Presiden Filipina Rodrigo Duterte membelakukan lockdown selama sebulan di pulau Luzon untuk menghentikan penyebaran virus corona baru, COVID-19. Dalam pidato nasional yang disiarkan stasiun televisi yang dikutip Al Jazeera, Kamis (2/4) Duterte memerintahkan polisi dan militer untuk menembak mati siapa pun yang melanggar aturan lockdown. Peringatan keras Duterte muncul setelah warga di sebuah daerah kumuh di Kota Quezon Manila melakukan protes di sepanjang jalan raya dekat rumah-rumah mereka. Mereka mengklaim belum menerima bantuan paket makanan dan pasokan lainnya sejak lockdown dimulai lebih dari dua minggu lalu. Petugas keamanan desa dan polisi telah mendesak mereka untuk kembali ke rumah mereka. Namun, seruan itu ditolak. Polisi membubarkan demo dan menangkap 20 orang. (Sindo)