Daniel

Daniel

26
April

 

Mantan Wakil Menteri Energi Sumber Daya Manusia-ESDM Arcandra Tahar mengatakan anjloknya harga minyak dunia akan turut mempengaruhi produksi gas bumi secara global.Hal itu dikatakan Arcandra Tahar yang juga Komisaris Utama Perusahaan Gas Negera  tersebut dalam unggahannya di akun media sosial mliknya yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.Salah satu konsumen gas bumi terbesar di dunia adalah Amerika Serikat. Saat ini konsumsi gas bumi Amerika Serikat sekitar 30 triliun kaki kubik (tcf) per tahun.

Sebagai perbandingan, produksi gas bumi Indonesia sekitar 2,9 tcf per tahun dan sekitar 60 persen dikonsumsi untuk kebutuhan dalam negeri.Dengan kondisi minyak saat ini, pada minggu ketiga Mei 2020, fasilitas penampungan minyak Cushing di Oklahoma akan penuh. Fasilitas tersebut memiliki kapasitas 76 juta barel crude.AS sendiri mengekspor sekitar 8 bcf per hari dalam bentuk LNG ke pasar global. Jika pengurangan produksi gas sebanyak 14 bcf per hari di AS ini bertahan selama dua bulan, maka akan terjadi pengurangan pasokan gas bumi global sebesar 840 bcf. Antara

26
April

 

Perusahaan mobil General Motors (GM) mulai mengirimkan ventilator  VOCSN V + Pro yang diproduksinya bersama Ventec Life Systems untuk memenuhi kebutuhan bagi pasien Covid-19 di beberapa wilayah di Amerika Serikat. Ventilator pertama yang diproduksi di Kokomo, Indiana itu dikirim oleh UPS ke Franciscan Health Olympia Fields di Illinois dan Rumah Sakit Memorial Weiss di Chicago atas arahan Badan Manajemen Darurat Federal.Franciscan Health Olympia Fields menerima kiriman tersebut awal Jumat pagi (25/4) dan Weiss Memorial akan menerima kiriman mereka pada sore hari yang sama.

Menurut Ketua dan CEO GM Mary Barra, dikutip Sabtu, Pengiriman ketiga dari GM-Kokomo akan dikirim oleh UPS ke FEMA di Bandara Internasional Gary, Chicago pada hari Sabtu (25/4) untuk distribusi ke lokasi lain di mana kebutuhannya paling besar. Ia mengatakan, Pengiriman adalah puncak dari kemitraan antara GM dan Ventec Life Systems yang dimulai dengan panggilan telepon tepat satu bulan yang lalu. Republika

26
April

 

Kedutaan Besar RI-KBRI Washington DC menyalurkan ratusan paket sembako untuk WNI di Amerika Serikat. Sembako dibagikan ke WNI yang kehilangan mata pencaharian atau terpaksa berhenti dari pekerjaannya karena wabah virus corona baru atau Covid-19. Wabah itu telah berdampak besar terhadap perekonomian AS, termasuk bidang-bidang usaha non-esensial, seperti ritel dan restoran serta sektor pekerjaan non-formal yang paling terpukul.

 

Tidak sedikit usaha kecil dan menengah dalam kategori tersebut terpaksa menutup usahanya dan melakukan pemutusan hubungan kerja para pegawainya. Hal itu dikatakan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 KBRI Washington DC Theodorus Satrio Nugroho melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/4). Ia mengatakan, Kondisi ini tidak hanya berdampak pada penduduk AS, tetapi juga masyarakat dan diaspora Indonesia yang tinggal dan bekerja di Negeri Paman Sam tersebut. Republika

26
April

 

Kedutaan Besar RI-KBRI Washington DC menyalurkan ratusan paket sembako untuk WNI di Amerika Serikat. Sembako dibagikan ke WNI yang kehilangan mata pencaharian atau terpaksa berhenti dari pekerjaannya karena wabah virus corona baru atau Covid-19. Wabah itu telah berdampak besar terhadap perekonomian AS, termasuk bidang-bidang usaha non-esensial, seperti ritel dan restoran serta sektor pekerjaan non-formal yang paling terpukul.

 

Tidak sedikit usaha kecil dan menengah dalam kategori tersebut terpaksa menutup usahanya dan melakukan pemutusan hubungan kerja para pegawainya. Hal itu dikatakan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 KBRI Washington DC Theodorus Satrio Nugroho melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/4). Ia mengatakan, Kondisi ini tidak hanya berdampak pada penduduk AS, tetapi juga masyarakat dan diaspora Indonesia yang tinggal dan bekerja di Negeri Paman Sam tersebut.  Republika