Singapura mengonfirmasi pada Kamis sudah mendapati kasus virus corona yang sejauh ini sudah menewaskan 17 orang di Tiongkok. Kementerian Kesehatan Singapura menyebut satu orang pria berusia 66 tahun dari Wuhan yang masuk ke Singapura pada 20 Januari 2020, terjangkit virus corona. Wuhan, ibukota provinsi Hubei, Tiongkok, dipercaya sebagai sumber utama penyebaran virus corona yang mempunyai nama teknis ‘2019-nCoV’. Singapura merupakan negara terakhir yang menyatakan kasus wabah setelah Tiongkok, Amerika Serikat, Taiwan, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Makau. Selain pasien pria, Singapura juga menyatakan ada wanita 53 tahun asal Wuhan yang terdeteksi pemeriksaan awal positif virus corona. Wanita ini sekarang juga berada di area isolasi untuk mencegah penyebaran. Singapura memperkirakan bakal ada lagi kasus virus corona mengingat negara ini banyak kedatangan penumpang internasional. Bandara Changi di Singapura menerima lalu lintas 430 penerbangan dari Tiongkok setiap pekan. Bandara Changi sebenarnya sudah melakukan pengawasan pada penerbangan dari Wulan sejak awal tahun, namun pada Rabu (22/1) semua penerbangan dari Tiongkok diperketat. Tiongkok menahan sekitar 20 juta orang di pusat sebaran virus di Wuhan pada hari Kamis (23/1). Namun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan sebaran virus ini belum resmi menjadi persoalan darurat kesehatan.
Singapura sebagai negara yang baru saja mengumumkan bahwa ada warganya yang terkena sebaran virus Corona, berupaya melakukan antisipasi sebaran secara berlapis, terutama di bandara.
Apa yang menjadi keprihatinan kita bersama tentunya adalah bahwa langkah pencegahan harus segera diambil oleh masyareakat Internasional mengenai sebaran virus ini ketika virus Corona itu sudah semakin menyebar secara global. Sudah sepatutnya ada langkah dan komitmen bersama untuk mencegah sebaran virus Corona ini.