Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meyakini Indonesia saat ini sudah saatnya menjadi produsen kendaraan listrik, antara lain karena berbagai bahan komponen pendukung pembuatannya ada di Indonesia. Demikian dikatakan Luhut Binsar Panjaitan saat membuka Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Jakarta, Rabu (4/9).
Luhut mengingatkan, sekitar 70 sampai 80 persen komponen pembentuk baterai lithium yang esensial bagi kendaraan listrik, terdapat di Indonesia. Selain itu, ia juga mengingatkan, berbagai pihak ingin berinvestasi di dalam negeri, yang terkait pula dengan produksi berbagai komponen pendukung pembentuk kendaraan listrik. Di lain pihak, saat ini udara di berbagai kota besar seperti Jakarta sudah tercemar sehingga penting untuk menggantikan kendaraan yang masih menggunakan energi fosil agar berubah menjadi kendaraan listrik yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebutkan, berbagai manfaat terkait penggunaan kendaraan listrik, antara lain bisa mengurangi impor migas, membentuk lingkungan yang lebih sehat untuk anak cucu atau generasi mendatang. Selain itu, menurut Moeldoko, penggunaan kendaraan listrik juga dapat membantu menyehatkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena akan semakin banyak kendaraan listrik yang menggunakan energi aliran listrik dari PLN untuk melakukan pengisian daya muat baterai. Ia yakin sebentar lagi masyarakat Indonesia mampu membeli mobil listrik yang harganya saat ini relatif mahal.
Sebagaimana diberitakan, pemanfaatan nikel kadar rendah menjadi bahan baku baterai menjadi prioritas pelarangan ekspor bijih nikel, hal itu sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Battery Untuk Transportasi Jalan. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai bahan baku terbaik di dunia untuk memproduksi baterai lithium ion, yaitu bijih nikel kadar rendah atau yang biasa disebut limonite dengan kandungan nikel 0,8-1,5 persen.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir meyakini, penggunaan kendaraan listrik akan mengurangi tingkat polusi di kota-kota besar di Indonesia.