Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober, Presiden Joko Widodo-Jokowi, Senin siang waktu setempat meresmikan Jembatan Youtefa yang sebelumnya bernama Jembatan Holtekamp di Kota Jayapura, Papua. Nama Youtefa sendiri diambil berdasarkan permintaan masyarakat adat setempat lantaran jembatan tersebut berada di atas Teluk Youtefa.
Dalam pidato persemiannya, Presiden Joko Widodo mengatakan, jembatan ini menjadi tonggak sejarah di tanah Papua. Bukan hanya simbol penting pemersatu bangsa, tetapi juga sebagai simbol pentingnya sebuah kemajuan untuk membangun Papua.
Jembatan Youtefa mulai dibangun sejak 2015. Presiden Jokowi sendiri yang meletakkan batu pertama untuk menandai awal pembangunan jembatan dengan panjang 732 meter dan lebar 21 meter tersebut. Pembangunan Jembatan Youtefa yang berada di atas Teluk Youtefa itu menghabiskan dana sekitar 1,8 triliun rupiah. Jembatan tersebut menghubungkan kawasan utama Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami. Rinciannya, dana anggaran pemerintah pusat untuk jembatan utama sepanjang 400 meter, dana anggaran pemerintah daerah digunakan untuk membangun jembatan pendekat sepanjang 332 meter yang terdiri dari 33 meter jembatan pendekat arah Hamadi dan 299 meter arah Holtekamp.
Komposisi pembiayaan tersebut menjadi lambang sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah. Kini tanah Papua punya ikon baru. Jembatan dengan ciri khas tiang melengkung berwarna merah dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Selain tentunya punya fungsi penting secara ekonomi, yaitu mempersingkat waktu tempuh dari kota Jayapura ke Muara Tami. Manfaat lain, jembatan ini juga bisa menjadi peningkat hubungan perekonomian antara Republik Indonesia dan Papua New Guinea yang selama ini melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang terletak di Muara Tami.
Jembatan Youtefa merupakan bentuk komitmen pemerintahan Presiden Jokowi dalam membangun infrastruktur di Papua. Walaupun ada gangguan keamanan di tanah Papua akhir-akhir ini, yang mengundang sorotan dunia international terhadap pemerintahannya, komitmen tersebut tetap tidak berubah pada termin kedua pemerintahannya. Papua menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Jokowi pasca pelantikan sebagai presiden untuk masa kerja 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Kedatangannya bukan untuk memberi bantuan sosial atau sekedar kucuran dana, melainkan membuktikan komitment pemerintah bagi pembangunan infrastruktur yang dapat memajukan Papua sehingga sama dengan daerah-daerah lain di Indonesia.