Peran aktif Indonesia dalam upayanya mengatasi permasalahan lingkungan pada tingkat ASEAN terlihat dari pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Dr. Siti Nurbaya, yang diwakilkan oleh Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Dr. Agus Justianto pada pertemuan se-tingkat Menteri Lingkungan Hidup ASEAN (AMME) ke-15 di Sofitel Angkor Phokeethra, Siem Reap, Kamboja. Agus Justianto menyampaikan pernyataan Menteri LHK, betapa pentingnya isu lingkungan di region ASEAN dan perlunya langkah-langkah strategis yang kolaboratif untuk mengantisipasi permasalahan lingkungan di region ASEAN. Dalam pernyataan resmi tersebut juga disebutkan langkah-langkah korektif (corrective action) yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui KLHK untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Indonesia.
Pertemuan AMME ke 15 yang berlangsung dari 7-11 Oktober, membahas berbagai permasalahan lingkungan di regional ASEAN serta membahas kerjasama regional untuk mengantisipasi permasalahan lingkungan yang ada. Pembahasan tersebut meliputi perubahan iklim, pembangunan kota yang ramah lingkungan, konservasi keanekaragaman hayati, lingkungan pesisir dan laut yang bersih, pendidikan lingkungan bagi generasi muda, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan limbah kimia dan berbahaya, pengendalian pencemaran kabut asap lintas batas, dan sekolah yang ramah lingkungan.
Dalam pertemuan AMME ke-15 tersebut, tiga hal penting yang dibahas adalah penetapan pernyataan bersama negara-negara anggota ASEAN mengenai perubahan iklim yang akan disampaikan dalam konferensi para pihak pada kerangka kerja konvensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP 25 – UNFCCC) di Chili pada Desember 2019; rancangan rencana strategis ASEAN tentang lingkungan hidup (ASEAN Strategic Plan on Environment, ASPEN), dan penetapan lima Taman Nasional di Myanmar, Thailand, dan Vietnam sebagai Taman Warisan Budaya ASEAN (ASEAN Heritage Park).
Pertemuan AMME ke-15 dibuka oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Ekonomi dan Keuangan Kamboja, Akka Pundit Sapheacha Aun Pommoniroth di ruang sidang utama Sofitel Hotel, Kamboja dilanjutkan dengan acara penanaman pohon di daerah wisata Angkor Wat.
Dalam pertemuan AMME ke-15 juga dilakukan evaluasi hasil kerja ASEAN Working Group (AWG) di bidang lingkungan hidup dan usulan kegiatan lain di bidang lingkungan hidup yang relevan untuk mengatisipasi permasalahan lingkungan di regional ASEAN. Sesuai agenda, pada tahun 2021 nanti AMME ke-16 akan diadakan di Indonesia. Indonesia berharap isu lingkungan menjadi lebih baik dalam dua tahun mendatang dan negara anggota ASEAN dapat lebih fokus dalam mengantisipasi permasalahan di bidang lingkungan.