01
July

 

VOInews.id, Pyongyang: Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuduh Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan menciptakan "NATO versi Asia" karena mengadakan latihan militer trilateral awal bulan ini, demikian lapor kantor berita pemerintah Korut KCNA pada Minggu. “AS saat ini mengklaim bahwa hubungan AS-Jepang-ROK hanyalah hubungan kerja sama untuk memperkuat stabilitas dan keamanan regional dan tidak berarti menjadi NATO versi Asia, tetapi hal tersebut hanyalah retorika untuk menghindari kritik internasional terhadap pembentukan blok yang agresif," kata kementerian tersebut.

 

Pada akhir pertemuan puncak Kamp David, AS, Jepang dan Korsel sepakat untuk menanggapi segera segala bentuk ancaman terhadap mereka, bunyi pernyataan itu. “Ini pada dasarnya mengingatkan pada prinsip pertahanan kolektif NATO,” tambahnya. Ketiga negara tersebut sudah berbagi data ancaman rudal secara waktu nyata, demikian bunyi pernyataan tersebut.

 

“Ketika NATO mengadakan latihan militer gabungan tahunan di semua bidang termasuk darat, laut, udara, dan dunia maya, AS, Jepang, dan Korsel memutuskan untuk secara rutin mengadakan latihan militer gabungan multi-domain tripartit. Ini berarti bahwa hubungan AS-Jepang-Korsel telah menyerupai NATO versi Asia,” ujar Kemenlu Korut. Tidak seperti AUKUS, blok militer trilateral baru tersebut adalah “mekanisme perang dan serangan” yang siap berkonfrontasi militer dengan negara-negara lain atas perintah Washington, lanjutnya.

 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa aliansi militer trilateral Washington, Seoul dan Tokyo bertujuan tidak hanya melawan Korut, tetapi juga untuk membendung Moskow dan Beijing. Satu-satunya ancaman nyata di kawasan Indo-Pasifik adalah kebijakan AS, sementara masalah lainnya, termasuk kebijakan rudal Korut, harus diselesaikan melalui respons kolektif, menurut Kemenlu Rusia.

 

Sebelumnya pada Sabtu (29/6), latihan militer tiga hari yang melibatkan Jepang, AS, dan Korsel, Freedom Edge, berakhir di Laut China Timur. Latihan yang akan dilakukan setiap tahun itu, dirancang pada pertemuan puncak tiga pihak di Camp David pada Agustus lalu untuk meningkatkan kerja sama militer di tengah ketegangan di Semenanjung Korea karena meningkatnya uji coba rudal balistik Korut.

 

Sumber: Sputnik

28
June

 

VOInews.id- Angkatan bersenjata Rusia melancarkan serangan kelompok yang menargetkan pangkalan udara Ukraina dimana Kiev berencana menempatkan pesawat-pesawat yang dipasok oleh Barat, ungkap Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis. "Pagi ini, angkatan bersenjata Rusia melancarkan serangan kelompok dengan senjata presisi berbasis laut jarak jauh, rudal hipersonik udara Kinzhal, dan pesawat nirawak terhadap infrastruktur lapangan terbang Ukraina yang direncanakan untuk menempatkan pesawat dari negara-negara Barat,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa semua sasaran telah tercapai.

 

Selain itu, kelompok pasukan pusat Rusia telah berhasil menghalau enam serangan balik Ukraina dalam 24 jam terakhir, dan Kiev menderita kerugian dalam pertempuran tersebut sebanyak 345 tentara, menurut kementerian. “Angkatan bersenjata Ukraina kehilangan 585 prajurit, empat kendaraan, sebuah howitzer M777 155 mm buatan AS, sebuah howitzer D-20 152 mm, sistem artileri otomatis 2S1 Gvozdika 122 mm, dan howitzer D-30 122 mm. dalam pertempuran dengan kelompok Zapad (Barat) Rusia,” kata kementerian itu. Ukraina juga kehilangan lebih dari 640 tentara dalam pertempuran dengan kelompok Yug (Selatan) dan 190 tentara dalam perang dengan kelompok pasukan Sever (Utara), tambah kementerian tersebut.

 

Sumber: Sputnik

27
June

 

Voinews.id- Ukraina berencana mengambil langkah pertama pada 2025 untuk bergabung dengan Uni Eropa (EU), kata Wakil Perdana Menteri Ukraina untuk Integrasi Eropa dan Euro-Atlantik Olga Stefanishyna pada Selasa (25/6). Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib mengumumkan bahwa EU telah secara resmi meluncurkan perundingan aksesi dengan Ukraina.

 

"Kami akan memulai proses penyaringan secara bilateral, dan setidaknya sampai akhir tahun ini, sehingga kami siap untuk mengidentifikasi langkah berikutnya yang akan kami buka, dan pada 2025 kami akan siap mengambil keputusan pertama," papar Stefanishyna. Pernyataan itu ia sampaikan kepada para wartawan menjelang konferensi antarpemerintah EU-Ukraina di Luksemburg.

 

Sebelum proses aksesi dimulai, Ukraina akan menyusun peta jalan reformasi yang perlu dilakukan, termasuk di bidang-bidang penting seperti energi, transportasi, logistik, dan pergerakan bebas masyarakat, kata pejabat itu. Status negara kandidat menandakan dimulainya perundingan, meski tidak berarti bahwa negara yang bersangkutan kemudian akan bergabung dengan EU. Blok Eropa itu tidak punya kewajiban apa pun terhadap negara tersebut.

 

Turki telah menunggu untuk bergabung dengan Uni Eropa sejak 1999, Makedonia Utara sejak 2005, Montenegro sejak 2010, dan Serbia sejak 2012. Kroasia adalah negara terakhir yang bergabung dengan blok tersebut pada 2013. Proses untuk menjadi anggota Uni Eropa biasanya memakan waktu selama 10 tahun.

 

Sumber: Sputnik

27
June

 

VOInews.id- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) resmi menunjuk Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sebagai sekretaris jenderal aliansi militer tersebut. Menurut pernyataan resmi di situs NATO, Rabu, Dewan Atlantik Utara telah memutuskan menunjuk Rutte sebagai pengganti Jens Stoltenberg. “Pada Rabu (26 Juni 2024), Dewan Atlantik Utara memutuskan untuk menunjuk Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sebagai Sekretaris Jenderal NATO berikutnya, menggantikan Jens Stoltenberg,” mengutip pernyataan NATO tersebut. Rutte akan menjalankan tugasnya sebagai Sekretaris Jenderal mulai 1 Oktober 2024, setelah masa jabatan Stoltenberg berakhir setelah 10 tahun memimpin NATO.

 

Sementara itu, Stoltenberg meyambut hangat pilihan Sekutu NATO itu sebagai penerusnya. Menurutnya, Rutte adalah seorang transatlantik sejati, pemimpin yang kuat dan pembangun konsensus. “Saya tahu saya akan meninggalkan NATO di tangan yang tepat,” tulis Stoltenberg di akun platform X @jensstoltnberg. NATO, yang terdiri dari 32 anggota, mengambil semua keputusannya melalui konsensus sehingga memberikan hak veto yang efektif kepada setiap negara anggota, termasuk mengenai apakah mereka harus mengambil bagian dalam operasi bersama.

 

Antara

Page 9 of 1181