Wednesday, 02 October 2019 13:20

Batik Perlu Diregenerasikan

Written by 
Rate this item
(0 votes)
foto : VOI foto : VOI

 

Batik merupakan mahakarya dari peradaban bangsa Indonesia yang telah menjadi tamu kehormatan di luar negeri. Dengan demikian sudah sepantasnya Indonesia menjadi tuan rumah bagi Batik itu sendiri dan kekayaan ini perlu diwariskan kepada generasi penerus. Hal itu dikatakan, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nazaruddin Ramli, pada konfrensi pers jelang Perayaan Dasawarsa Hari Batik Nasional, di ruang Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta Selasa (1/10). Dikatakannya, dewasa ini yang menjadi persoalan dalam pelestarian batik adalah regenerasi pengrajin batik yang tidak berjalan baik. Hal senada diungkapkan Aditya Yusma, aktivis seni budaya batik Jawa Tengah, jumlah pembuat alat untuk membatik atau canting di sentra batik pekalongan misalnya, hanya kurang dari 10 pengrajin. Karena itu, pihaknya bersama komunitas pelestari batik dengan difasilitasi Kemendikbud akan terus meningkatkan minat membatik dikalangan kaum milenial dengan menggelar pelatihan-pelatihan, bahkan hingga ke luar negeri.

Kami melakukan pelatihan membatik lebih dari 147 negara di 5 kegiatan. Dan saya lahir dari batik. Artinya saya generasi ketiga pembatik. Saya tinggalkan bisnis saya di dunia film beberapa tahun lalu dan saya kembali ke asal muasal saya di pekalongan, saya mulai belajar membatik hingga akhirnya diberi kesempatan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk memberikan pelatihan kembali yang pertama di jambore dunia. Lalu ini yang menjadi visi kami di beberapa pelatihan untuk me-milenial-kan batik, meregenerasi batik, khususnya, maaf, pengrajinnya, dari hulunya pembuat canting yang itu adalah merupakan ‘tools’ paling penting dalam membatik.

Perayaan Hari Batik Nasional adalah memperingati 10 tahun masuknya Batik ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO, tepatnya pada tanggal 2 Oktober 2009 silam. Kali ini  mengusung tema “Batik, Khazanah Peradaban”. Puncak Perayaan Hari Batik akan dipusatkan di halaman Gedung Kemendikbud, di Jakarta, Rabu (2/10) malam. Akan dihadiri sebanyak 400 undangan termasuk diantaranya seluruh perwakilan Duta Besar yang ada di Jakarta, kementerian terkait serta berbagai komunitas batik. Seluruh rangkaian kegiatan dikemas dalam sebuah drama musikal yang menampilkan tokoh-tokoh yang dekat dengan dunia batik yaitu canting, malam dan mas print. Drama Musikal ini disutradarai oleh ADITYA YUSMA dan Penata Musik Dwiki Dharmawan. VOI 

Read 431 times Last modified on Thursday, 03 October 2019 07:46