Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat bahwa prognosa komoditas perikanan tangkap pada triwulan II-2020 sebesar 1,67 juta ton sehingga kebutuhan konsumsi perikanan diperkirakan aman sampai Juni mendatang.Direktur Jendral-Dirjen Perikanan Tangkap KKP, M Zulficar Mochtar, menjelaskan hingga saat ini aktivitas melaut nelayan di seluruh wilayah masih relatif normal, sehingga produksi perikanan tidak mengalami kendala untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat. Hal itu dikatakan Zulficar pada diskusi daring di Jakarta, Minggu.
Zulficar mengakui produksi tangkapan nelayan masih dinilai stabil, meski di sejumlah wilayah dan beberapa spesies perikanan terdapat penurunan dari segi volume maupun harga. Ia menyebutkan komoditas perikanan yang rata-rata mengalami penurunan secara nasional yakni, cumi-cumi dengan penurunan volume 14,5 persen serta harga 2,5 persen. Kemudian, kepiting juga mengalami turun harga sebesar 8,2 persen dengan produksi yang berlimpah sebesar 142 persen; ikan karang mengalami penurunan harga 1 persen dengan produksi 3,2 persen, serta pelagis kecil turun harga sebesar 1,5 persen. Oleh karena itu, KKP mengusulkan sejumlah stimulus guna menghindari produksi ikan tangkap tidak terjual dan harus dibuang karena kelebihan stok, salah satunya mendorong Kementerian BUMN dapat menyerap produksi nelayan. Antara