Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) Kesamben Wetan dari Kabupaten Gresik Jawa Timur mampu mengekspor kunyit ke India sebanyak 1300 ton atau senilai Rp19,2 miliar. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, menyebutkan kontrak ekspor tersebut dilakukan pada 2019 saat harga kunyit Rp16.000 per kilogram. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertania Dedi Nursyamsi mengatakan pandemi Virus Corona membuat kegiatan ekspor impor tersendat.
Sementara itu Ketua Gapoktan Kesamben Wetan Wakidi menjelaskan sesuai nilai kontrak saat itu harga kunyit mencapai harga Rp.16.000 per kilogram dengan volume 1.200-1.300 ton maka nilainya kurang lebih Rp19,2 M. Dari total impor 1.300 ton tersebut, sudah terkirim sebanyak 1.000 ton. Menurut dia, hampir 90 persen kunyit berkualitas yang ada di wilayah tersebut dipasok dari Kabupaten Gresik, sisanya sekitar 10 persen diperoleh dari hasil panen petani di Kabupaten Kediri. Antara