Print this page
Tuesday, 10 April 2018 10:45

Program Pemuda Tani Organik Membuahkan Hasil

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Pemuda di era sekarang ini rasanya sedikit sekali yang berminat untuk menggeluti bidang pertanian khususnya dalam bertanam padi. Mereka seakan lupa bahwa beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Luas geografis serta konsumsi pangan yang besar tentunya membutuhkan ribuan pemuda yang mau terjun ke dunia pertanian. Pelatihan bertani bagi para pemuda  penting ilakukan agar tercipta revitalisasi Sumber Daya manusia (SDM) pertanian yang sampai saat ini masih didominasi oleh kaum tua, sehingga keberadaan pemuda ini merupakan penyegaran SDM pertanian.

Demi mewujudkan kedaulatan dan keamanan pangan nasional, maka urusan pertanian bukan hanya menjadi urusan Kementerian Pertanian saja, tapi juga menjadi tanggungjawab  Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Desa dan Kementerian Tenaga Kerja.

Program Pemuda Tani Organik Berbasiskan Kearifan Lokal merupakan program yang dibentuk oleh  Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) untuk mewujudkan kedaulatan dan keamanan pangan nasional. Program ini telah membuahkan hasil, di mana pada Sabtu tanggal 7 April panen perdana padi organik di Desa Kaligerman, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan Jawa Timur berhasil dilakukan. Padi yang dihasilkan betul-betul organik karena dalam proses penanamannya sedikitpun tidak menggunakan pupuk kimia atau insektisida.

Padi organik berhasil dikembangkan seorang  pemuda tani yaitu Husni Mubarok di daerah Lamongan, Jawa Timur yang telah mendapat pelatihan khusus pertanian organik  dari lembaga Generasi Muda Desa Nusantara (Gema Desantara). Ia berupaya untuk menggunakan pupuk organik berupa Mikroba 5 yang bahan-bahannya semua dari alam sekitar. Antara lain, beras, tanah pohon bambu, gula merah, batang pisang, kotoran sapi dan lain-lain. Selain baik dari segi kesehatan, kelebihan lain penggunaan pupuk organik adalah biaya yang jauh lebih murah dibanding menggunakan pupuk kimia. Sekali pembuatan Mikroba 5, bisa digunakan hingga empat musim tanam. Dari segi ekonomi pun lebih menguntungkan.

Upaya penanaman padi yang lebih sehat ini memang awalnya kurang mendapat kepercayaan dari masyarakat sekitar. Karena padi yang tumbuh berwarna kuning bukan hijau. Selama ini para petani yang banyak menggunakan pupuk kimia beranggapan bahwa padi subur itu berwarna hijau daunnya. Saat waktu panen Husni berhasil membuktikan bahwa anggapan ini tidak sepenuhnya benar, padi subur itu tidak harus hijau.

Pemerintah kabupaten  Lamongan sendiri sangat mendukung  program ini yang dapat  menjadikan para pemuda tertarik menggeluti sektor petanian. Hasilnya pun sudah terbukti saat panen perdana padi organikHal ini dikatakan oleh Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemerintah Kabupaten Lamongan, Bambang Didik Suparto. Progam Pemuda Tani Kemenpora diselenggarakan di 10 provinsi di seluruh Indonesia, dengan jumlah peserta binaan 1000 pemuda.

Indonesia akan menghadapi bonus demografi, potensi pemuda harus dikelola dengan baik, jika tidak, bonus demografi akan menjadi petaka bagi Indonesia. Program pemuda tani organik adalah bagian dari regenerasi petani yang terus mengalami krisis akibat minimnya pemuda yang mau menggeluti profesi petani. Program ini dapat menjadi salah satu cara yang paling efektif dalam memakmurkan negeri ini.

Read 952 times Last modified on Tuesday, 01 May 2018 16:11
Daniel

Latest from Daniel