Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terbang ke Pekanbaru, Riau dan langsung memimpin Rapat Terbatas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Senin (16/9) malam. Dalam rapat tersebut, Jokowi mengulas balik rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Juli lalu. Ia menekankan kembali soal pencegahan Karhutla yang kerap dia singgung. Presiden menegaskan, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat memiliki perangkat untuk memaksimalkan pencegahan karhutla. Dalam hal pencegahan tersebut, pemerintah atau badan pusat seharusnya didukung penuh oleh pemerintah daerah.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi menyatakan status asap kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau siaga darurat. Ia memerintahkan tindakan pencegahan agar tidak merembet ke lokasi-lokasi lain baik di gambut maupun di hutan serta ke wilayah pemukiman.
Dalam rapat terbatas tersebut terpantau di antaranya yang hadir adalah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo, dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. Hadir pula seperangkat pejabat daerah di Riau.
Presiden Joko Widodo mengatakan, segala usaha sudah dilakukan. Yang di darat pemadaman sudah semuanya. 5.600 pasukan TNI telah didatangkan. Demikian dikatakan Presiden Jokowi di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Rabu (18/9).
Pemerintah terus melakukan water bombing di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sebanyak 52 pesawat dikerahkan untuk pemadaman tersebut. Rabu telah dibuat hujan buatan di sekitar lokasi kebakaran. Presiden mengatakan, di Indragiri Hilir juga hujan turun.
Dia mengimbau seluruh pihak untuk tidak membakar lahan gambut maupun hutan yang dapat menyebabkan kebakaran semakin meluas. Jokowi juga menginstruksikan tindakan tegas bagi para pelaku pembakaran baik dari kalangan korporasi maupun individu. Jokowi mengaku, upaya hukum sudah dilakukan. Baik yang perorangan baik korporasi semuanya sudah diberi tindakan tegas.
Presiden Joko Widodo menduga karhutla dilakukan secara terorganisasi. Ia menyatakan, pemerintah melalui Polri akan melakukan upaya penindakan hukum bagi pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran yang menyebabkan terjadinya kebakaran lahan. Ia juga berharap agar masing-masing pihak menjalankan komitmen pencegahan kebakaran hutan dan lahan agar peristiwa yang terjadi saat ini tak terulang kembali.