Presiden Joko Widodo mengikuti KTT Khusus ASEAN mengenai Covid-19 secara virtual, Selasa di Istana Bogor, Jawa Barat. Pertemuan tersebut menyoroti 2 (dua) hal penting yaitu upaya bersama dalam memerangi Covid 19 dan kerjasama dalam menangani dampak Covid 19 dalam bidang sosial ekonomi.
Usai mendampingi Presiden dalam KTT Khusus ASEAN tersebut, Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi menjelaskan bahwa didalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo mendorong negara-negara ASEAN untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk melawan pandemi Covid-19. Presiden menurut Retno juga menyampaikan beberapa pandangan terkait penanganan Covid-19, diantaranya pentingnya kerjasama untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dan pentingnya mencegah hambatan lalu lintas barang.
Terkait pemutusan rantai penyebaran Covid-19, menurut Retno, Presiden Joko Widodo mendorong terbentuknya protokol ASEAN berupa upaya investigasi pelacakan hubungan kontak. Sementara dalam hal lalu lintas barang, menurut Retno, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya distribusi bahan makanan, peralatan kesehatan dan obat-obatan yang tidak boleh terhambat dalam rangka penanganan Covid-19.
Insert : Pertama, kerjasama untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Presiden memahami berbagai upaya yang telah dilakukan oleh masing2 negara ASEAN sesuai dengan situasi dan kondisi masing2 dan Presiden menekankan tidak ada 1 kebijakan yang dapat diberlakukan bagi semua negara. Untuk mengatasi penyebaran virus lintas batas Presiden mengusulkan agar ASEAN dapat menyusun sebuah prosedur ASEAN berupa protokol untuk merespon pandemi melalui Join Contact Tracing and Outbreak Investigation. Usulan Indonesia ini dimuat dalam 1 paragraf di deklarasi hasil KTT yaitu didalam formulasi sebuah ASEAN Standart Operating Procedure untuk emergency kesehatan masyarakat. Hal kedua yang disampaikan oleh Presiden adalah menekankan pentingnya untuk mencegah hambatan lalu lintas barang. ini selalu disampaikan oleh Presiden. Dan Presiden menekankan 3 hal yang tidak boleh terhambat pada saat ini yaitu mengenai bahan makanan peralatan kesehatan dan obat2an. Presiden juga menyarankan pentingnya pengaturan bersama untuk tetap menjaga kelancaran lalu lintas perdagangan pada saat kita menghadapi pandemi ini.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga kembali menegaskan pentingnya kerjasama negara-negara ASEAN terkait upaya perlindungan warga negara. Menurut Retno, Presiden pun menekankan pentingnya kerjasama dengan mitra ASEAN, termasuk dalam kerangka ASEAN plus 3. Presiden Joko Widodo juga menyatakan dukungannya terhadap upaya pendanaan bersama oleh negara-negara ASEAN dalam merespon Covid-19.
Yang ketiga, isu ketiga yang disampaikan oleh bapak Presiden adalah pentingnya kerjasama perlindungan warga negara negara2 ASEAN. Secara khusus Presiden memberikan penekanan terhadap buruh migran yang dalam kenyataannya telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara anggota ASEAN. Isu mengenai perlindungan warga negara ini juga telah masuk didalam Deklarasi Khusus ASEAN. Hal keempat, yang disampaikan oleh Presiden yaitu menekankan pentingnya kerjasama dengan mitra ASEAN. Didalam kaitan inilah KTT Khusus ASEAN +3 menjadi sangat penting. Dan Presiden memberikan dukungan bagi sebuah upaya untuk membuat ASEAN Covid-19 Response Fund dengan relokasi ASEAN Development Fund dan juga ASEAN Cooperation Fund. Relokasi budget ini diperlukan sebagai langkah darurat untuk menyediakan peralatan medis yang diperlukan untuk memberantas Covid-19 bagi negara2 ASEAN yang memerlukan.
KTT Khusus ASEAN dipimpin oleh Perdana Menteri Viet Nam Nguyen Xuân Phúc dan diikuti para pemimpin negara ASEAN serta Sekretaris Jenderal ASEAN. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi serta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (Ndy)