Thursday, 22 February 2018 09:38

Indonesia-Ukraina Gelar Sidang Komisi Bilateral ke-3 di Kyiv

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

 

Dalam meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, Indonesia dan Ukraina menggelar Sidang Komisi Bilateral (SKB) ke-3 di Kyiv. Delegasi Indonesia yang dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Muhammad Anshor,tiba di Kyiv, ibu kota Ukraina, Selasa (20/2). Setibanya di Kyiv, rombongan delegasi langsung melanjutkan perjalanan ke Wisma Duta, Kyiv dan diterima oleh Dubes RI untuk Ukraina merangkap Georgia dan Armenia, Prof. Yuddy Chrisnandi.

Dirjen Mohammad Anshor menyampaikan pada Dubes Yuddy bahwa telah dipersiapkan penyelesaian beberapa draft kerjasama, termasuk dibidang pariwisata, bebas visa dan berbagai kegiatan kerjasama ekonomi dan budaya. Ukraina, lanjut Mohammad Anshor adalah negara yang dianggap penting bagi Indonesia. Untuk itu delegasi telah mempersiapkan kesepakatan strategis dalam kerangka kerjasama yang saling menguntungkan. Sebelumnya, dalam kerangka SKB, Indonesia – Ukraina telah melakukan pertemuan sebanyak 2 kali pada tahun 2005 dan 2009. SKB yang ke-2 dilakukan di Jakarta pada tanggal 2 Juni 2009.

Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar RI untuk Ukraina Prof. Yuddy Chrisnandi mengatakan, Ukraina dapat menjadi mitra strategis Indonesia di Eropa Timur. Diharapkan dalam pertemuan penting tersebut, kedua delegasi dapat menindaklanjuti kesepakatan yang telah dibuat pada SKB pertama dan kedua. Pada SKB ke-3 ini, lanjut Prof.Yuddy, diharapkan terjadi kesepakatan yang membawa hubungan kedua negara lebih baik lagi.

Turut hadir dalam delegasi Indonesia unsur dari Kementerian Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri, Wakil Rektor ITB, Prof.DR Bambang Riyanto Trilaksono serta beberapa kalangan pengusaha. Di Ukraina, dijadwalkan delegasi Indonesia bertemu dengan mitranya seperti dari KADIN Ukraina, Kementerian Ekonomi, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Luar Negeri.

SKB ke-3 Indonesia-Ukraina akan berlangsung Kamis (22/2). SKB adalah mekanisme pembicaraan resmi yang membicarakan kerjasama bilateral berbagai aspek antara lain, kerjasama di bidang pariwisata dan pendidikan, ekonomi dan perdagangan. 

Saat lepas dari Uni Soviet, Ukraina menjadi negara yang berdaulat pada 28 Desember 1991. Hubungan diplomatik kedua negara dimulai pada 11 Juni 1992. Pada 5 hingga 7 Agustus 2016, menjadi titik tolak penguatan kembali hubungan kedua negara saat kunjungan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, ke Indonesia bertemu Presiden Joko Widodo pada 5 Agustus 2016. Kedua pemimpin sepakat untuk menguatkan hubungan bilateral di berbagai bidang antara lain kerjasama saling dukung, ekonomi dan perdagangan serta kerjasama di bidang pendidikan, sosial dan budaya. (Kemlu)

Read 1012 times Last modified on Thursday, 22 February 2018 09:48