Print this page
Friday, 24 May 2019 09:52

Kepemimpinan Baru Ukraina

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Sejak Senin (20 Mei 2019), Ukraina secara resmi dipimpin oleh Volodymyr Zelensky yang memenangkan pemilu negeri itu. Kemenangannya cukup fantastis karena dapat meraih lebih dari 70% suara pada putaran kedua mengalahkan petahana, Petro Poroshenko. Hal ini cukup mengejutkan karena Zelensky mengalahkan lawannya yang cukup berpengalaman di dunia politik. Tetapi fakta berbicara lain. Rakyat Ukraina lebih memilih seorang komedian berusia 41 tahun yang sering berperan sebagai presiden menjadi presiden sesungguhnya. Ketidakpuasan atas situasi politik di Ukraina menjadi faktor kemenangan Zelensky.

Namun, kejutan juga terjadi pasca terpilihnya Zelensky. Sebelum dilantik, sang calon presiden berselisih dengan parlemen terkait tanggal pelantikan. Setelah dilantik, kejutan dilanjutkan dengan rencana Presiden Zelensky untuk membubarkan parlemen. Alih-alih menunggu Pemilihan umum yang bakal digelar bulan Oktober mendatang, Zelensky  memilih membubarkan parlemen. Dengan demikian untuk membentuk parlemen baru, pemilihan dini akan digelar bulan Juli mendatang. Meskipun mendapat mandat besar dari rakyat, Presiden rupanya tidak terlalu didukung di Parlemen. Sehingga, agenda-agendanya termasuk memilih pejabat kunci belum tentu berjalan mulus.

Dengan pemilihan dini, suatu tahapan penting reformasi politik dan ekonomi dapat dilalui. Moment sulit dilakukannya dengan parlemen saat ini. Beberapa hal yang cukup berat sudah menghadang Zelensky antara lain: pendudukan semenanjung Crimea oleh Russia, konflik bersenjata di bagian timur negeri, dan krisis ekonomi yang mendera Ukraina.

Menjadi presiden di dalam lakon mungkin dapat dilakukan oleh seorang komedian dengan mengikuti alur cerita naskah. Tetapi menjadi presiden sejati, pemimpin sebuah negara haruslah dilaksanakan sesuai amanat konstitusi bukan sekedar naskah biasa.  Rakyat Ukraina akan menilai, apakah presiden yang komedian ini dapat melaksanakan tugasnya sebagai presiden sejati dengan menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi.

Read 950 times
Daniel

Latest from Daniel