VOI BERITA Indonesia dan Suriname bersinergi dalam pengembangan industri kecil dan menengah (IKM)
VOI OLAH RAGA Tim nasional U-19 Indonesia ingin memenangi laga perdananya di Grup F Kualifikasi Piala Asia U-19 2018 kontra Brunei Darussalam. Pelatih tim nasional U-19 Indra Sjafri seperti dikutip dari keterangan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia di Jakarta, Senin mengatakan, pemain dalam kondisi baik, tetapi tetap harus fokus dan konsentrasi. Laga tim nasionl U-19 Indonesia versus Brunei Darussalam digelar Selasa 31 Oktober mulai pukul 13.00 WIB di Stadion Paju Public, Korea Selatan.Indra Sjafri menambahkan, tim nasional U-19 akan bermain dengan gaya yang biasa mereka tampilkan. Meski mengincar kemenangan, Indra Sjafri meminta timnya tetap waspada. ant
VOI WARNA WARNI Sawahlunto merupakan salah satu kota di provinsi Sumatera Barat. Kota ini berkembang menjadi kota wisata tua yang multi etnik, sehingga menjadi salah satu kota tua terbaik di Indonesia. Sawahlunto juga dikenal sebagai kota wisata sejarah dan budaya, sehingga tak heran beragam kegiatan seni dan budaya digelar di kota ini. Salah satunya adalah Sawahlunto Internasional Music Festival 2017. Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti mengatakan, Sawahlunto International Music Festival merupakan gelaran kesenian yang dijadikan wadah untuk menuangkan ide-ide kreasi tanpa batas dalam dunia musik bagi seniman dan musisi. Festival ini mampu memperlihatkan keragaman musik dari berbagai etnik dunia sehingga dapat mengembangkan dialog budaya antar bangsa berdasarkan semangat bhinneka.
Digelar 4 hingga 5 November mendatang, Sawahlunto Internasional Music Festival 2017 menyajikan perpaduan musik komposisi etnik, modern, dan kontemporer di Kota Sawahlunto. Berbagai pengisi acara dari dalam dan luar negeri juga hadir memeriahkan acara ini, seperti seperti Oktivi Ansambel Music, Lalang, Daood Debu, Sisir Tanah, Hototoska, Adien Lopez, The Cigarman Blues, Jesse Lesse, On and On, Diskopantera, dan Sawahlunto New Ansamble. Penyelenggaraan kali ini bertemakan ‘Fullmoon Heritage Wonderland’ dengan memberikan sensasi lain untuk menikmati pagelaran musik, dimana acara ini menyuguhkan fenomena alam bulan purnama terbesar di tahun ini yang dapat dinikmati oleh para pengunjung di Lapangan Segitiga, Kota Sawahlunto yang menjadi lokasi pagelaran musik ini.
Selain menikmati pertunjukan musik, pengunjung festival musik ini juga akan dilibatkan dengan berbagai kegiatan dalam program Zero Waste atau kampanye bebas sampah dengan melibatkan siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama sebagai penggerak di program ini dan akan diikuti oleh komunitas komunitas serta pengunjung. Akan ada juga workshop musik yang bersifat edukasi dan transfer knowledge. Acara akan dikemas ke dalam bentuk workshop dengan pemateri dari musisi, yaitu Daood Debu dengan materi perkusi khas Turki Darabuka dan juga materi perkusi khas Flamenco Spanyol.
Demikian edisi Warna Warni kali ini dengan tema Sawahlunto Internasional Music Festival 2017. Kita jumpa lagi dalam edisi Warna Warni berikutnya dengan tema-tema menarik lainnya. Sampai jumpa.
VOI PESONA INDONESIA Banyuwangi adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berbatasan dengan kabupaten di Situbondo di utara, kabupaten Jember dan kabupaten Bondowoso di barat, Samudera Hindia di selatan serta Selat Bali di bagian timur. Letak geografisnya ini membuat Banyuwangi memiliki keindahan alam yang menawan, mulai dari daerah pesisir pantai selatan, hingga gugusan pegunungan yang menjadi daya tarik wisatawan. Tak hanya kaya akan destinasi wisata indah, Kabupaten ini juga punya beragam wisata kuliner yang lezat. Salah satunya Jangan Kesrut.
Dilihat sepintas, kuliner khas Banyuwangi ini berwarna merah menyala. Aromanya pedas dan segar. Bahan Utamanya daging sapi atau kikil. Untuk daging, digunakan bagian lulur sapi atau bagian has dalam. Lulur sapi merupakan bagian paling enak karena lemaknya sedikit. Bumbumnya terdiri dari cabai besar, cabe rawit, tomat, daun bawang, terasi, garam, dan gula. Namun jangan lupa yang paling utama yaitu belimbing wuluh atau belimbing sayur. Ini yang membuat Jangan Kesrut rasanya segar.
Ketika disantap, rasa pedas dan segar dari belimbing wuluh begitu terasa. Satu porsi Jangan Kesrut terdiri dari paket nasi, sepotong tempe yang tebal dan garing serta Kala Gepuk. Kala Gepuk ini juga makanan khas Banyuwangi. Kala Gepuk terbuat dari daging sapi, khususnya bagian paha yang lebih berserat. Rasanya pun gurih. Rasanya pas jika disantap bersama Jangan Kesrut. Bagi Anda penggemar kuliner pedas, sepertinya Jangan Kesrut harus dimasukkan dalam menu yang harus dinikmati jika mengunjungi Banyuwangi. Harganya pun relatif murah, sekitar Rp.30000 per porsi.
kuliner khas Bayuwangi ini dinamai "Jangan Kesrut" atau Sayur Kesrut dan rasanya pedas. Istilah Kesrut ini muncul karena orang kebiasaan menghabiskan kuah sayur pedas ini dengan cara dihirup, srut srut, langsung dari mangkuknya. Kuliner ini tergolong kuliner langka di Banyuwangi. Hanya ada beberapa rumah makan di Bayuwangi yang menjajakan Jangan Kesrut, salah satunya di Jalan DI Panjaitan 49 Lateng, Banyuwangi.demikianlah edisi Pesona Indonesia kali ini, dengan topik Kuliner Jangan Kesrut. Besok, kita akan berjumpa kembali dengan topik- topik menarik lainnya.