Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi mengungkapkan, pihaknya telah memfasilitasi ekspor perdana buah salak asal Banyuwangi ke Hongkong sebanyak 4 ton. Komoditas sub sektor hortikultura tersebut dinyatakan bebas hama penyakit tumbuhan sesuai protokol persyaratan ekspor salak ke Hongkong. Musyaffak Senin (15/6) mengapresiasi petani salak asal Banyuwangi yang berhasil mengirimkan produknya untuk pertama kali ke pasar global.
Sementara itu Kepala Badan Karantina Pertanian pada Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengaku, pihaknya terus mendorong harmonisasi persyaratan teknis, sanitari, dan fitosanitari (SPS) di berbagai negara tujuan. Hal ini sejalan dengan peran Badan Karantina Pertanian selaku fasilitator pertanian di perdagangan internasional. (republika)