Saat dunia dalam keadaan lesu dan terancam resesi ekonomi akibat pendemi Covid19, Indonesia berhasil mencatatkan sejarah dalam penjualan Global Bond yang terbagi dalam 3 tahap. Selain itu, masa tenor pembayaran 50 tahun di salah satu tahapan pembayarannya merupakan terpanjang dalam sejarah surat utang atau Global Bond Indonesia. Global bond adalah obligasiinternasional atau surat utang negara yang diterbitkan oleh suatu negara dalam valuta asing dan diperdagangkan di luar negeri. Berbeda dengan utang-utang negara-negara donor, global bond tidak mengikat seperti pinjaman resmi, di mana alokasi penggunaannya sudah ditentukan.
Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani mengatakan, Pemerintah Indonesia menerbitkan obligasi global dengan total senilai US$4,3 miliar dan emisi tahap pertama dilepas pada Senin malam (6/4). Surat utang tersebut akan digunakan untuk penanganan dan pemulihan penyebaran Covid-19. Dalam keterangannya pada hari Selasa (7/4), Menteri Sri Mulyani menegaskan bahwa penerbitan global bond oleh Indonesia saat ini merupakan yang terbesar dan menjadi global bond pertama di Asia yang berhasil diterbitkan sejak terjadi pandemi Covid-19 pada Februari 2020.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan bahwa pada keberhasilan penerbitan global bond, pemerintah mencerminkan kepercayaan pasar terhadap Indonesia ditengah ketidakpastian ekonomi global karena dampak Covid-19. Sedangkan, para pengamat keuangan menyambutkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sangat baik dan dijawab oleh pasar dengan baik terkait stabilitas keuangan dan devisa negara. Salah satu pengamat keuangan, Fikri C Permana mengatakan, penerbitan instrument surat utang yang direspons cukup baik oleh pasar, telah memberikan ruang tambahan bagi Anggaran Pendapatan danBelanja Negara 2020 dan akan memberikan stabilitas bagi Rupiah dan likuiditas bagi pasar keuangan dalam negeri.
Penerbitan Global Bond Indonesia di pasar internasional dan banyaknya peminat dari masyarakat internasional menjadi indikasi bahwa Indonesia merupakan salah satu potensi yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Karena pasar tidak akan melirik atau membeli surat utang Indonesia jika kondisi Indonesia tidak menjamin.
Sebelumnya pada Januari 2020, Indonesia juga sudah menerbitkan obligasi dolar dan Euro yang juga disambut positif oleh pasar. Dengan adanta sambutan positif dunia atas kinerja ekonomi Indonesia dalam bentuk pembelian Glonal Bond, para pemangku kepentingan dan kebijakan di Indonesia harus segera mengebut dan terus memperbaiki kinerja dengan orientasi membangun ekonomi kerakyatan yang ternyata lebih kuat menghadapi badai resesi seperti yang sudah dialami pada beberapa krisis di Indonesia.