Pemerintah menyiapkan pembukaan sembilan sektor ekonomi di era kenormalan baru (new normal). Kesembilan sektor tersebut yakni pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, logistik dan transportasi barang.
Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi dalam diskusi betema “Prakondisi Pembukaan 9 Sektor Ekonomi” di Jakarta, Kamis (18/6) mengatakan, kebijakan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi ini seperti dua sisi koin, ini berarti harus efektif dan beriringan. Pandemi Covid-19 telah membuat kegiatan usaha berhenti serta berdampak pada sosial ekonomi, dan kini pemerintah juga harus mengembalikan agar roda perekonomian kembali berjalan. Dikatakan, pihaknya menentukan sektor usaha ekonomi, dengan mengutamakan faktor kesehatan. Ia juga menghitung resikonya dengan mengumpulkan data dan melihat aspek sosial dan kesehatan. Secara kesehatan ada ketentuan yang harus diberlakukan seperti menjaga kebersihan, memakai masker hingga mencegah penularan.
Sementara dari sisi sosial ekonomi, pihaknya terus mencari cara bagaimana kontribusinya yang signifikan bagi perekonomian. Misalnya yang menyerap tenaga kerja, atau mempunyai keterkaitan yang luas dengan sektor-sektor lainnya. Lebih lanjut, Raden juga mengatakan pembukaan sektor-sektor ini tergantung pada pembukaan wilayahnya. Wilayah tersebut berarti tidak terdampak atau memiliki resiko rendah (zona hijau) sehingga tidak menimbulkan masalah baru karena penularan. Lebih lanjut, Raden Edi juga mengatakan proses membuka kembali sektor perekonomian merupakan keputusan jalan tengah yang dipilih. Satu sisi ini akan menjaga agar penyebaran virus ini tidak meningkat, tetapi di sisi lain juga cepat memulihkan kondisi ekonomi nasional.
Sementara itu, dalam diskusi yang sama ekonom sekaligus Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan, saat ini Indonesia sedang memasuki fase yang baru. Fase ini tidak hanya membutuhkan hal teknis tetapi kesadaran dan kedisiplinan yang menyeluruh. Jadi ini menjadi tugas semua pihak, tidak hanya pemerintah tetapi semua elemen masyarakat. Di sisi lain, dia juga mengingatkan perubahan perilaku pada masa new normal ini dapat menciptakan potensi yang menjadi peluang ekonomi. Contohnya untuk sektor kesehatan membutuhkan alat pelindung diri (APD) atau menciptakan obat dan vaksin dengan sumber daya alam yang ada di Indonesia. Ini juga dapat mendorong produk-produk dalam negeri lainnya ke pasar global.