wilayah tersebut, termasuk perempuan, anak-anak, dan kelompok lanjut usia, yang terjebak dalam pertempuran."

 

Mereka juga menyerukan "pembebasan secepatnya dan tanpa syarat bagi semua sandera." Pernyataan itu juga menekankan pentingnya penegakan hukum kemanusiaan internasional dan menegaskan kembali penentangan tegas para pemimpin terhadap segala bentuk kekerasan yang ditujukan kepada warga sipil.

 

Antara

27
March

Jembatan Francis Scott Key di dekat Baltimore, Maryland, Amerika Serikat. (Foto: Wikimedia Commons/Patorjk)

 

VOInews.id: Sebuah jembatan raksasa di kota Baltimore, Amerika Serikat, Selasa (26/3) runtuh. Seperti dikutip AFP, Jembatan Francis Scott Key runtuh setelah sebuah kapal menabrak salah satu kaki jembatan.

25
March

 

VOinews.id- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengaku bahwa badan dunia itu tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan perang rezim Israel di Gaza dan menyerukan kepada mereka “yang berkuasa untuk melakukan hal itu”.

 

“Anda tidak bisa melihat begitu banyak orang terbunuh, anda tidak dapat melihat terlalu banyak penderitaan tanpa perasaan frustrasi yang mendalam… Kami tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan [perang di Gaza], saya mengimbau mereka yang berkuasa untuk melakukannya,” kata Guterres saat konferensi pers di El Arish Mesir, Sabtu, menurut Al Jazeera. Sekjen PBB mengunjungi penyeberangan Rafah, antara Gaza dan Mesir, sebagai bagian dari “perjalanan solidaritas” tahunannya ke negara-negara Muslim selama bulan suci Ramadan.

 

Disebutkan pula bahwa perjalanannya tahun ini bertujuan untuk “menyoroti penderitaan rakyat Palestina di Gaza”. Pada kesempatan itu, Guterres juga berbicara soal bantuan kemanusiaan yang ditimbun di sisi perbatasan Mesir dengan Gaza ketika rezim Israel terus melarang masuk bantuan tersebut ke Gaza. “Lebih dari tragis. Ini adalah sebuah penghinaan moral,” katanya seraya menyerukan kembali perang dihentikan dan memperingatkan bahwa serangan lebih lanjut akan memperburuk keadaan.

 

Sumber: IRNA-OANA

Page 10 of 1154