Sektor pariwisata terus mendapat perhatikan dari pemerintah,mengingat sumbangan sektor ini dalam penerimaan negara semakin tinggi.Wisata yang dipadukan dengan industri kreatif bisa menjadi daya tarik dan daya saing. Sektor pariwisata dan industri kreatif tidak dapat dipisahkan karena saling mendukung. Kesadaran dan komitmen perlu dibangun demi memajukan kedua sektor. Kemajuan kedua sektor ini sangat positif dalam meningkatkan devisa negara. Indonesia yang kaya dengan ragam budaya dan wisata alamnya bisa menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Keindahan alam dan layanan prima dari sektor industri kreatif dapat membuat para wisatawan tinggal lebih lama dan pada akhirnya, mereka dapat berbelanja lebih banyak pula.
Pengembangan industri kreatif di suatu daerah dapat menciptakan daya tarik wisata. Hal ini dikatakan oleh Direktur Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hassan Abud. Pemerintah daerah sudah memetakan kebutuhan industri kreatif. Salah satunya adalah pemerintah provinsi Jawa Barat yang telah mengelompokkan potensi industri kreatif yang tersebar di 27 kabupaten/kota, seperti sentra industri rotan di Cirebon, sentra industri bambu di Tasikmalaya, dan seni pertunjukan di Karawang. Yogyakarta, Bali, Riau, Surabaya, dan Kabupaten Banyuwangi juga dinilai sudah siap. Penyelenggaraan 99 festival untuk menarik wisatawan dan membuat wisatawan semakin lama tinggal di Banyuwangi menjadi salah satu bukti kreativitas yang dapat menggerakkan sektor pariwisata.
Pemerintah Banyuwangi telah menjadikan lokasi taman agrowisata, Taman Suruh di kaki Gunung Ijen untuk ‘Agro Expo Festival’sebagai destinasi wisata setiap akhir pekan. Aktivitas ekonomi berlangsung sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Banyuwangi. Daerah lain yang juga meraih manfaat dari kegiatan wisata adalah Sulawesi Utara. Padatahun 2015, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke daerah ini mencapai sebanyak 20 ribu orang dan pada tahun 2018, jumlah ininaik menjadi 120 ribu orang. Pada tahun ini, Sulawesi Utara menggelar 14 kegiatan unggulan di 15 kota dan kabupaten.
Dengan demikian, sektor pariwisata dan industri kreatif harus bersinergi menciptakan berbagai kegiatan menarik dan produk-produk inovatif yang dapat memiliki daya saing. Tentu, potensi wisata dan budaya khas yang dimiliki setiap daerah harus dipelihara dan dipertunjukkan kepada wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Pada akhirnya, setiap daerah din seluruh Tanah Air baik di kota maupun di kabupaten dapat menjadi destinasi wisata favorit.