Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan mengerahkan militer jika warganya tidak patuh terhadap kebijakan lockdown. Pemerintah telah memberlakukan kebijakan lockdown di ibu kota Filipina sejak Maret, ketika jumlah infeksi positif Covid-19 meningkat. Ancaman presiden ini muncul setelah pihak berwenang melaporkan peningkatan jumlah mobil di jalan-jalan Manila. Padahal pemerintah telah memberlakukan lockdown pada sekitar 110 juta orang di negara itu.
Hal itu dikatakan Duterte dalam pidato yang disiarkan televisi nasional dikutip Channel News Asia Sabtu (18/4). Duterte telah berulang kali mengancam akan menjatuhkan kekuasaan militer nasional atas Filipina.Filipina telah mendeteksi sekitar 5.660 kasus virus korona. Sementara terdapat 362 kematian akibat virus, meski demikian angka-angka itu diperkirakan akan naik ketika negara itu meningkatkan pengujian virus terhadap para warganya. Republika,