VOI INDONESIAKU Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat, pada September 2017 jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 26,58 juta penduduk. Jumlah tersebut menurun 4,28 persen dibandingkan pada Maret 2017 sebesar 27,77 juta jiwa. Dengan demikian, dalam waktu enam bulan penduduk miskin Indonesia berkurang 1,19 juta penduduk. Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto saat konferensi pers di Jakarta, Selasa, 02 Januari 2018 mengatakan, angka tersebut merupakan capaian yang menggembirakan. Ia menegaskan, penurunan jumlah penduduk miskin pada tahun 2017 merupakan pencapaian yang paling baik dalam 7 tahun belakangan ini.
“September 2017 ini merupakan pencapaian paling bagus. Penurunannya paling cepat jika dibandingkan dengan 7 tahun terakhir sejak 2011. Dari bulan Maret 2017 ke September 2017, persentase penduduk miskin turun 0,52 persen.”
Suhariyanto lebih lanjut mengatakan, penurunan penduduk miskin berkurang baik di desa maupun di kota. Menurutnya, persentase penduduk miskin di desa jauh lebih tinggi dari desa. Hal ini menunjukkan bahwa disparitas di kota dan desa cukup tinggi. Ia menjelaskan, faktor penyebab berkurangnya penduduk miskin adalah inflasi yang terkendali, upah buruh tani nominal dan riil meningkat, dan upah nominal buruh bangunan naik. Beberapa komoditas pangan juga mengalami penurunan seperti gula pasir. Selain itu, Program beras pra sejahtera juga telah diterima oleh keluarga sasaran dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang berdampak positif terhadap upaya menurunkan jumlah penduduk miskin. Program Keluarga Harapan juga berkontribusi besar dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Oleh karena itu pihaknya sangat mendukung jika penerima PKH ditingkatkan kembali di tahun depan.
Sementara itu Deputi Statistik Sosial Sairi Hasbullah mengatakan, pembangunan infrastruktur juga sangat berpengaruh pada penurunan angka kemiskinan. Hal tersebut terlihat dari angka penurunan kemiskinan di Indonesia bagian timur. Penurunan angka kemiskinan di Papuan Barat dan Maluku merupakan yang terbesar. Hal yang sama juga dikatakan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, ia mengatakan, data BPS tersebut menjadi bukti efektifitas program yang sempat diragukan banyak pihak dalam mengatasi persoalan kemiskinan di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Program Keluarga Harapan (PKH) dinilai tepat sasaran sehingga kemiskinan turun signifikan.