Hibah tersebut disalurkan untuk memberikan bantuan teknis kepada Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda penyelenggaraan pertemuan ASEAN 2024. Di antara agenda tersebut meliputi serangkaian sesi berbagi, peningkatan kapasitas, dan penyelenggaraan pertemuan.
“Dukungan ini tidak hanya menunjukkan komitmen kerja sama yang erat antara pemerintah Indonesia dan Laos, namun juga menekankan bagaimana pentingnya melanjutkan kemitraan,” kata Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/4/2024).
Dia menjelaskan dalam Keketuaan ASEAN tahun lalu, Indonesia memiliki inisiatif-inisiatif yang dinilai perlu dilanjutkan dalam Keketuaan ASEAN 2024. Khususnya adalah inisiatif-inisiatif baru yang diusulkan oleh Indonesia di jalur keuangan. Beberapa inisiatif tersebut seperti kolaborasi sektor keuangan dan kesehatan dan Pembentukan Forum Perbendaharaan ASEAN (ASEAN Treasury Forum).
Baca juga: Vietnam-Laos Kerja Sama Lindungi Sungai dengan Anggaran Rp46,5 M
Selain itu, komitmen Indonesia di proses keuangan ASEAN juga diwujudkan dengan membantu perumusan hal-hal substantif dan pengaturan logistik. Dalam pelaksanaan kegiatannya, LDKPI bekerja sama dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI.
Dalam Keketuaan ASEAN 2024 ini, Laos sebagai ketua bertanggung jawab dalam merumuskan agenda prioritas keketuaan 2024. Selain itu, Laos juga mempunyai tanggung jawab untuk melanjutkan agenda-agenda yang telah dimandatkan.
Dengan dukungan ini, LDKPI berharap agar kerja sama keuangan ASEAN dapat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan. Kesepakatan itu diharapkan mendorong stabilitas dan integrasi keuangan di kawasan. Selain itu juga memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan pascapandemi COVID-19; yaitu konektivitas, keberlanjutan, dan responsivitas ASEAN. (ANTARA)