Ahli vulkanologi Universitas Gadjah Mada Agung Harijoko meminta masyarakat tidak panik menghadapi aktivitas deformasi berupa penggembungan Gunung Merapi, meski tetap perlu meningkatkan kewaspadaan. Hal itu dikatakan Agung melalui keterangan tertulis kepada Antara di Yogyakarta, Minggu. Dikatakannya, hingga saat ini Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada.
Menurut Agung Harijoko, hal itu, menunjukkan belum ada peningkatan potensi bahaya dari aktivitas Gunung Merapi. Ancaman bahaya masih berada pada radius tiga kilometer dari puncak Merapi. Pergerakan magma tersebut bisa berlanjut dengan erupsi. Namun bisa juga tidak berlanjut erupsi. Agung Harijoko mengatakan, Erupsi Merapi bukan baru saja terjadi, tapi sudah berlangsung lama yakni sejak keluarnya kubah lava pada 2018 lalu. Dia mengatakan BBPTKG terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Merapi dengan baik. Antara