Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian Indonesia berpotensi hanya tumbuh 2,3 persen atau dengan skenario terburuk akan terkontraksi hingga 0,4 persen akibat adanya wabah virus corona atau COVID-19. Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu Sri Mulyani menyatakan wabah virus corona menyebabkan kegiatan ekonomi menurun serta menekan kegiatan lembaga keuangan sehingga berpotensi membuat pertumbuhan ekonomi jauh dari target APBN 2020 yakni 5,3 persen.
Sri Mulyani menjelaskan menurunnya kegiatan ekonomi membuat pertumbuhan konsumsi rumah tangga menurun di level 3,22 persen untuk skenario berat dan 1,6 persen pada skenario terberat dengan target dalam APBN 2020 mencapai 5 persen. Kemudian, Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) juga diperkirakan terkontraksi 1,78 persen pada skenario berat dan minus 1,91 persen.Sementara itu, untuk konsumsi pemerintah hanya diperkirakan tumbuh 6,83 persen untuk skenario berat dan 3,73 persen skenario terberat dengan target dalam APBN 2020 sebesar 4,3 persen. Antara