Presiden Joko Widodo mengingatkan agar Gugus Tugas COVID-19, Kementerian Kesehatan, Polri dan TNI dapat melakukan pengujian sampel secara masif disertai pelacakan yang agresif untuk mengatasi pandemi COVID-19. Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa mengatakan, dalam rangka membendung COVID-19, pihaknya ingin menyampaikan pertama, pengujian sampel secara masih harus ditingkatkan, tingkatkan pengujian sampel yang masif harus dilakukan dengan pelacakan yang agresif serta dengan diikuti isolasi yang ketat.
Presiden menyampaikan hal tersebut dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna melalui "video conference" bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri Kabinet Indonesia Maju serta para kepala lembaga negara. Presiden menegaskan, Ketua Gugus Tugas, Menteri Kesehatan, Polri dibantu TNI agar yang ia sampaikan benar-benar diberi perhatian.Presiden menegaskan, dukungan sarana prasarana medis yang memadai termasuk penggunaan teknologi, baik yang menyangkut sensor tubuh, baik menyangkut 'big data', baik menyangkut IOT (Internet of Things), AI (Artificial Intelligence) semua harus di pakai. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 12 April 2020, Kemenkes telah memeriksa 27.075 spesimen. Antara