Sumarno

Sumarno

20
April

 

(voinews.id)Pemerintah berupaya mencetak setengah juta eksportir dalam 9 tahun. Salah satu upayanya adalah dengan program Kolaborasi Akselerasi Pencetakan 500.000 Eksportir Baru di 2030. Menteri Keuangan, Sri Mulyani pada Konferensi 500K Eksportir Baru; Memacu Ekspor UKM yang diadakan Sekolah Ekspor UKM dan Ekonomi Kreatif secara daring, Selasa, menyatakan optimis terhadap program ini. Menurut Sri Mulyani kesuksesan ekspor, tidak bisa hanya mengandalkan dari satu pihak, yaitu pemerintah.

Sektor swasta dan elemen pendukung penting dalam mencapainya. Berdasarkan data yang dia terima, ekspor pada Maret sangat impresif. Dengan pertumbuhan 40,47 persen secara tahunan menunjukkan pemulihan ekonomi yang cukup kuat. Realisasi ini sangat tinggi dibandingkan dua tahun terakhir. Apalagi tahun lalu saat pandemi Covid-19 baru pertama kali muncul membuat pertumbuhan ekonomi dunia merosot. Di saat yang sama, kinerja impor juga positif, yaitu tumbuh 25,73 persen secara tahunan. (bisnis)

20
April

 

(voinews.id)Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan perusahaan teknologi swasta Google Indonesia dalam program "Dukung Usaha mikro kecil menengah (UMKM) Indonesia Timur" guna mendorong pemerataan ekonomi digital, terutama di wilayah timur Indonesia. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam konferensi pers daring, Selasa, menjelaskan, program itu akan melatih secara intensif para pelaku UMKM di Indonesia Timur agar dapat memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan bisnis mereka sehingga mampu merambah pasar ekspor.

Sementara itu Kepala Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam menjelaskan, program itu dilaksanakan secara intensif selama tiga bulan ke depan. Program ini dibuka untuk dua kelompok UMKM, yaitu kelompok umum yang berfokus pada fashion, retail, dan jasa, serta kelompok ekspor yang berfokus menuju ke pasar global. Program itu akan membina 1.000 peserta UMKM secara gratis dengan metode daring, guna mempermudah peserta dalam mengikuti setiap kelasnya. (antara)

20
April

 

(voinews.id)Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif memuji sikap Indonesia yang mempertahankan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), atau yang dikenal sebagai Kesepakatan Nuklir Iran, dan pelaksanaan Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB. Pernyataan tersebut disampaikan Javad Zarif dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Jakarta, Senin. Pertemuan tersebut dalam rangka kunjungannya yang disebut Iran sebagai “diplomasi Ramadhan”. Dalam pertemuan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di Austria, awal Maret lalu, Indonesia meminta Amerika Serikat untuk kembali ke meja perundingan guna menyelesaikan isu nuklir Iran sesuai dengan komitmen yang tertuang dalam JCPOA.

Sementara itu, Retno Marsudi mengapresiasi tren persahabatan yang berkembang antara kedua negara khususnya di bidang ekonomi. Ia berharap kedua negara dapat memfasilitasi hubungan bisnis melalui Komisi Bisnis Bersama Iran-Indonesia serta kesepakatan yang sedang dinegosiasikan. Dalam pertemuan tersebut kedua Menteri Luar Negeri juga saling bertukar pandangan tentang perkembangan terbaru dalam proses perdamaian Afghanistan, dan dukungan terhadap hukum internasional. (antara)

20
April

 

(voinews.id)Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mengatakan pada Senin bahwa mereka telah mencapai kesepakatan memasok makanan ke sekolah-sekolah Venezuela.

Kesepakatan itu dikemukakan ketika direktur WFP David Beasley mengunjungi Caracas untuk melakukan pertemuan dengan para pejabat, termasuk Presiden Nicolas Maduro. Program tersebut akan menjangkau 185.000 anak di Venezuela yang dilanda krisis tahun ini. Jumlah itu akan ditingkatkan menjadi sekitar 1,5 juta pada akhir tahun ajaran 2022-2023. Demikian pernyataan WFP yang dikutip Reuters. (antara)