Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menekankan jangkar kemitraan Indonesia dan Australia pada tahun 2050 adalah pemuda. Presiden menyampaikan hal ini di parlemen Australia, Canberra, Senin (10/2), untuk menggambarkan kekuatan 100 tahun Kemitraan Indonesia dan Australia di masa mendatang, yang menurutnya terletak pada generasi muda sekarang. Berpidato di Parlemen Australia adalah salah satu dari rangkaian agenda kunjungan presiden Joko Widodo ke Australia pada 8 hingga 10 Februari 2020.
Dalam pidatonya, Presiden Joko WIdodo juga menyebut Ausindo (Australia-Indonesia) Wave, tren kedekatan Indonesia-Australia yang harus ditawarkan kepada generasi muda. Kecintaan generasi muda Australia pada Indonesia harus digelorakan, demikian pula sebaliknya. Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan kuatnya, mengapa semangat kedekatan itu harus ditanamkan kepada generasi muda saat ini. Menurut Presiden, tiga dekade ke depan, merekalah yang akan menjadi pemimpin kedua negara. Saat ini, kedua negara sudah memiliki modal yang cukup besar, yaitu kurang lebih 160 ribu siswa Australia belajar bahasa Indonesia dan 21 ribu pemuda Indonesia belajar di Australia.
Investasi pada generasi muda memang harus dikuatkan untuk memperkokoh kemitraan Indonesia dan Australia. Kesamaan masyarakat kedua negara yang multi kultur dan mengedepankan demokrasi juga menjadi modal kuat untuk mempererat hubungan Indonesia dan Australia melalui pemuda. Kegiatan-kegiatan untuk mengeratkan hubungan pemuda antar kedua negara bisa lebih diintensifkan. Seperti kegiatan yang sudah dilakukan beberapa kementerian, antara lain program pertukaran pelajar (Australia Indonesia Youth Exchange Program) yang sudah dilaksanakan oleh Kementeri Pemuda dan Olahraga Indonesia.
Program-program kolaborasi antara Indonesia dan Australia harus lebih banyak melibatkan pemuda, agar generasi kedua negara memiliki pemahaman yang sama tentang Indonesia dan Australia. Investasi terhadap pemuda untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam berbagai bidang harus terus diintensifkan. Persahabatan yang terbina saat ini akan menciptakan jejaring yang kuat bagi pemuda kedua negara. Seperti yang dikutip presiden Joko Widodo dari musisi Aborigin Australia, “Kita diberkahi kesempatan untuk sukses, namun akan lebih maju bila mengulurkan persahabatan” (We’re all gifted with the opportunity to succeed. But you get further if you extend the hand of friendship). Persahabatan yang terjalin kini, akan memperkuat posisi Indonesia dan Australia. Seperti yang disampaikan presiden Joko Widodo dalam pidatonya, “Melalui persahabatan yang tulus maka hubungan Indonesia dan Australia bukan saja bermanfaat bagi kesejahteraan kedua negara namun juga bagi kawasan di sekitar dan bagi dunia secara keseluruhan”.